Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

romiirAvatar border
TS
romiir
I'm not Your F*cking Clown (18+++)
I'm not Your F*cking Clown (18+++)
pic source google.com

Im Not Your F*cking Clown


Balik lagi nih sama gua, Mungkin beberapa dari penghuni forum SFTH ada yang udah kenal sama gw lewat thread gw sebelumnya, tapi untuk yang belum kenal anggap aja ini perkenalan awal kita. 


Kenalin dulu nama gua romi umur gw sekarang anggep lah 24 tahun. Gua anak bontot dari 3 bersaudara, gua tinggal di sebuah kota kecil yang ada di jawa tengah, dan di kota ini gua perantauan. Orang bilang gua hitam manis ada sedikit lesung pipi yang menambah ketampanan gw  emoticon-Cool


Cerita kali ini mengisahkan saat gua lulus SMA, yang sedang indah indahnya masa muda dan mencoba menitih masa depan yang gemilang. Dibalut dengan kisah cinta,kisah sedih (bukan dihari minggu),.


Untuk beberapa reader yang udah pernah baca thread gw sebelumnya mungkin bakalan tau tokoh tokoh yang ada, namun untuk yang baru gua bakalan sisipkan secercah quotes untuk mendeskripsikan karakter tersebut, kali ini di tambah foto diawal, (bisalah buat dibawa ke kamar mandi) emoticon-Betty (S)


Kalo ada yang tanya ini fiksi atau real life, anggap aja fiksi biar lu gua enak yee kan. 


Thread ini gw bikin untuk mudah dimengerti bagi pemabaca, dengan gaya tulisan gua sendiri, jadi Mohon maaf kalo masih ada banyak typo, atau ada kalimat kalimat dalam bahasa inggris masih blepotan, anggep aja gw belajar bikin thread ye gan maafkeun. satu lagi gan yang gw minta gan , tetep ikutin rules yang ada di SFTH be a smart reader. Oiya untuk komen gua prioritasin nick cewe gua bales, kalo batangan gua bales ntaran. emoticon-Blue Guy Peace, demi  kenyamanan privasi nama nama tokoh disini udah gw samarin ya gan, jadi ga ada pertanyaan lagi tentang Sosmednya si tokoh dalam cerita disini.

Udah ada batasan usia, merasa belum cukup umur leave, merasa sudah cukup umur tapi tidak suka dengan chapternya ga usah di baca. take it easy bro

 


Jangan lupa buat tinggalin coment ,cendol, rate, share kalo menurut agan sista cerita gua menarik untuk bacaan ringan sela-sela padatnya gawean.


  


Genre: Romance, Comedy, Adventure


Duration: on going



Update: Tuesday, Thursday (Depend on the real life)


Quote:
Diubah oleh romiir 28-04-2021 05:19
japraha47
Mr.Tamblonk
arieaduh
arieaduh dan 88 lainnya memberi reputasi
79
139.4K
850
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
romiirAvatar border
TS
romiir
#431
Part 42. Nasi Bebek
“rom jadikan hari ini kita keluar?” emoticon-mail mila

“jadi, mau jam berapa?”

“jam 8 ketemuan di stasiun Jakarta kota yah” pintanya

“oke,” melihat kearah jam sudah menunjukan pukul 06.30

“yaudah kamu mandi siap siap yah, nanti jemput aku”

“siap bos”


Bergegas gua untuk mandi dan berdandan…..


“wangine cokkkkkemoticon-Nohope ” kata yudis

“jelas dong kan mau jalan jalan,”

“liburan terus edan”

“biasalah”


Lantas gua berpamitan dan menitipkan pesan kalo mereka mau pergi untuk kunci kosan di tinggal di tempat biasa.

Pagi di tanjong priok merupakan jam jam yang sangat amat padat kendaraan besar memenuhi jalanan, debu debu berterbangan. Sungguh suatu hal yang sangat membuat jengkel kalo harus keluar dari kosan dengan kondisi seperti ini.

Sesampainya di stasiun gua masih harus menunggu mila datang,menghabiskan beberapa batang rokok sembari memainkan hape…


“hari ini kamu dimana ay?”emoticon-mail dipta

“aku hari ini ada acara keluar sama temen”

“yaudah kabarin kalo udah selese aku mau ke jakarta hari ini”

“ngapain ?”

“main lah bosen di kosan mulu”

“oke liat nanti, kalo sempet aku temuinn”

“harus!!! Orang aku ke jakarta mau ketemu kamuemoticon-Mad (S)

“kangen yah ?”

“engga sih, Cuma pengen ngobrol aja”

“alahhhhh”

“udah bye”


Seperti biasanya dia selalu seperti itu saat kita chatingan, secara sepihak memutuskan.


“kamu dimana? Aku udah turun kereta” kali ini pesan dari mila

“aku di depan gerbang masuk”

“oke aku kesana”

“yooo”

Tak lama…..

“ayo bang aku udah siap”


Seketika gua melihat mila, hari ini dia sanggatlah menawan, dengan kerudung berwarna hitam jaket denim serta celana hitam slimfit dan kaos mungkin berwarna dongker. Membuat tampilanya berubah berbeda dengan ketika kita diasrma.


Mila: “heyy ayooo”emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) pintanya sekali lagi

Gua: “oiya ayo, kamu cantik hari ini emoticon-Wowcantik

Mila: “ah bisa aja buaya darat satu iniemoticon-Embarrassment

Gua: “arghhhhhhh” memperagakan gaya raungan singa

Mila: “itu singga bodohhhh emoticon-Nohope , kalo buaya itu mangap doang ga sih”

Gua: “ya mana ku tau”

Mila: “iya keknya deh buaya mangap doang,”

Gua: “udah ah malah bahas buaya sama singa”

Mila: “hahaha habisnya kamu mule dulu”

Gua: “aku lucu kamu cantik, wah kita serasi” kata gua yang sedikit memaksakan gombalan

Mila: “apaan sih rommmmmm ga jelas deh” dengan senyum di pipinya

Gua: “hahaha yaudah mau kemana kita?”

Mila: “aku mau ke dufan”

Gua: “anjir” kaget mendengar permintaanya

Mila: “kenapa ?”

Gua: “aku Cuma bawa uang 400rbu”

Mila: “oh tenang tenang” dia mengambil sesuatu dari tasnya.


“taraaaaaaa” dua lembar tiket potongan harga untuk ke dufan


Mila: “ini potongan harga buat ke dufan, kemaren tante habis belanja di salah satu mall habis banyak terus dapet tiket potongan harga ini” dia menerangkan secara garis besar


mengambil tiket yang di berikan mila tertulis kita cukup memberikan tiket ke petugas kasir dan menambah 50 untuk masuk semua wahana reguler, namun tambah 70rbu untuk bisa masuk tanpa antrian

Wah beruntung banget gua hahaha dompet masih aman dari kekeringan, berati gua cukup mengeluarkan 100rbu untuk 2 orang.


Gua: “yaudah kalo gitu ayo, eh tapi aku ga tau parkir motornya dimana kalo di dufan”

Mila: “sama, hahah gampang nanti tanya orang aja disana”

Gua: “oke siap bos”


Gua mengambil helm motor yang terkait di jok motor, lantas mengenakannya untuk mila


Mila: “ahhhhhhhhhhemoticon-Wowcantik ” sembari menutupi mulutnya

Gua: “lu kenapa anjir”

Mila: “engga engga”

Gua: “aneh”


Perlahan kami berangkat untuk ke dufan, dengan situasi jakarta kota yang ramai gua memacu motor tidak terlalu cepat sembari menikmati bangunan bangunan tua yang ada di kanan kiri bahu jalan.

Mila memeluk gua erat, terasa ada buah pepaya yang ukuranya cukup (gua bilang cukup ga besar besar banget ga kecil kecil banget juga)emoticon-Ngakak . Sebetulnya tak terlalu jauh dari jakarta kota untuk sampai ke dufan, namun karna gua yang buta jalan jadi beberapa kali kita putar ballik arah..

Sesampainya di depan pintu dufan gua tengak tengok ga ada yang bawa motor anjir. Lantas gua mendekat ke arah pos security.


“pak permisi mau tanya, kalo mau masuk ke dufan motor parkir dimana yah?”

“lurus aja mas lewati gate itu nanti ambil kiri” kata pak satpam

“baik pak, terimakasih”

“sama sama mas”


Gua mengikuti arahan yang di berikan pak satpam tadi benar ternyata cukup banyak motor yang parkir disini.


Gua: “kamar mandi bentar yah”

Mila: “iya aku juga kebelet,”


Kami berjalan kearah kamar mandi, jelas terpisah ada khusus cowo dan ada khusus cewe beda kalo kosan jadi satu emoticon-Ngakak

Sekedar buang air kecil dan membasuh muka karna muka sudah kucel terkena debu debu kontener….

Kami berjalan beringan kearah pintu masuk ticketing,


Gua: “nih,” gua memberikan dompet ke mila

Mila: “eh apaan ini?”emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Gua: “ya ini untuk bayar tiketnya”

Mila: “udah ga usah aku aja”

Gua: “udah aku aja, udah sana bayar” sembari mendorong bahunya…

Mila: “ihhhhhhh iya iya sebentar”


Setelah membayar mila kembali memberikan dompet ke gua.


Gua: “pegang aja buat beli jajan sama minum nanti di dalem”

Mila: “gantian aku dong,”

Gua: “ya terserah pegang dulu aja”


Kami berjalan masuk kerea dufan, di hari sabtu pagi terbilang ramai banyak antrian antrian di tiap tiap wahananya….


mila: “aku mau naik kuda ?” katanya sambil menunjuk kearah tempat bermain itu

gua: “apahh kuda kudaan?”

mila: “yehhhhhh itu mah bukan disini, kalo itu adanya di kamar”

gua: “hahaha makin di perjelas, gas lah”

mila: “apaan sih rom, udah ayo”


Mila berlari dan menarik tangan gua untuk mengikutinya berlari karna melihat antrian tidak begitu ramai kita langsung masuk ke wahana bermain tersebut.
Kami bersebalahan menaiki kuda yang berbeda pastinya, dengan musik khas area bermain, wahana ini hanya berputar butar dan naik turun saja.


“romifotoin” pintanya sembarimengeluarkan kamera dari tasnya

“1…..2….3..”


Dengan gaya dan senyum kecilnya membuatnya semakin cantik.


“nih di liat dulu” memberikan kamera

“ih bagus kamu pinter foto yah, yaudah fotoin lagi nanti gantia”

“siap”


Beberapa gambar sudah diambil dengan beberapa gaya berbeda juga pastinya….


Mila: “ah hasilnya bagus bagus” katanya sambil memencet tombol yang ada di kamera tersebut

Gua: “bagus lah kalo kamu suka”

Mila: “suka banget, sinih gantian”


Kemudian giliran gua untuk berpose namun karna gua sendiri tidakbegitu suka foto,


Mila: “yang rileks dong”

Gua: “iyaaa”

Mila: “dibilangin yang rileks, jangan tegang tegang kaya mau ujian aja”

Gua: “haha gua ga biasa foto foto”

Mila; “pantes, nih diliat dulu”

Gua tak kaget dengan hasilnya yang ngeblur lah, ga fokus lah, cara pengambilannya yang salah lah. Karna sudah hukumnya motoin hasilnya bagus, giliran di fotonya hasilnya ala kadarnyaemoticon-Hammer

Mila: “nanti kita foto berdua yah”

Gua: “siap”


Setelah wahan ini berhenti kami melanjutkan ke wahana berikutnya, kali ini kami masuk ke area boneka, dengan menaiki sebuah perahu kami masuk kedalam lorong lorong dimana banyak boneka atau manequeen yang terpajang sepanjang lorong.

Mila dengan keantusiasanya menikmati wahana ini..


“rom aku mau tanya”

Kami duduk untuk istirahat siang setelah mendengar adzan duhur berkumandang.

Gua: “tanya apa mil”

Mila: “kenapa tadi kamu ngasih dompet ke aku”

Gua: “gini, maaf sebelumnya yah aku punya prisnip cowo yang mengeluarkan uang dan cewe yang mengurus segalanya, jadi misal aku main sama cewe yah aku males pegang dompet, dompet selalunya aku kasih ke cewe itu, terserah dia mau make atau engga tapi aku udah kasih uang yang didalem dompet itu.”

Mila: “tapi kalo uangnya habis di pake ?”

Gua: “yaudah ga masalah, kan tadi aku udah bilang, aku yang ngeluarin uang cewe yang atur semuanya, kalo kurang tinggal bilang ambil di atm”

Mila: “ke semua wanita kamu kek gitu rom ?”

Gua: “galah, hanya beberapa aja, yang kenel kenel deket aja. Kalo masih belum kenal banget ya aku engga,”

Mila: “wahhhhh keren sihemoticon-Cool

Gua: “keren darimana, hal yang wajar ga sih”

Mila: “engga, kalo menurutku udah ga wajar, jarang yang kaya kamu ratarata dia ngeluarin dompetnya terus ngasih uangnya”

Gua: “ih kalo gua ogahemoticon-Roll Eyes (Sarcastic) ” langsung gua potong

Mila: “kenapa ?”

Gua: “malu lah, orang misal lagi jalan berdua ngeluarin uang kaya gitu diliatin orang kek gimana gitu. Malu sendiri jadinya”

Mila: “tapi rata rata begitu,soalnya dompet itu kan privasi si cowo mungkin ada fotonya sama siapa atau ada kartu kartu penting apa gitu kan”

Gua: “betul, nah kalo kamu sudah dikasih kepercayaan kaya gitu berati kan kamu sudah bukan dianggap temen biasa kan ?”

Mila: “iya, tapi itu terjadi kalo aku jalan sama pacarku”

Gua: “oh gitu, sinih ambilin dompetku”


Mila membuka tasnya lalu memberikan dompet gua


Gua: “nih gua buka dompet gua yah”

Mila: “eh ga usah rom ga usah”

Gua: “gapapa, sante aja. Jangan diiat nominal uangnya karna keliatan jelas”

Mila: “mmmmmm” sambil mengaggukan kepalaya.

Gua: “nih nih nih” gua mengeluarkan beberapa kartu kartu di dalam dompet dan mengeluarkan satu foto yang ada didompet

Mila: “itu pacar kamu ?”

Gua: “mmmm. Iya dulu”

Mila: “kok masih disimpen? Tanyanya ?”

Gua: “dia paling spesial dan ga pernah ada gantinya”

Mila: “kenapa gitu ?”


Lalu gua membalikfoto itu ada tulisan tangan


“ini foto pertama kita, semoga kita selalu bersama yah. Aku sayang kamu romi”

Gua: “Cuma ini memori awal yang gua bawa kemanapun itu

Mila: “orangnya ?”

Gua: “udah ga ada” tersenyum melihat kearahnya

Mila: “……………maaf”

Gua: “ga usah minta maaf. Aku Cuma mau ngasih tau isi dompet ku ke kamu, berati kamu bukan layaknya temen yang baru kenal, dan kamu juga udah tau orang ini. aku ga mau kamu salah sangka kalo aku masih nyimpen foto cewe lainya.”

Mila” maaf rom ga tau”

Gua: “santai mila, jadi kalo kita main aku kash dompet jangan sungkan buat dipake yah, jangan liat nominalnya atau takut aku ga punya uang. Di atm masih ada Cuma ga seberapa. Intinya aku males urus urusan sama yang berhubungan sama uang. Itu udah hirarkinya cewe” kata gua sembari mengusap usap kepalanya

Mila: “siap paham”

Gua: “cakepppp” mengacungkel jempol dan gua arahkan ke hidungnya.

Mila: “yaudah ayo solat dulu nanti lanjut main lagi”

Gua: “okeyh”


Kami melanjutkan setelah solat duhur, kali ini kami bermain tornado namun mila ketakukan karna wahana ini cukup seram katanya…

“udahayoo tenang ga akan jatoh kan ada pengamanya” tangan gua menggandeng mila yang berada satu langkah dibelakang gua saat itu

“takutttt”

“gapapa” gua menggandeng tangannya menuntun untuk menuju ke antrian, benar dia ketakuan karna genggaman tanganya terasa sangat kencang
Sepanjang permainan ini dia hanya menutup matanya karna mungkin saking ketakutakanya…

“ahhh gamua lagi ga mauuu” katanya sambil menggeleng gelengkan kepalanya ?

Gua: “ah cemen” ngeledek si mila

Mila: “cemen cemen, nihhhh cemennnnn”emoticon-Mad dia mencubit bagian pinggang gua engan sangat kencang

Gua: “aw aw aw. Hehe maap maap”emoticon-Metal

Mila: “ga ada maap” terus dan makin di plintir

Gua: “iya ampun ampun, “

Mila: “rasaiiiinn tuh, dah sekarang naik itu” menunjuk kearah biang lala

Gua: “ummmmm ga asik biang lala,”

Mila: “asik, ga mau pokoknya mau naik itu”

Gua: “yang lain aja deh” kali ini gua mengelak

Mila: “ga mau romiiiiiii, mau biang lallllllllla”

Gua: “yaudah kamu aja sendiri”

Mila: “ih kok gitu ?”

Gua: “ga pengen naik itu”

Mila: “kenapa sih? Jangan bilang kamu takut”

Gua: “engga takut, Cuma ga pengen aja”

Mila: “udah ayo”

Kali ini dia menarik tangan gua dan ita berlari kearah biang lala tersebut


Saat pintu dibuka, kami masuk ………


“ rom rom” kenapa sih kamuuu

Gua hanya geleng geleng dan memejamkan mata

“ini kamu seriusan takut ?”

