Sumber Gambar

Al-Quran merupakan salah satu kitab suci di dunia yang dipercaya berisi perintah-perintah Tuhan atau Allah SWT. Kitab ini sangat disucikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Bukan hanya ajaran-ajaran, tapi di kitab ini juga menjadi sumber pengetahuan, hukum, sejarah, dan akidah. Tak heran jika kitab ini wajib dipelajari oleh semua penganut Islam.

Di Indonesia sendiri, kitab ini sangat dilindungi keberadaannya. Tentu karena kitab suci, tidak boleh sembarangan diperlakukan. Seperti tidak boleh menaruhnya di lantai tanpa alas atau melangkahinya. Dan kitab ini juga sudah seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin. Mengingat isi dari Al-Quran adalah tentang kebaikan dan kedamaian.

Sayangnya, hal seperti itu tidak ada di dalam pikiran pasutri asal Madiun berikut ini. Alih-alih menggunakan Al-Quran untuk kebaikan. Mereka malah memanfaatkannya untuk melakukan hal tidak terpuji. Bahkan perbuatan mereka ini melanggar hukum dan jeratan hukumnya bisa sangat berat yang berpotensi dipenjara bertahun-tahun bahkan hukuman mati.


Sumber Gambar

Pasutri asal Madiun ini menyeludupkan sabu seberat 14,98 gram ke lapas Madiun. Mereka menggunakan Al-Quran sebagai alat untuk menyembunyikan sabu mereka. Awalnya pasangan ini tampak biasa saja. Layaknya orang yang ingin menitipkan barang ke keluarganya yang sedang ditahan. Bilangnya sih mau memberikan Al-Quran ke adiknya.

Tapi petugas merasa ada yang aneh. Karena Al-Quran yang dibawanya itu tampak menonjol. Seakan ada sesuatu yang mengganjal di balik lembaran-lembaran kertas itu. Atas kecurigaan tersebut, diperiksalah dan ditemukan sabu tersebut. Sabu itu ditempel di mushaf Al-Quran. Petugas pun langsung mengamankan dan memeriksa barang tersebut.

Wah, sayangnya si penyeludup ini kurang pintar ya. Mana mungkin petugas tidak menyadari ada yang mengganjal. Kalau dari bentuk Al-Qurannya saja sudah menggembung seperti itu semua orang juga pastinya curiga. Padahal kalau punya akal dan mau effort sedikit, ada lho caranya menyembunyikan barang di dalam buku tanpa diketahui. Wkwk. TS gak mau memberitahu.


Sumber Gambar

Salah satu yang menarik untuk dibahas, mengapa Al-Quran yang dipilih menjadi media untuk menyembunyikan barang haram tersebut. Setidaknya ada dua menurut TS:

1. Tebal

Selain tebal, Al-Quran juga memiliki hard cover yang keras. Sehingga mungkin dikiranya tidak akan membentuk apabila diselipkan di dalam sana. Bentuknya yang lumayan lebar juga membuat keberadaan sabu tersebut tidak akan kelihatan jika dilihat dari samping.

2. Reputasi Al-Quran

Al-Quran seperti yang sudah TS jelaskan di atas, memiliki reputasi yang sangat baik. Sebagai kitab yang berisi kebaikan dan ajaran mulia. Siapa yang tidak tersentuh melihat ada napi yang niat belajar Al-Quran sampai dibawakan dari luar? Pasti semuanya akan tersentuh dan mendukung. Eh, tapi kok ada yang aneh? Wkwk.


Sumber Gambar

Ya, mungkin si pelaku berpikir karena Al-Quran adalah kitab suci dan maksud penggunaannya sudah pasti baik maka tidak akan dicurigai. Tapi untungnya petugas jeli dan kritis. Sehingga ia bisa menemukan adanya keanehan dari kitab suci tersebut. Sehingga modus penyeludupan ini pun terbongkar.

Pasutri yang kedapatan menyeludupkan sabu itu mengaku hanya menerima titipan orang. Mereka tidak tahu kalau isinya sabu. Tapi entah benar atau tidak pengakuan mereka, sebaiknya janganlah gunakan modus seperti ini yang malah menodai Al-Quran itu sendiri. Ya walau nama Al-Quran akan tetap suci sih, karena yang kotor di sini adalah pelakunya.



Gimana GanSis? Apakah kedua pasutri ini layak dihukum atau tidak? Apakah setelah ini orang yang menitipkan Al-Quran akan dicurigai?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi