Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Yahweh dari Bahasa Ibrani Jadi Nama Gedung di Mahad Al Zaytun Indramayu
Yahweh dari Bahasa Ibrani Jadi Nama Gedung di Mahad Al Zaytun Indramayu, Begini Penampakannya

Rabu 05-07-2023,08:36 WIB


Gedung Pembelajaran Yahweh yang namanya diambil dari Bahasa Ibrani di dalam Komplek Mahad Al Zaytun.-Google Maps-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Nama dalam Bahasa Ibrani ternyata digunakan untuk bangunan di Mahad Al Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Selain menggunakan Bahasa Ibrani juga ada nama dalam Bahasa Jawa, hingga Arab. Karenanya, keberadaan gedung-gedung tersebut menjadi sorotan.

Misalnya yang terbaru dan sedang menarik perhatian adalah Gedung Yahweh atau Tuhan dalam Bahasa Ibrani. Dalam penulisannya Yahweh atah YHWH dalam ejaan alternatif. 

Ada juga yang menuliskan dengan YHVH. Pemaknaannya merujuk pada sesembahan kaum Nomad di selatan Transjordan. 

Sedangkan dalam literatur lain disebutkan bahwa YHVH adalah prajurit ilahi yang memimpin tentara surgawi untuk melawan musuh-musuh dari Israel. 

Selain Yahweh, juga ada beberapa nama lain pada gedung di komplek Mahad Al Zaytun yang berbau Yahudi. Misalnya Sinagog atau Sinagoge.

Tetapi, penamaan gedung tersebut tentu masih harus dicek dan verifikasi ulang. Apakah benar demikian penamaannya, atau telah mengalami perubahan.

Dengan luas area yang dimiliki, terdapat banyak gedung yang ada di dalam Mahad Al Zaytun. Setidaknya ada 22 bangunan yang memiliki nama.

Belum lagi bangunan yang belum diketahui namanya. Juga belum termasuk infrastruktur seperti danau, peternakan, taman dan penunjang lainnya.

Menariknya, gedung-gedung yang dibangun tersebut semuanya bertingkat. Mengingat banyaknya santri mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Yang tidak kalah menjadi sorotan adalah bangunan dengan nama Istana, tapi bukan tempat tinggal Syekh Al Zaytun AS Panji Gumilang.

Melainkan Istana Beras. Tentu saja, penyebutannya adalah julukan untuk tempat penyimpanan bahan pangan pokok itu.

Bila belum ada kesempatan berkunjung ke dalam komplek Mahad Al Zaytun, fitur Google Maps setidaknya bisa memberikan gambaran betapa luas dan megahnya pondok pesantren itu.

Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang memperlihatkan penghormatannya kepada para pendiri bangsa untuk penamaan gedung tersebut. Juga kepada para tokoh dalam sejarah Islam.

Sementara bangunan lain dinamakan sesuai dengan filosofi mengenai perdamaian dan pemuda sebagai masa depan bangsa.

Bila masuk dari gerbang utama Mahad Al Zaytun, pemandangan yang akan ditemui adalah hutan di kanan dan kiri jalan sepanjang 2 kilometer.

Kemudian bertemu dengan Danau Tirta Kencana dan Taman Puspa Kencana yang berada di depan Masjid Rahmatan Lil Alamin.

Persis di samping masjid itu, dibangun menara masjid nomor 3 di dunia yakni Menara Pemuda dan Perdamaian setinggi 201 meter.

Di dekat area masjid, terdapat Gedung Serba Guna Al Akbar, Asrama Mahasiswa Al Zaytun, Asrama An Nur, Asrama Al Madani dan Asrama Persahabatan.

Persis di belakang Masjid Rahmatan Lil Alamin, terdapat komplek lainnya yakni Gedung Perkuliahan HM Soeharto, Gedung Ali bin Abi Tholib, Gedung Pembelajaran Utsman, Gedung Pusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleransi.

Di komplek itu, juga terdapat Gedung Umar Bin Khatab, Stadion Al Zaytun, Masjid Al Hayat, Wisma Tamu Al Islah hinggga Gedung Asrama Persahabatan.

Terdapat pula Gedung Ruang Makan, Asrama Al Fajr, Asrama Al Madani, dan Asrama Al Mustofa. Selain itu, ada Rusunawa IAI Al Azis untuk mahasiswa.

Sementara untuk kebutuhan pangan terdapat peternakan, hingga Istana Beras Al Zaytun. Gedung lainnya adalah fasilitas untuk pemotongan kayu hingga mesin raksasa bernama Big John untuk memindahkan pohon.

Keberadaan Wisma Tamu Al Islah yang memiliki fasilitas layaknya hotel tersebut, tentu menjadi kekaguman tersendiri.

Pasalnya, fasilitas ini sudah dibangun puluihan tahun lalu. Bisa jadi hotel termewah yang ada di Kabupaten Indramayu. Mengingat sudah dilengkapi dengan lift dan pendukung lainnya.

Kembali ke bangunan Istana Beras, ini merupakan tempat penyimpanan hasil panen dari Perkumpulan Petani Penyangga Ketahanan Pangan Indonesia (P3KPI) yang dibentuk oleh Mahad Al Zaytun.

Di Istana Beras tersebut terdapat stok untuk kebutuhan pangan santri dan semua penghuni kampus yang jumlahnya sekitar 10.000 orang.

Menurut Syekh Panji Gumilang, hasil panen di Mahad Al Zaytun bisa mencukupi kebutuhan sendiri. Bahkan produksinya bisa sampai 5 kali lipat dari yang dibutuhkan.

Karena itu, beras produksi dari Al Zaytun juga dijual ke pasaran lewat koperasi yang sudah dibentuk. Sehingga menjadi sumber penghasilan lain.

Melihat komplek yang luas itu, sebagian besar memang masih berupa kawasan hutan. Kemudian terdapat pula area pertanian padi, hingga perkebunan.

Sehingga Mahad Al Zaytun sangat mandiri dalam mencukupi kebutuhan santri yang berjumlah ribuan. Diperkirakan di dalam komplek tersebut, tinggal sedikitnya 10.000 orang.

Mereka adalah mahasiswa, santri mulai tingkat MI, MTs, dan MA. Berikut para pengurus yayasan, guru, dosen hingga unsur lainnya.

Karena penghuninya sangat banyak, tentu wajar bila terdapat bangunan bertingkat di dalam Mahad Al Zaytun yang berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

https://radarcirebon.disway.id/read/...-penampakannya

Pak Gumilang emang Yahudi lovers sejati emoticon-Recommended Seller
Diubah oleh Novena.Lizi 06-07-2023 03:26
pilotproject715
pilotproject715 memberi reputasi
1
917
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
quaeAvatar border
quae
#15
coba sandingkan wajah wapres kita dengan wajahnya Panji Gumilang, lihat siapa yang paling sejuk..

ulama yang wajah dan senyumnya sejuk, dialah yang benar.. emoticon-Leh Uga
qavir
qavir memberi reputasi
1
Tutup