Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vanbadassAvatar border
TS
vanbadass
Siklus kehidupan monoton dan bikin stress sampe teriak - teriak sendiri
Hallo gan ane ga pernah bosen buat curhat disini, karena disini tempat yang nyaman menurut ane buat ngeluapin beban isi otak ane, ane udah ga tau harus ngapain lagi kaya rasanya stuck di situ situ aja, siklus kehidupan ane ga jauh dari gadget, ane bisa menghabiskan waktu bermain gadget 10 - 15 jam sehari. stop maen gadget itupun pas mau beli makan atau pas dimotor, terkadang pas makan diluar aja ane sambil maen gadget scrolling instagram atau pun fb, kadang kaskus juga walau jarang jarang dibuka..

selain itu konten yang ane buka ya cuman buka tutup apk fb, ig, kaskus, email yang ga berfaedah dan ga menikmati isi feed sosial media, mungkin karena efek kecanduan itu jadi ane cuman buka tutup bentar buka lagi, gitu gitu aja sampe berjam jam,, mungkin kadang binggung juga mau konsumsi konten apa yang bikin dopamin ane terpenuhi jadi akhirnya nyari scroll secara random aja di berbagai platform dunia maya.

ane udah cape aktivitas gini gini aja mengingat umur ane sudah 25 taun harusnya produktif dalam bersosialisasi, sejak ane nyoba bersosial secara normal entah sifat ane berkomunikasi itu berasa ga nyambung dengan obrolan bahkan jadi bahan lelucon orang orang apalagi dikerjaan ane udah bener bener stress dengan kondisi ini pas dilngkungan kerjaan.

ane lulusan S1 yang kayanya lebih bloon dari anak anak SMK pada umumnya dilinai dari sifat ane aja udah kaya bocah dalam bersosialisasi kebanyakan ketawa yang ga liat kondisi, jadi ane berusaha asik dalam berkomunikasi tapi jatuhnya ga sesuai dengan tempat. akhirnya mereka merasa wired dengan tingkah ane yang ga jelas.

ane sekarang dalam masa masa quarter life crisis yang notabene normal dalam hal kehidupan proses dewasa namun beban ane ditambah dengan mental yang udah tidak normal, dan ane juga memiliki masa lalu yang begitu tidak mengenakan seperti pernah diselingkuhin kah, masalah riwayat keluarga kah walau itu pas masa masa ane bandel dan mental down itu masih membekas sampe saat ini. 

ane dilingkungan keluarga sangat pendiem bgt terkecuali sama ibu ane, waalau ane juga terbaatas dalam bereksipresi namun kelebihan dikit bisa berkomunikasi dengan ibu ane, beda halnya dengan anak anak ibu ane lainnya (kaka kandung) ane yang ga pernah ane negor ataupun ngobrol kalopun di ajak ngobrol ama kaka ane, ane cuman jawab sepertinya seperti YA, GA, dlsb.

ane sempet berobat ke psikiater dengan dicover BPJS disana ane memberanikan diri buat konsultasi terlebih dahulu dengan dokter umum, alhamdulillahnya dokter ini sangat pengertian dengan keadaan mental ane, singkat cerita ane dirujuklah ke rumah sakit di daerah tangerang, disana ternyata didiagnosis anxiety menyeluruh. semua jenis anxiety ada pada diri ane seperti sosial, atasan, kecemasan berlebihan, ane di kasih obat oleh dokterpun cuman diminum sekali aja karena ane trauma ane malemnya minum paginya ga bertenaga buat berangkat kerja dan sampai akhirnya ane izin ga masuk kerja, padahal ane baru aja kerja 3 bulan pada saat itu.
bukhorigan
xxxy65221226
bolapantai
bolapantai dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
selfreflectAvatar border
selfreflect
#5
Gue ga mau menggurui, menyalahkan atau nge-judge your feelings (gue perhatiin ini yg paling sering orang lakuin, mungkin karena ini hal yg paling gampang). Cuma pengen share apa yang gue laluin dan apa yang udah membuat merasa lebih baik. Mungkin aja ada yg bisa diambil.

Tahun lalu gue kehilangan bokap gue dengan cara yang paling menyakitkan. Gue deket banget sama bokap, beliau adalah sahabat dan inspirasi buat gue. He was the light of my life.

 Kenal dengan orang yg ketawanya menular, kehadirannya aja udah membuat nyaman? Seperti itulah dia. Setiap gue mendengar suaranya di pagi hari, gue lgsg bangun dari tempat tidur, lgsg semangat untuk memulai hari.

Beliau mencintai kehidupan dan selalu nunjukin itu, setiap hari adalah sebuah kesempatan baginya. Menanam pohon di sekitar lingkungan kita tinggal, bersih2 jalanan di depan rumah, bagi2 voucher untuk warga, penyuluhan kesehatan, dll. Apapun yang bisa membuat lingkungan dan keadaan masyarakat sekitarnya lebih baik. Mungkin karena itu dia diangkat sebagai ketua RT.

Di hari-hari terakhirnya beliau tidak pernah berhenti berjuang, ketika tubuhnya tidak dapat menahan rasa sakit dari penyakitnya, semangatnya tidak pernah redup.

For a year I felt lost, putus asa. Semua kerja keras gue di masa lalu, gue lakuin untuk membuatnya bangga. Mimpi gue untuk bisa membuat dia bahagia dan bangga. Sehingga waktu ditinggal, rasanya hidup seperti ga ada artinya lagi.

Semua tahapan duka gue lewati, sad, anger, stress, denial, depression, guilt dll. My mental health was impacted greatly. I knew I needed to get better. Gue cari bantuan melalui terapis, teman, keluarga. Tetapi dalam berduka, rasanya ga ada yang benar-benar dapat memahami rasa pilu kita. Hanya orang yang telah kehilangan orang yang dicintainya yang tahu gimana rasanya.

Setahun berlalu, di bulan yang sama, gue dihianati manager gue dan dipecat gitu aja setelah 5 tahun mendedikasikan waktu dan tenaga untuk company itu.

Tapi gue ga mau putus asa. Perjuangan bokap gue akan selalu menjadi acuan buat gue sekarang. @thedandiess shared very good points, patut dicoba.

Buat gue these are the “fuel” that keep me going:

1. Support system: Gue sebelumnya ga deket sama nyokap dan adek, ga jarang “berantem” dan marah satu sama lain. Tapi gue berusaha memperbaiki hubungan. Gue berusaha untuk dekat dengan adek gue, dengan menanyakan kabarnya, pekerjaannya, pacarnya, dll. Kalau dia lg ga mood untuk ngobrol, gue ajak nonton film atau makan di luar.

Membangun hubungan ga gampang, dan terkadang dalam keluarga bisa lebih sulit karena masa lalu yang kita lalui.

Tapi juga ga impossible, sedikit demi sedikit akan lebih dekat. Gue juga memiliki pasangan yang sangat mendukung dan peduli dengan well-being gue. Walaupun LDR, gue masih bisa merasakan dukungan dan perhatiannya, dan gue bersyukur untuk itu.

2. Spiritualitas: Gue ga akan khotbah di sini, setiap orang punya keyakinan masing-masing. Buat gue berdoa sangat membantu dan seperti sebuah terapi. Setiap hari gue coba untuk refleksi apa yang gue syukuri hari ini.

Gue juga membaca buku-buku filsafat, salah satunya Filosofi Teras, seperti yg dishare @littlevan. Always good to see other perspectives about life.

3. Dream : Berani bermimpi. Gue punya target “dream job”, gue tahu ga mudah buat didapetin, tapi gue juga percaya selama kita berusaha keras dan meyakini pasti bisa. Gue belajar setiap hari untuk mempersiapkan diri dengan skills yang dibutuhkan. Gue bersyukur masih punya waktu dan sedikit tabungan untuk mencukupi diri gue saat ini.

4. Musik: Punya musik atau artis favorit? Sebagai “ritual”, pagi2 gue bersihin kamar, mandi dan bantu2 di rumah sambil mendengarkan musik yg bikin gue happy. Kalau kalau lg down juga, lgsg setel dan nyanyi aja. Atau kalau lg pengen nangis, ya setel lagu sedih dan nangis aja. Keluarin sampe puassss. Habis itu udahan, jangan keterusan sedihnya! lgsg cari aktifitas lain.

Lo ga sendirian, ada orang yang ngerasain hal yang sama. Hope you feel better soon!

littlevan
bumbleblee
norlandtio
norlandtio dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup