PREMAN DAN PREMAN BERKEDOK ORMAS

Halo gan, sis, setelah sekian lama akhirnya ane bikin thread lagi (bodo amat, gak ada yang nanya). Kali ini ane mau bahas soal premanismeyang menurut ane pribadi seolah-olah tiada habisnya (punya duit tiada habisnya baru mantap bre). Ane kasih contoh nih yang masih anget - anget kuku.


Videonya sendiri telah tersebar luas di media sosial dan menjadi viral. Awalnya masyarakat mengira oknum ormas yang melakukan premanisme. Tapi eh tapi hasil akhir dari penulusuran polisi mendapati bahwa pemuda yang memalak sopir truk itu bukanlah anggota dari ormas Pemuda Pancasila.



Seperti itulah pernyataan Polres Bogor dikutip dari akun Twitter @PolresBogor. Oke gan, sampai sini muncul beberapa pertanyaan :
1. Apakah premanisme bisa diberantas?
2. Bagaimana dengan premanisme ormas?
3. Jika ormas melakukan premanisme, masih perlukah ormas?




1. Apakah premanisme bisa diberantas?
Jujur aja gan, aksi premanisme ini masih ada dan tumbuh subur. Contoh kasus diatas menurut ane beruntung karena tersorot media, lalu bagaimana yang tidak? (Heh lu pikir ceramah, nanya gitu doang pengen dijawab). Menurut ane pribadi nih sebenarnya bisa saja aksi premanisme ini diberantas dengan syarat dan ketentuan berlaku. Kok gitu sih? Ini wakanda bre.
Premanisme bisa diberantas dengan penegakan aturan yang seharusnya menjadi tugas kepolisian. Lihat lagi ane tulis seharusnya, karena penegakan aturan dilakukan secara parsial dan tidak konsisten.

Pemberantasan premanisme bisa dilakukan bila ada kerja sama antara polisi dan masyarakat. Tapi eh tapi gan kerja sama ini hanya bisa dilakukan bila ada kepercayaan dari masyarakat kepada polisi. Yah tau sendirilah wakanda, apa perlu ane perjelas? Gak semua polisi kayak gitu tapi kebanyakan iya seperti itu IYKWIM. Ada kaskuser polisi? Silakan tersungging...

2. Bagaimana dengan premanisme ormas?
Emang ada? Kalo dipikir lagi, mana ada gitu ormas yang tujuannya melakukan premanisme. Trus yang kita lihat apa bre? Yang kita lihat itu oknum, atau anggota atau pengurus suatu ormas yang melakukan premanisme. Jadi gini loh, walaupun dengan beragam motivasi, banyak masyarakat yang mau jadi anggota ormas. Iming - iming jadi preman proyek, salah satu contoh motivasi.

3. Jika ormas melakukan premanisme, masih perlukah ormas?
Ormas kan entitas kemasyarakatan. Yang mengisi adalah anggota masyarakat. Jika kemudian berkembang secara negatif, masih perlukah ormas? Ya pertanyaannya balik lagi ke kita sebagai masyarakat (ane gak ikutan, ane hanya butiran debu). Ya kalo selama ini suatu ormas tidak membawa manfaat apa - apa ya buat apa gitu loh.




Seringnya ane hanya bikin masalah tanpa ada solusi, tapi ini ada sedikit solusi dari ane :
1. Gak usahlah ikut suatu ormas jika tujuannya mau jadi preman. Kalo pun ada anggota keluarga yang terlibat, larang aja udah.

2. Viralkan aksi premanisme dan lapor polisi.

3. Pasrah

4. Mau nambahin gan? (Mati aja udah paling bener)

Sekian dan terima gaji, gak usah dicoblos ane gak nyaleg cuma bikin thread.