Sumber Gambar

Underpass merupakan salah satu fasilitas dalam jalan raya yang bertujuan untuk mengurai kemacetan. Dengan adanya akses underpass, maka kendaraan yang lewat nantinya tidak terkonsentrasi pada satu titik yang menyebabkan kepadatan. Sehingga berbagai kendaraan dari arah mana pun bisa lewat dengan lancar tanpa hambatan di jalurnya masing-masing.

Kota Depok merupakan salah satu kota yang baru saja memiliki Underpass. Belum setengah tahun, tepatnya pada Januari lalu Gubernur Ridwan Kamil meresmikan Underpass Dewi Sartika. Peresmian ini tentu disambut hangat oleh banyak orang dan menjadi fasilitas baru di Kota Depok yang perlu dijaga dengan baik oleh masyarakatnya.

Sayangnya, baru di bangun underpass ini sudah banyak mendapat hal kurang mengenakkan. Mulai dari kontroversi walikota yang pasang baliho, anak-anak muda yang menjadikannya tempat nongkrong, dan sekarang ada yang baru lagi. Di mana underpass ini menjadi wadah vandalisme. Ya, banyak tangan-tangan kurang ajar yang seenaknya corat-coret di sana.


Sumber Gambar

Foto-foto underpass yang sudah penuh vandalisme sudah masuk pemberitaan media dan sampai ke telinga Ridwan Kamil. Bahkan orang nomor satu di Jawa Barat itu sudah mengirim surat ke Pemkot Depok untuk mengurus masalah ini. Hm, kalau gubernur sampai kirim surat begini ke Pemkot berarti Pemkotnya ….

Coretan yang ada di underpass sendiri tidak jelas apa maknanya. Hanya coretan tidak jelas dengan warna hitam dan putih yang jelas sangat mengganggu. Mau bilang ini seni? Hanya coret-coret biasa yang mungkin hanya mereka saja yang tahu.

Karena kalau seniman asli seharusnya sudah tahu, underpass itu sudah bagus dengan gambar-gambar yang dibuat pada saat pembangunan. Jadi sudah tidak perlu dilukis lagi. Justru kalau begini bukannya bagus, malah merusak seni yang sudah ada. Lagipula dari coretannya, kelihatan dong mana hasil coretan seniman sama coretan orang iseng tak bertanggung jawab.


Sumber Gambar

Pada saat underpass ini jadi tempat nongkrong dulu, sempat ada wacana memasang CCTV untuk berjaga-jaga. TS sempat mendukung hal itu, karena salah satunya adalah mencegah terjadinya vandalisme seperti ini. Tapi sepertinya sampai sekarang belum dipasang CCTV juga ya. Sekarang sudah kejadian gimana?

Padahal Walikota Depok sudah memberi arahan untuk membeli CCTV dengan memakai Anggaran Belanja Tambahan dari bulan Maret lalu. Tapi sampai sekarang mana? Sekarang malah arahannya berubah untuk menggunakan sementara CCTV yang sudah ada. Katanya sih CCTV di daerah jalan Juanda akan dicopot dan dialihkan ke underpass Dewi Sartika.

Pasti pemasangan CCTV di Juanda ada sebab dan alasannya. Mungkin dengan adanya CCTV banyak orang yang tadinya mau berbuat jahat jadi membatalkan niatnya, lalu kalau seandainya dicopot anti gimana? Ya semoga tidak terjadi apa-apa ya.


Sumber Gambar

Kalau boleh tebak, pelakunya mungkin bocah-bocah kampung norak yang gak bisa lihat tembok bersih. Ada tembok bersih dikit, jadi lapak bikin coretan. Kalau tahu begini, lain kali kalau bikin apa-apa gak perlu lah bagus-bagus. Kalau warganya saja masih norak. Yang ada hanya merugikan saja. Apalagi atau Pemkotnya juga gak jelas, jadilah itu fasilitas terlantar begitu aja.

Ya semoga aja bisa segera dibersihkan dan gambar di underpass-nya bisa bertahan lama. Jangan sampai terjadi lagi dan Pemkot segera beli CCTV baru.



Kalau menurut kalian, apa motivasi mereka coret-coret begitu?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi