Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mad.riderAvatar border
TS
mad.rider
Menteri Jokowi Ini Was-was Angka Kelahiran RI Terancam Turun
Menteri Jokowi Ini Was-was Angka Kelahiran RI Terancam Turun



Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, Indonesia bisa terancam mengalami penurunan angka kelahiran, jika tidak ada strategi kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan populasi.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, terdapat tiga skenario perhitungan proyeksi penduduk Indonesia pada 2020 hingga 2050. Pertama, skenario dengan tren tanpa adanya kebijakan, skenario moderat, dan skenario optimis.
Nah, berdasarkan skenario dengan tren tanpa adanya kebijakan, hasilnya angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Indonesia bisa terus menyusut hingga di angka 1,9 pada 2045.


"Skenario tren tanpa ada kebijakan, hasilnya adalah nilai TFR terus menurun sampai 1,9 di tahun 2045 diiringi dengan infrant mortality rate/IMR (angka kematian bayi) mencapai 7,85," jelas Suharso dalam Musrenbangnas RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050, Selasa (16/5/2023).

Sebagai gambaran, fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi. Apabila angka fertilitas lebih besar daripada angka mortalitas, maka pertumbuhan penduduk menjadi positif, maka otomatis jumlah penduduk akan lebih banyak.
Begitu pun sebaliknya, jika angka mortalitas lebih tinggi dibandingkan angka fertilitas, maka berpengaruh negatif terhadap demografi. Semakin meningkat jumlah kematian, maka pertumbuhan penduduk akan semakin rendah.
Kendati demikian, kata Suharso, Indonesia juga memiliki skenario moderat, yang menargetkan TFR dijaga pada angka 2 dan IMR mencapai 5,8%.
Sementara dengan skenario optimistis, pemerintah mengungkapkan akan mencapai target usia harapan hidup sampai 80 tahun, yang sederajat dengan negara maju. Dengan nilai TFR dijaga pada 2 dan IMR mencapai 4,2.
"Hasil proyeksi dengan skenario tren optimis menunjukkan jumlah penduduk pada 2045 akan mencapai 324 juta atau bertambah 54,42 juta dari 2020," jelas Suharso.

Kendati demikian, Suharso juga akan terus memperhatikan, bagaimana laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sepanjang tahun 2020-2050, sebab diperkirakan pertumbuhannya akan terus melambat setiap tahun.
"Pertumbuhan penduduk 2020-2050 rata-rata sebesar 0,67% setahun, melambat terus setiap tahun. Proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56% pada 2020 menjadi 19,61% pada 2045. Sementara penduduk usia 65 tahun ke atas naik 6,16% menjadi 14,61% pada 2045," kata Suharso melanjutkan.


sungguh hal yang tidak diduga dan di luar nalar generasi sebelumnya 


Quote:



belajar dari india yang juga fertility rate nya menurun drastis, hal yang gak masuk di akal sehat orang tua kita, mengingat india penduduknya sangat banyak 

Menteri Jokowi Ini Was-was Angka Kelahiran RI Terancam Turun
daratmpv
seher.kena
bukan.bomat
bukan.bomat dan 2 lainnya memberi reputasi
-1
1.4K
44
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
ytbjtsAvatar border
ytbjts
#2
Quote:

Loh justru bagus...
Persaingan semakin menurun..
Semangat yang program child free..
emoticon-Traveller
0
Tutup