Sumber Gambar

Deretan masalah yang merupakan buntut dari aksi tak pantas yang dilakukan oleh AKBP Achiruddin dan anak-anaknya masih belum selesai. Pada saat berita mengenai penganiayaan itu terkuak ke media, ia langsung dipanggil polisi. Dalam waktu cepat, jabatannya pun dicopot dan ia ditahan karena dianggap melakukan pelanggaran kode etik karena melakukan pembiaran atas aksi kekerasan.

Pertama, gudang solar yang diduga miliknya digeledah setelah viral di sosial media. Lalu rumahnya ikut digeledah karena diduga memiliki harta yang tidak wajar. Semua proses itu masih ditangani oleh Polda Sumut. Tapi beberapa hari lalu ada yang baru login. Yaitu PPATK, kalian sudah tahu dong ada apa kalau lembaga ini bergerak.

Ya, masalah seputar keuangan. Disamping Polda Sumut yang tengah mempelajari dari mana harta tak wajar yang dimiliki AKBP Achiruddin saat ini, PPATK pun mengerjakan hal yang sama. Bahkan PPATK sudah memblokir rekening milik perwira polisi tersebut. Mereka mencium adanya bau-bau transaksi pencucian uang.


Sumber Gambar

Salah satu yang juga membuat PPATK bergerak adalah kepemilikan motor Harley Davidson yang tidak terdaftar pada LHKPN. Nah, sudah mirip-mirip kasus si ‘anu’ ya. Dalam laporan harta kekayaan yang ia laporkan ke KPK, Achiruddin diketahui hanya memiliki kekayaan sebesar 467 juta rupiah. Tapi harta yang kerap dipamerkan diduga lebih dari pada itu.

Nah, kejanggalan-kejanggalan seperti ini yang sudah sepantasnya diusut tuntas oleh pihak-pihak yang berwenang. Apalagi setelah mendapat laporan langsung dari netizen. Kejanggalan harta kekayaan tidak boleh didiamkan begitu saja. Harus ada klarifikasi dari pihak terkait untuk asal-usul semua hartanya.

Selain rekening milik Achiruddin, rekeking anaknya pun ikut diblokir PPATK. Nilai mutasi yang ada di rekening tersebut diketahui mencapai puluhan miliar rupiah. Tidak sesuai dengan apa yang dilaporkannya pada LHKPN. Memang kalau TS lihat dari sini, kemungkinannya lebih mengarah ke pencucian uang.

Satu fakta lagi yang terkuak usai PPATK turun tangan. Rupanya AKBP Achiruddin ini memiliki bisnis lain yaitu bisnis kos-kosan dan penginapan. Ia punya bisnis rumah sewa delapan pintu dan kos-kosan dua lantai yang masih satu area. Semuanya masih aktif dan dibenarkan bahwa itu memang miliki AKBP Achiruddin.


Sumber Gambar

Semua ini adalah hasil dari aksi uniknya dengan menjadi pendukung saat anaknya melakukan kekerasan terhadap anak lain. Inilah yang ia dapat. Terbongkar semua, dengan cara seperti inilah menjadi cara paling cepat untuk memiskinkan diri sendiri. Sungguh miris.

Pantas jika banyak yang menyebut kalau ini kasus Mario Dandy jilid dua. Dari alurnya saja sudah sama, anak berbuat ayah menanggung resiko. Tapi yang ini agak beda, karena si ayah ikut terlibat. Sedangkan Rafael Alun tidak terlibat dan murni menjadi korban dari kelakuan bobrok anaknya sendiri.

Walau bisa dibilang, prosesnya lebih cepat kasus AKBP ini. Belum sampai satu minggu, sudah banyak hal yang terbongkar. Mungkin memang netizen sudah cukup berpengalaman dari kasus Mario Dandy. Sehingga apabila terjadi kasus seperti ini, mereka tahu apa yang harus dilakukan.



Menurut kalian, bagaimanakah nasib keluarga ini ke depannya?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi