Sumber Gambar

Korupsi seperti yang kita tahu merupakan salah satu penyakit di negara kita yang entah kenapa sangat sulit untuk dihapuskan. Berbagai upaya telah dilakukan demi mencegah terjadinya korupsi ini, salah satunya dengan penegasan hukum. Akan tetapi dalam prakteknya, ketegasan hukum itu sendiri tidak pernag terealisasikan.

Rakyat Indonesia sudah sejak lama meminta agar koruptor dihukum mati saja. Wacana ini sempat digaungkan oleh Presiden Jokowi dulu pada saat masa pandemi. Tapi ketika salah satu anak buahnya terciduk korupsi bansos, ke mana hukum itu? Jangankan hukum mati. Perampasan aset saja sampai kini belum disahkan juga.

Terbaru dan yang masih cukup hangat adalah kasus korupsi Menkominfo Johnny G Plate. Yang mana ia diketahui korupsi pada proyek BTS 4G. Bahkan dikabarkan akibatnya, kerugian negara mencapai 8 Triliun rupiah dan ada banyak tower yang akhirnya malah mangkrak. Kini tersangka sudah ditahan oleh KPK dan ditindaklanjuti secara hukum.


Sumber Gambar

Perlu diketahui, Johnny G Plate merupakan kader dari Partai Nasdem yang berarti merupakan anak buah Surya Paloh. Ada satu hal yang menarik yang sedang dibicarakan oleh netizen terkait hal ini. Di mana banyak yang mulai mengungkit janji Surya Paloh di mana ia akan membubarkan Nasdem apabila ada anggotanya yang korupsi.

Janji tersebut ia katakan pada 2015 silam saat pembekalan caleg Nasdem. Dengan tegas dan yakin, Surya Paloh mengungkapkan bahwa apabila ada anggotanya yang terlibat korupsi, maka Partai NasDem tidak layak untuk dipertahankan lagi. Ucapan itu terus diingat oleh banyak orang dan kini, salah satu anggotanya tertangkap korupsi. Berarti mencukupi untuk pembubaran partai ini?


Sumber Gambar

Akankah janji itu ditepati? Akankah Partai NasDem bubar?

TS rasa tidak. Yaiyalah tidak, seperti yang TS sebut di awal. Jokowi saja yang katanya mau hukum mati koruptor yang mengkorup dana bansos saja nyatanya tidak dilakukan. Anas Urbaningrum yang katanya bakal digantung di Monas kalau terbukti korupsi saja masih bisa ngeles. Tentunya orang yang satu ini juga akan melakukan hal yang sama.

Janji politisi model begini mana bisa dipercaya. Akan ada beribu alasan untuk mereka ngeles dan ingkar dari omongannya sendiri. Kenapa TS bisa berpendapat begitu? Karena sudah pernah terjadi di 2015 saat salah satu kadernya yaitu Rio Capella yang terjerat korupsi bansos di Sumut. Saat ditagih soal janjinya membubarkan NasDem, apa jawabannya?

Mereka ngeles dengan menganggap bahwa korupsi yang dilakukan oleh Rio adalah murni urusan Rio pribadi dan bukan urusan partai. Maksudnya, tidak ada hubungannya dengan partai. Sehingga apa yang dilakukan Rio di luar kendali mereka. Padahal saat berjanji Surya paloh tidak menyinggung keterlibatan partai, ia hanya menyebut kader.


Sumber Gambar

Jika Partai NasDem tidak bubar, apakah hal ini salah? Tidak juga. Kalau TS di posisi Surya Paloh, pasti TS juga tidak akan membiarkan sebuah partai bubar. Pikir saja sendiri, apa segampang itu membubarkan partai yang telah lama dibangun. Bahkan sedang dalam proyek pencalonan Capres di 2024 nanti.

Yang salah adalah janji Surya Paloh yang menyebut NasDem tidak layak dipertahankan kalau kadernya korupsi. Kalau sudah tahu kalau kelakuan seorang kader bukan sepenuhnya kendali dia, kok berani ngomong begitu? Sekarang giliran kejadian dan ditagih repot sendiri, kan? Gak repot juga sih kan bisa ngeles wkwk.
Jadi pelajarannya, sebagai politisi janganlah asal bicara. Ingat bahwa kondisi politik tidak bisa ditebak dan selalu berubah-ubah.



Menurut kalian, apakah Partai NasDem sebaiknya bubar?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi