Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vitawulandariAvatar border
TS
OWNER
vitawulandari
[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1
[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1

Selamat Datang di FORMIL

Lounge ini adalah tempat ngumpul formilers.
Daripada OOT di thread diskusi, mending ngobrol, sharing, kangen - kangenan, chit - chat disini sampai klimaks.

[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1
SEJARAH FORMIL
[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1

Quote:


[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1
BACA RULES DULU SEBELUM POSTING
[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1

Quote:


Selamat bergabung, semoga trit ini dpt memperkukuh tali persaudaraan antar penghuni kaskus pada umumnya dan penghuni FORMIL khususnya.


emoticon-Shakehand2
jokes1116
debrite
rizkyalfariz022
rizkyalfariz022 dan 35 lainnya memberi reputasi
26
731.5K
20.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
yosefulAvatar border
yoseful
#5848


1.
Rencana akuisisi pesawat tempur F-15EX karya Boeing nampaknya dipandang lebih strategis dan mendesak, sehingga dua kegiatan lain harus terkena dampak. Secara politik, pengadaaan jet tempur asal Amerika Serikat ini strategis sebab Jakarta ingin menjaga relasi diplomatik dengan Washington, selain kebijakan belanja pertahanan yang memberikan prioritas pembelian mesin perang dari negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Karena sejumlah pertimbangan politik dan ekonomi, Indonesia memberikan prioritas belanja sistem senjata dari Prancis, Inggris dan Amerika Serikat. Jakarta tengah melakukan perdagangan pertahanan dengan Paris dan London, namun belum melaksanakan kegiatan serupa dengan Washington.

2.
Mengingat makin sempitnya ruang fiskal pemerintah, diambil kebijakan untuk mendanai aktivitas impor jet tempur asal Amerika Serikat dengan mengambil dana dari dua kegiatan lain. Hal demikian merupakan usulan Medan Merdeka Barat yang disetujui oleh Taman Suropati.

Dalam DRPLN-JM 2024 keluaran terakhir, program F-15EX mendapatkan alokasi PLN senilai US$ 1,6 miliar yang merupakan hasil realokasi kegiatan pembelian kapal perusak dari Cina sebesar US$600 juta dan pembayaran cost share program KFX/IFX sejumlah US$ 1 miliar. Dengan realokasi kegiatan akuisisi kapal perusak, Indonesia membatalkan rencana mengimpor kapal perang bekas dari Cina sebab semua alokasi PLN dialihkan kepada program F-15EX.

3.
Apakah Indonesia hanya akan membeli F-15EX dengan nilai US$ 1,6 miliar? Dalam edisi termutakhir Blue Book, terdapat program Multi Role Combat Aircraft (MRCA) sebesar US$ 1 miliar, namun anehnya tidak disebut tipe jet tempur yang akan dibeli.

Dugaan awal adalah program ini ditujukan bagi pengadaan F-16 karena pada awal tahun ini permintaan program serupa pernah diajukan kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Akan tetapi dalam usulan revisi DRPLN-JM 2020-2024 beberapa waktu kemudian, program MRCA demikian tidak lagi menyebut nama F-16. Sehingga kegiatan itu dapat saja memunculkan multitafsir dan mungkin membuka peluang bagi produsen pesawat tempur selain Lockheed Martin untuk mengajukan penawaran.



---- > tuh, kan.... Gan.....
0
Tutup