Kali ini Cuma anggukan

“hahahha ada yah orang takut maninan kaya gini, katanya pecinta alam masa sama ketinggian takut”

“bukan……..oooooeeeeeeghhhhhhhh” gua menahan mual

“ehhh ehh jangan muntah”


Gua meihat wajah mila kali ini berubah keceriaannya berubah panik seketika……Sesampainya di bawah kami langsung keluar, dan duduk untuk istirahat sejenak.

Mila: “kamu gapapa? Katanya sambil memijat bagian leher belakang

Gua: “engga, sebentar yah masih enek perut ku”

Mila: “iya, apa mau pulang aja”

Gua hanya menggelengkan tangan, beberapa kali mila memberikan minum

Gua: “udahhh”

Mila: “udah mendingan ?”

Gua: “udah ayo mau kemana lagi ?”

Mila: “engga kamu kenapa ? kok tiba tiba bisa langsung kek gitu?”

Gua: “jadi gini dari dulu aku takut naik biang lala, bukan karna ketinggianya , entah ga tau takut aja, apalagi pas posisi turun itu di perut enek banget”

Mila: “hahahhahaha lucu yah, bisa takut sama mainan yang sama sekali ga menakutkan”

Gua: “entah lah, makanya kalo ada pasar malem aku ga suka naik biang lala”

Mila: “lucu bangetttt..”

Gua: “udah ayo lanjut lagi”


Kami melanjutkan permainan saat kondisi sudah mulai membaik….

Suara debur ombak yang menghantam bebatuan angin kencang membuat gua rindu rumah, karna situasi ini samapersis dilaut belakang rumag gua, sore itu kami menghabis waktu menjelang malam di pantai ancol, dengan secangkir minuman kami menikmati dengan duduk di balkon ppinggir pantai.

“makasih yah rom hari ini kamu buat aku senengemoticon-heart ” terdengar suaranya yang tidak terlalu jelas karna angin yang cukup kencang

Gua: “iya sama sama mil, aku juga seneng udah diajakin main sama kamu”

Mila: “emang kalo ga aku ajakin kamu ga main ?”

Gua: “engga, mager rasanya keluar kosan”

Mila: “padahal kalo lainya begitu pesiar malah pada jalan jalan ke mall atau ke mana lah”

Gua: “mager gua kalo keluar kosan di hari pesiar. Kek cape aja sih pengen istirahat, ya meskipun di kosan juga kya cucian kusut”

Mila: “haha, habis ini makan yuk”

Gua: “iya nasi bebek kan ?”

Mila: “ih kok tau?”

Gua: “dari di campus kamu terus ngomong nasi bebek bebek, kasian kalo ibu hamil ngidam ga diturutin anaknya ileran nanti”emoticon-Hammer

Mila: “iya nih anak kamu pengen nasi bebek”emoticon-Malu (S)

Gua: “anjir kapan aku buatnya”emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Mila: “hahahah” menepuk bahu gua

Gua: “taruninya keluar”

Hari sudah malam, adzan magrib pun sudah berkumandang…..

Gua: “apaan sih ngeliatin kaya gitu dari tadi”

Mila: “gapapa”emoticon-Embarrassment senyum

Gua: “udah ah salting gua diliatin kek gituemoticon-Hammer

Mila: “aku suka cara kamu memperlakukan wanitaemoticon-Embarrassment

Gua: “sama aja, semua laki laki juga pasti bakalan kek gitu ngetreat cewe”

Mila: “ummmm.. tapi baru kamu yang kaya gini, sebelum sebelumnya ga ada yang kek kamu kek gini”

Gua: “widih taruni hits”

Mila: “jelasssss”

Gua: “yaudah ayo makan terus kita pulang”

Mila: “mampir masjid dulu ya solat magrib sekalian”

Gua: “siap bos”


Perlahan kami pergi, mulai terdengar suar suara klakson kendaraan, kami berhenti di pombensin, dan melanjutkan perjalanan.


Gua: “ini dipinggir jalan gapapa?”

Mila: “iya” sambil menganggukan kepalanya

Gua: “aku rica rica ayam aja”

Mila: “rica rica ayam ?”

Gua: “ak ga suka bebek”

Mila: “loh kenapa ? enak tauu”sambil duduk di meja makan

Gua: “ga suka daging bebek, baunya kerasa”

Ibu penjual: “engga mas, bebek kita ga ga bau kok”

Gua: “oh gitu bu, engga dulu bu makasih” batin gua ikut ikut aja nimbrung

Mila: “kamu aneh deh, aku makin curiga sama kamu”

Gua: “curiga apaan anjir”

Mila: “kamu takut naik biang lala, kamu ga suka sama bebek, kamu ga berani liat darah, jangan jangan kamu pake wapak yah” (wapak = Ilmu kebal)

Gua: “anjir wapak, kalo pake wapak gua udah jadi mayoret”

Mila: “haha lagian banyak banget pantangannya”

Gua: “hahah ya begitulah”

Mila: “yang besok jadi istri kamu pasti repot haha”

Gua: “ya harus siap siap lah”

Mila: “siappp”emoticon-Embarrassment

Gua: “dih kenapa lu bilang siap ?emoticon-No Hope

Mila: “emmmm. Masa iya aku bilang siap ? engga ah?emoticon-Bingung ” dia memalingkan wajahnhya..


Tak lama makanan pun datang….


“cobain sek bebek mas, enak kok masakan ibu” kata si ibu sambil memberikan dua piring makanan pesanan kita

Gua: “heheiya bu lain kali”

Ibu penjual: “yowes, monggoh”

Gua: “ngeh maturnuwun ibu”


Beberapa santapan….


“ummmm enakkk” kata mila dan terlihat wajahnya sangat ceria

Gua: “baguslah, yaudah abisin”

Mila: “ini kamu harus cobain ini bener bener ga bau bebeknya”

Gua: “engga ah, ini rica rica juga enak”

Mila: “nih nih cobain dulu” sambil meyuapkan sendoknya

Gua: “engga milaaaaaaa”

Mila: “cobaiiin dulu”

Gua: “mila!”emoticon-Mad (S) mata gua melotot

Mila: “oke ga boleh maksa.”emoticon-Nohope

Gua: “nahhhh” gua menyentil keningnya

Mila: “romi sakit” dengan mulut yang masih penuh

Gua: “rasain”


“wah kenyang” sambil menepuk perutnya


Gua: “alhamdulilah”

Mila: “yaudah ayok pulang”

Gua: “okey”


Mila membayar dan gua menunggu di motor,


“ih masa makan berdua habisnya Cuma 40rbu”

Gua: “lah harusnya berapa ?”

Mila: “akukira bakalan sampe 80an gitu”

Gua: “ya itu kalo ga di pinggir jalan” sembari mengenakan helm ke kepala mila

Mila: “murah yah”

Gua: “harga anak kost”


Diperjalan menuju jakarta kota, mila memeluk gua erat dengan kepala yang disandarkan ke bahu gua, kami menikmati perjalanan malam ini beberapa joke singkat menambah kehangatan di tengah kermaian jalanan kota.


“gapapa ga aku anterin ?” kata gua setibannya di depan stasiun

“gapapa, masih jam 7 kok nanti sampe satsiun aku minta jemput sodara aku” katanya

“yaudah ayo aku temenin ke peron”

“gausah langsung pulang aja gapapa”

“gapapa sebentar aja”

“yaudah sana masuk, mumpung ada satu yang belum berangkat tuh” kata gua yang berdiri di luar area tunggu

“iya aku masuk yah, makasih romi udah ditemenin hari ini. aku seneng bangetttttemoticon-Peluk ” katanya yang masih memegang erat tangan gua

“iya sama sama, makasih juga udah diajakinmain” mengusap usap kepalanya

“okey bye,kalo sampe rumah nanti kaarin ya”

“iya kamu juga kabarin ya”

“iya , bye sampe ketemu besok di kampus”

“siapppppp, see ya”

Mila pergi masuk ke arah peron, gua masih terpaku menunggu dia masuk ke dalam kereta, lambaian tangan di berikan untuk gua, balasan yang sama pun gua berikan…….

Wanita catik wanita baik wanita sangat muslimah benar benar sosok yang sangat sempurna menurutku, dikala berhadapan dengan manusia kotor seperti ku sungguh ibarat langit dan bumi.

disela sela kita sedang asik bermain dia masih ingat kewajibanya kepada sang pencipta, terkadang melihat mila gua merasa malu, karna taatnya dia beribadah sedangkan gia masih bolong bolong.





Diubah oleh romiir 21-03-2023 04:18
adityasatriaji
caterpilar
happyarto
happyarto dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup