Dahulu kala lebih dari 70 tahun yang lalu beberapa bangsa bersatu melawan sebuah ideologi sempit bernama fasisme, nazisme dan rasisme padahal baik Inggris, Amerika maupun negara lain mempunyai pertentangan yang ideologi yang kuat dengan Uni Soviet namun mereka akhirnya bersatu untuk memperjuangkan kepentingan yang sama yaitu kebebasan, kemanusiaan dan kesetaraan antar sesama manusia.
Kita lihat saja contohnya Uni Soviet yang dalam perang itu selain mengirimkan puluhan juta tentaranya juga hampir satu juta diantaranya adalah tentara wanita, hal yang masih jarang sekali zaman itu tentara wanita dikirim ke medan perang, jangankan negara blok Axis yang jelas jelas fasis menganggap derajat wanita lebih rendah daripada laki-laki di dalam militer Inggris dan Amerika pun hampir tidak ada kecuali untuk petugas palang merah.
Itu menandakan bahwa sejak dulu pun kemanusiaan dan kesetaraan derajat sudah diperjuangkan pun Indonesia dengan Demokrasi Pancasila menganut asas menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia dan memiliki hukum yang jelas pula tentang apa yang dilarang maupun yang tidak dilarang semisal bendera, bendera atau simbol simbol yang dilarang tentu adalah dari beberapa organisasi terlarang semacam PKI dan yang lainnya.
Kurang begitu mengerti aturannya tapi mungkin sama sebagaimana negara Jerman yang melarang bendera nazi namun memperbolehkannya jika untuk edukasi, sepertinya aturan di Indonesia pun sama yaitu memperbolehkan membuat, memperlihatkan dan mengunggah bendera palu arit jika hanya edukasi ilmu pengetahuan.
Tentang ini sebenarnya berdasarkan kasus yang menghebohkan jagad maya sekarang gegara sebuah unggahan yang memperlihatkan terdapat bendera pelangi membentang di depan Monumen Nasional yang tampak berada diantara beberapa orang pemuda pemudi yang sedang mendengarkan sebuah orasi.
Adapun foto ini belum dipastikan kebenarannya namun unggahan akun @sosmedkeras ini langsung viral dengan 7,3 juta kali tayang serta 2.129 kali retweet mungkin sekali jika unggahan ini cepat viral juga karena bertepatan dengan yang kemarin sedang ramai pula dibicarakan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengatakan bahwa perilaku LGBT itu ciptaan tuhan dan pemerintah tidak bisa melarang orang yang berstatus homo atau lesbian (LGBT didalamnya)
Jadi sangat jelas bahwa bendera pelangi itu masih bukan berasal dari organisasi terlarang, dan orang yang mengibarkannya pun sudah pasti takkan bisa mendapatkan hukuman sebagaimana jika mereka mengibarkan berdera PKI, terus kenapa bikin heboh ya?
"Narasi dan Opini Sendiri"
Tulisan Sendiri:
@amekachi
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
