yellowmarkerAvatar border
TS
yellowmarker
Jelang Ramadan, Pembeli di Pasar Tanah Abang Masih Sepi
Quote:


21 Maret 2023, 23:11:23 WIB
ILUSTRASI: Pasar Tanah Abang Blok A. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JawaPos.com – Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A mengeluhkan turunnya jumlah pesanan baju ke luar daerah menjelang Ramadan tahun ini. Padahal, bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari.

Salah satu pedagang mukena Mutia, 32, di Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku menjelang bulan suci Ramadan, penjualan barang dagangannya masih sepi pembeli. “Memang kelihatannya ramai, tapi jumlah pembeli turun drastis dari tahun lalu. Pesanan dari luar kota juga tidak sebanyak tahun lalu,” katanya seperti dikutip Antara, Selasa (21/3).

Kios-kios di Blok A Pasar Tanah Abang memang terlihat ramai, namun tidak terlalu padat pada H-2 Ramadhan 1444 Hijriah. Senada dengan itu, kurir di Blok A Pasar Tanah Abang, juga merasakan penurunan pengiriman barang yang biasanya ramai dari luar Pulau Jawa.

Umumnya, baju-baju asal Tanah Abang dipasarkan kembali di luar Pulau Jawa, umumnya Palembang, Bengkulu, Padang, hingga Papua, bahkan diekspor hingga kawasan Timur Tengah.

Salah satu kurir, Aceng, 48, mengaku biasanya jumlah pesanan baju pada tahun lalu mencapai 200 lusin, kini hanya berkisar 70 lusin untuk sekali pengiriman. Aceng mengatakan pedagang luar kota biasanya sudah memesan baju sejak 1-2 bulan sebelum Ramadhan.

Selain itu, ia juga merasakan turunnya jumlah pelanggan luar kota hingga 70 persen. “Pedagang-pedagang baju di Kalimantan dan Sulawesi yang biasanya datang ke sini, tahun ini sudah tidak berdagang baju lagi, banyak yang alih usaha karena tergerus belanja daring (online),” kata Aceng.

Dampak dari penurunan pemesanan baju luar kota akhirnya juga berimbas kepada porter atau jasa angkut. Jumlah porter di Blok A Pasar Tanah Abang sendiri diperkirakan mencapai seribu orang.

Salah satu porter, Suheli, 35, mengaku hanya mengantongi upah paling banyak Rp100 ribu sehari dalam satu bulan terakhir. “Tahun lalu paling banyak bisa sampai Rp 200 ribu sehari. Kemarin-kemarin pernah dua hari tak dapat (upah) ngangkut,” katanya.

Editor : Bintang Pradewo Reporter : Antara


bagaimana menurut kalian gaes.
apa iya gegara online.
menurut ane kok bukan.
emoticon-Entahlah

Diubah oleh yellowmarker 22-03-2023 12:26
gabener.edan
galuhsuda
scorpiolama
scorpiolama dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.5K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
paingrowing5405Avatar border
paingrowing5405
#6
Daya beli menurun drastis, pasar memang sepi dimana2, apakah pemerintah cukup realistis melihat kondisi ekonomi saat ini ? Jangan beralasan resesi ekonomi dunia ,
sebab nyata investor enggan berinvestasi di Indonesia & iklim investasi yang tidak membaik.
Kepastian hukum yang gagal direformasi, korupsi yang merajalela, penggunaan anggaran & pengawasan yang serampangan saat ini cuma jadi proyek mercusuar , sebab secara efektif tidak tercapai tujuan dari banyak pembangunan saat ini.
gabener.edan
bajier
eltosicu3
eltosicu3 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup