ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
Supernatural
Quote:


Mungkin agan di sini pernah baca cerita ane yang berjudul pancasona? Kali ini ane akan melanjutkan kisah itu di sini. Yang suka cerita genre fantasi, kasus pembunuhan berantai, gengster werewolf, vampire dan sejenisnya. Silakan mampir. emoticon-Betty



Quote:


INDEKS
Part 1 abimanyu maheswara
Part 2 abimanyu
Part 3 kalla
Part 4 siapa kalla
Part 5 seorang gadis
part 6 Ellea
part 7 taman
Part 8 kamar ellea
Part 9 pagi bersama ellea
Part 10 rencana
Part 11 tentang kalla
part 12 rumah elang
Part 13 kembali aktivitas
part 14 emosi elang
part 15 janin kalla
part 16 elang
Part 17 vin
Part 18 kantor
Part 19 kemunculan kalla
part 20 pulau titik nol kehidupan
part 21 desa terkutuk
Part 22 wira
Part 23 teman lama
Part 24 patung wira
part 25 teror di rumah John
part 26 tato
part 27 simbol aldebaro
part 28 buku
part 29 kantor kalla
part 30 batu saphire
part 31 Lian dan Ayu
part 32 kakak beradik yang kompak
part 33 penyusup
part 34 kalah jumlah
part 35 lorong rahasia
Part 36 masuk lorong
part 37 cairan aneh
part 38 rahasia kalandra
part 39 Nayaka adalah Kalandra
Part 40 kemampuan nayaka
Part 41 Arkie
Part 42 Arkie (2)
Part 43 peperangan
Part 44 berakhir
Part 45 desa abi
part 46 nabila
part 47 cafe abi
Part 48 Maya
part 49 riki kembali, risna terancam
part 50 iblis bertubuh manusia
part 51 bertemu eliza
part 52 Feliz
Part 53 Bisma
Part 54 ke mana bisma
part 55 rahasia mayat
part 56 bisma kabur
part 57 pertemuan tak terduga
part 58 penyelidikan
part 59 tabir rahasia
part 60 kebakaran
part 61 Bajra
part 62 pengorbanan Bajra
part 63 the best team
part 64 masa lalu
part 65 perang dimulai
part 66 kisah baru
part 67 bertemu vin
part 68 san paz
part 69 cafe KOV
part 70 demigod
part 71 california
part 72 Allea dan Ellea
part 73 rumah ellea
part 74 alan cha
part 75 latin kings
part 76 kediaman faizal
part 77 kematian faizal.
part 78 permainan
part 79 ellea cemburu
part 80 rumah
part 81 keributan
part 82 racun
part 83 mayat
part 84 rencana
part 85 kampung....
Part 86 kematian adi
part 87 tiga sekawan
part 88 zikal
part 89 duri dalam daging
part 90 kerja sama
part 91 Abraham alexi Bonar
part 92 terusir
part 93 penemuan mayat
part 94 dongeng manusia serigala
part 95 hewan atau manusia
part 96 Rendra adalah werewolf
part 97 Beta
part 98 melamar
part 99 pencarian lycanoid
part 100 siapa sebenarnya anda
part 101 terungkap kebenaran
part 102 kisah yang panjang
part 103 buku mantra
part 104 sebuah simbol
part 105 kaki tangan
part 106 pertikaian
part 107 bertemu elizabet
part 108 orang asing
part 109 mantra eksorsisme
part 110 Vin bersikap aneh
part 111 Samael
part 112 Linda sang paranormal
part 113 reinkarnasi
part 114 Nayla
part 115 Archangel
part 116 Flashback vin kesurupan
part 117 ritual
part 118 darah suci
part 119 Lasha
part 120 Amon
part 121 masa lalu arya
part 122 sekte sesat
part 123 sekte
part 124 bu rahayu
part 125 dhampire
part 126 penculikan
part 127 pengakuan rian.
part 128 azazil
part 129 ungkapan perasaan
part 130 perjalanan pertama
part 131 desa angukuni
part 132 Galiyan
part 133 hilang
part 134 Hans dan Jean
part 135 lintah Vlad
part 136 rahasia homestay
part 137 rumah kutukan
part 138 patung aneh
part 139 pulau insula mortem
part 140 mercusuar
part 141 kastil archanum
part 142 blue hole
part 143 jerogumo
part 144 timbuktu
part 145 gerbang gaib
part 146 hutan rougarau
part 147 bertemu azazil
part 148 SMU Mortus
part 149 Wendigo
part 150 danau misterius
part 151 jiwa yang hilang
part 152 serangan di rumah
part 153 misteri di sekolah
part 154 rumah rayi
part 155 makhluk lain di sekolah
part 156 Djin
part 157 menjemput jiwa
part 158 abitra
part 159 kepergian faza
part 160 Sabrina
part 161 puncak emosi
part 162 ilmu hitam
part 163 pertandingan basket
part 164 mariaban
part 165 Dagon
part 166 bantuan

INDEKS LANJUT DI SINI INDEKS LANJUTAN
Diubah oleh ny.sukrisna 16-05-2023 14:45
indrag057
bejo.gathel
itkgid
itkgid dan 12 lainnya memberi reputasi
13
11.5K
221
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
#105
Part 101 Terungkap Kebenaran
"Anda bukan guru biologi seperti yang kami kenal, bukan?" tambah Vin, yang kesal karena merasa dibohongi.

'Tentu saja aku benar-benar Yudistira, guru biologi seperti yang kalian kenal sebelumnya. Tapi aku tidak menceritakan siapa aku dalam sisi yang lain, kan? Lagian kalian nggak tanya," jawab Yudis, enteng. Mereka semua saling tatap dengan dahi berkerut. 

"Oh, baiklah, Pak Yudistira. Jadi siapa Anda?" tanya Gio.

Kobaran api ini membuat mereka makin emosional, panas dan penuh dendam. Nafas yang memburu akibat perkelahian tadi juga masih terasa. Mereka kelelahan tapi juga lega.Karena musuh telah ditaklukkan. Lalu suara jeritan yang lebih mengarah ke geraman, terdengar mengerikan. Yah, mereka melupakan satu werewolf lain yang masih mereka ikat.

"Lebih baik kita mengurus gadis manis di dalam terlebih dahulu," ajak Yudis yang ngeloyor pergi meninggalkan tempat itu. Terpaksa mereka mengikuti Pak Tua ahli tanaman bunga di desa mereka. Vin bahkan masih geleng-geleng kepala, tidak percaya atas apa yang ia lihat tadi. Sikap Yudistira sungguh berbeda, tidak seperti Yudistira, tuan takur desa Amethys . Dia terlihat cool dan keren.

Sumpalan mulut Maya terlepas, membuat gadis itu mampu berteriak kencang dan sungguh berisik.

"Untung rumah lu jauh dari pemukiman warga, Bi. Kalau sampai warga desa tau, bisa dirajam kita semua," tukas Vin.

Abimanyu hanya melirik Vin yang ada di sebelahnya, sambil mendengus.

Yudistira berjalan memutari Maya yang memang diikat di tiang yang berada di ruang tengah. Ia terus menatap gadis itu lekat-lekat. "Kenapa kalian tidak membunuhnya saja?" tanya Yudistira, heran.

Gio berdeham. Vin mengangkat sebelah alisnya, sementara Abi hanya mampu menarik napas dalam-dalam. "Dia kerabat kami, Pak. Mungkin Anda bisa menolong dia agar kembali menjadi manusia?" tanya Ellea tegas. Yudistira menatap gadis itu lalu tersenyum.

"Maaf, aku bukan pendeta atau tabib," sahutnya santai.

"Lalu siapa anda?" tanya Allea dingin.

"Well, baiklah. Daripada aku terus ditatap sinis oleh kalian, aku akan mengaku. Dulu ... aku seorang hunter!"

Semua dahi berkerut, menatap Yudistira dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tatapan mereka seperti mengisyaratkan dua hal. Antara kaget dan tidak percaya. Tampang Yudistira yang terkesan kalem dan tenang, sepertinya tidak cocok untuk sebuah pekerjaan menjadi seorang hunter.

"Seriously?" tanya Allea mewakili keraguan mereka semua. Yudistira tertawa, "Yah, kenapa? Tampangku nggak cocok jadi seorang hunter, hah?" tanyanya sedikit sinis, namun masih dapat tertawa.

"Itu memang sudah lama sekali. Dan sekarang aku sudah pensiun, tapi karena mereka mengusik tanah kelahiranku, maka aku harus kembali lagi."

"Pak, apa yang Anda buru dulu? Werewolf juga?" tanya Ellea penasaran. Karena kejadian tadi, dan karena mereka melihat dengan mata kepala sendiri, maka pernyataan Yudistira memang sangat masuk akal.

"Macam-macam. Salah satunya mereka."

"Jadi Anda tau, cara membuat Maya bisa kembali seperti semula?" Abimanyu menanggapi.

Dan Yudistira menggeleng. Rendra pun mengiyakan, kalau manusia yang sudah menjadi werewolf, tidak akan bisa kembali seperti semula. Hanya butuh waktu dan kesabaran jika ingin mengendalikannya. Mereka sepakat tidak akan membunuh Maya, karena Maya sudah mereka anggap adik sendiri. Tapi tentunya mereka tidak bisa menyelamatkan semua warga yang terinfeksi. Memang tidak adil rasanya.

"Bagaimana anda tau kalau di desa ini ada werewolf?" tanya Gio.

"Sejak awal aku mencurigai beberapa pengunjung home stay itu. Waktu itu kami sempat bertemu di toko kelontong gerbang desa, dan kalian tau? Jika kalian sudah pernah menghadapi makhluk ini sebelumnya, pasti bau mereka akan sangat mudah terendus. Dan gerak gerik mereka sangat mudah terbaca. Mereka tidak seperti manusia normal pada umumnya. Dan benar, kan, sejak mereka datang ada beberapa kasus kematian yang sangat tidak wajar. Hewan buas? Oh, itu sangat tidak mungkin terjadi, kan? Walau desa kita di kelilingi hutan, tapi bisa saya pastikan kalau tidak ada hewan buas lagi di sini. Sementara kematian mereka? Tidak wajar!"

"Lalu bagaimana dengan saya, Pak? Apakah Anda sudah tau sejak awal siapa saya sebenarnya?" tanya Rendra.

Tatapan mata Yudistira langsung tertuju pada pemuda di seberangnya. Ia tersenyum, " Tentu saja, Ren. Tapi aku tau kamu werewolf seperti apa. Kamu tidak berbahaya sama sekali."

Mereka telah melewati malam ini dengan kejadian yang luar biasa. Lelah dan penat kini mulai terasa. Rendra dan Yudistira kembali ke rumah mereka masing-masing. Maya masih dalam posisi terikat di sana, dan akan di tunggu secara bergilir oleh tiga pria itu. Ia masih menjerit dan berusaha melepaskan diri dari ikatan yang membelenggunya. Entah sudah berapa lama Maya terinfeksi. Dan kemungkinan juga dialah yang membunuh Lulu.

Mereka juga harus istirahat, karena hari esok akan menanti dengan gemparnya warga desa yang menghilang dalam semalam. Pasti kali ini, kepala desa akan benar-benar memberlakukan jam malam, dan meminta bantuan penjagaan polisi seperti apa yang dia katakan beberapa waktu lalu. Dan jika hal ini terjadi, maka itu tidak akan baik untuk pergerakan Abimanyu dan kawan- kawan nya. Mereka tidak bisa bergerak bebas untuk membunuh Ares dan pengikutnya. Dan tentu, mereka juga tidak bisa mencari siapa saja warga desa yang terinfeksi.

_____________

Pintu kamar Abi diketuk, pemuda itu yang baru saja berganti pakaian lantas menoleh ke arah pintu, "Masuk!" Dan ternyata gadis nya yang sedang berdiri di depan pintu dengan sebuah bantal di dekapannya. "Ell? Kenapa?" tanya Abi, heran.

Ellea menoleh sedikit ke lorong di luar kamar, suara lengkingan Maya sungguh mengerikan sekaligus memilukan. "Aku nggak bisa tidur," tukasnya. Abi tersenyum lalu mengulurkan tangannya. "Yuk, tidur sini saja," kata Abimanyu.

"Tapi siapa yang jaga Maya?"

"Paman Gio. Sudah, nggak apa-apa. Paman Gio itu jago begadang. Nanti baru gantian sama aku atau Vin." Ellea menerima uluran tangan Abimanyu.

Pemuda itu menuntun nya ke atas ranjang. Selimut digelar dan menutupi separuh tubuh Ellea dan dirinya. Abi memeluk Ellea dari belakang dengan mata terpejam. Embusan napasnya terasa di sekitar leher Ellea, membuat nya makin tidak bisa tidur saja. Tapi setidak nya setelah ada Abi di dekat nya, ia merasa aman.

Ellea memperhatikan cincin yang kini melingkar di jari manis nya. Ia tersenyum saat mengingat momen Abimanyu melamarnya. Pelukan pemuda di belakang nya makin erat. Abi menarik tubuh Ellea lebih dalam ke pelukan nya.

"Kenapa? Belum bisa tidur juga?" tanyanya berbisik di telinga Ellea, dengan mata terpejam.

Gadis itu mengelus lembut punggung tangan Abimanyu, dan tersenyum. "Enggak kok, Biyu. Yuk, tidur. Kamu pasti capek," gumam gadis dalam pelukan nya itu.

kecupan lembut mendarat di kepala Ellea. Kini Ellea mencoba memejamkan mata di tengah suara raungan Maya yang tentu akan terus terdengar sampai pagi.

Sementara itu, Gio yang menjaga gadis serigala di ruang tengah hanya diam sambil terus menatapnya datar. Ia menyulut sebatang rokok sambil terus memperhatikan gadis yang masih terikat kuat di depannya. Gio jamin, dia tidak akan membiarkan Maya lolos malam ini. Dalam lubuk hati nya, Gio terluka. Gadis yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri itu, benar- benar menyedihkan.

Tubuh Maya perlahan kembali normal. Ia kembali menjadi manusia seutuh nya, tepat saat sinar mentari muncul dan mengenai wajah nya, yang menerobos melalui celah- celah lubang ventilasi di dekat nya. Gio yang sudah tertidur sejak beberapa jam lalu, mulai menggeliat saat Abimanyu membangunkan nya. "Paman, pindah ke kamar aja sana," suruh Abi. Ellea yang masih memakai piyama tidur, langsung bergegas mendekat ke Maya. Ia menepuk pipi gadis itu pelan. "May, Maya ... Kamu nggak apa-apa?" tanya Ellea. Ia belum berani melepaskan ikatan yang menjerat kaki dan tangan Maya, hanya saja sumpalan di mulut Maya sudah ia hempaskan jauh- jauh. Kondisi Maya kacau, walau sejauh ini ia terlihat baik-baik saja tanpa luka apa pun.

Maya mengerjap, ia juga mengerang karena merasakan tubuhnya tidak sebebas biasanya. Saat kedua matanya terbuka, ia melihat Ellea duduk di sampingnya, dan cukup terkejut juga saat menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat tali yang cukup kencang. "Kak, aku kenapa? Kok diikat gini?" tanyanya.

Ellea menoleh ke Abimanyu, meminta persetujuan untuk membebaskan gadis itu. Abimanyu mengangguk dan akhirnya dengan cepat Ellea membuka ikatan Maya. Maya masih terus kebingungan, sambil memperhatikan rumah Abimanyu. "Kok aku di sini? Aku kenapa, Kak?" tanya Maya masih dengan tampang polos bercampur kebingungan.

Ellea memapah Maya dan membantunya duduk di kursi meja makan. Vin dan Allea juga sudah turun dari kamar mereka. Gio yang hendak tidur, alhasil mengurungkan niatnya, karena melihat Maya sudah sadar membuat rasa kantuknya mendadak sirna.

Semua orang berkumpul di meja makan, duduk di kursi yang memutari meja. Belum ada makanan apa pun yang tersaji untuk pagi ini, karena kini yang lebih penting adalah menanyakan bagaimana kondisi Maya dan memberitahukan padanya atas apa yang terjadi semalam. Di sebelah Maya, sudah ada diapit Ellea dan Allea. Ellea memegang tangan Maya sambil terus menatapnya iba. Ia memang sangat tidak menyangka jika hal ini terjadi pada gadis sebaik Maya. Apa yang akan terjadi, jika Maya tau kalau kini separuh tubuhnya bukan lagi manusia seperti sebelumnya.

"May, kamu ingat kejadian semalam?" tanya Abimanyu, datar. Maya menatap pria di depannya, lalu beralih ke satu persatu wajah orang-orang yang duduk dengan tatapan mata mengarah padanya.

"Ingat. Aku, Kak Ellea dan Kak Allea pergi ke air terjun, terus kami lihat bunga edelweis di sana dan ngambil bunga itu sampai kami kemalaman. Pas pulang, ternyata kami dengar suara aneh itu, Bang. Terus ... kami ditolong kakak cantik yang ada di home stay, terus ...." Maya terus berusaha mengingat, mereka semua diam sambil terus menyimak. Tapi Maya lantas menggeleng. "Terus nggak inget lagi," kata nya menutup penjelasan darinya.

Abimanyu menarik napas panjang, menatap Vin dan Gio bergantian. Sementara Ellea menggenggam erat tangan Maya, dan Allea mengelus punggung gadis itu. Semua berusaha menunjukkan rasa simpati yang terselebung kegelisahan. Kebingungan dan kecemasan.

"Kok aku diikat?" tanya Maya lagi.

"..."

"Kak?" Maya menoleh ke Ellea dan Allea, meminta jawaban. Ellea menatap Abimanyu, dan pemuda itu mengangguk. Ellea memejamkan mata sejenak, "May, jadi gini. Semalam ...." Ellea menceritakan semua kejadian itu sejak Maya masuk ke dalam home stay hingga alasan kenapa dia diikat sampai pagi.
unclevello
tariganna
itkgid
itkgid dan 4 lainnya memberi reputasi
5