Ada kabar baik nih gan dari proyek jet tempur KF-21 Boramae, pasalnya prototype pesawat keempat yang memakai nomor 004 sukses melakukan penerbangan pertama pada 20 Februari 2023 lalu. Pesawat lepas landas dari 3rd Flying Training Wing di Sacheon (300 kilometer selatan Seoul) pada pukul 11:19 siang waktu setempat. Pada penerbangan tersebut, prototypr pesawat menyelesaikan penerbangan selama 34 menit. Dalam penerbangan tersebut diawaki oleh seorang pilot dari 52 Test Evaluation Group.

Defence Acquisition Programme Administration (DAPA), badan yang bertugas menjalankan proyek jet tempur KF-21 menyebut, jika penerbangan perdana KF-21 versi tandem seat dilakukan guna mengevaluasi efek perbedaan bentuk dari varian pesawat kursi tunggal dan kursi ganda, sistem radar AESA (Active Electronically Scanned Phased Array) serta uji avionik.

Pihak DAPA menyebut perlu dilakukan sedikit modifikasi pada ruang bahan bakar internal pesawat, tetapi secara keseluruhan desain KF-21 single seat dan tandem seat sama persis. Dibekali radar AESA, kelak versi tandem seat tak hanya digunakan untuk pelatihan pilot, tetapi juga punya kemampuan tempur penuh.



Sebagai tambahan informasi, pada bagian belakang kokpit KF-21 004 dijadikan tempat bagi operator sistem senjata (weapon systems officer/WSO), dengan begitu KF-21 varian tandem seat dapat digunakan untuk tugas man-machine partnership with unmanned combat aircraft or drones.Alias personel di kursi belakang bisa mengoperasikan drone untuk membantu menyelesaikan misi yang dikerjakan.

Selain misi yang sudah disebutkan di atas, versi tandem seat kelak juga bisa melakukan misi peperangan elektronik serta menghancurkan pertahanan udara lawan. Atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Suppression/Destruction of Enemy Air Defenses (SEAD/DEAD). Kemampuan ini harus dimiliki jet tempur modern, untuk menghadapi pertahanan anti pesawat yang semakin canggih.

Pesawat keempat ini mempunyai konfigurasi dua tempat duduk, sesuai permintaan TNI AU. Konfigurasi lain dari pesawat ke-4 ini adalah pengisian bahan bakar di udara memakai sistem probe & drouge, penggunaan rem parasut (drag chute), serta penambahan tangki bahan bakar eksternal. Rencananya KAI akan memproduksi total 6 prototype KF-21, di mana prototype kelima akan diserahkan ke Indonesia jika cicilan yang dibayarkan untuk proyek ini sudah lunas.

Lebih lanjut, DAPA akan melakukan penerbangan dua prototype lagi pada paruh pertama tahun 2023. Sementara itu, total 2.000 uji penerbangan akan dilakukan sampai Februari tahun 2026. Sebagai pengingat, prototype ketiga KF-21 baru menyelesaikan penerbangannya pada 5 Januari 2023 lalu. Meski Indonesia belum melunasi pembayaran proyek KF-21, tetapi Korea Selatan masih bersemangat menyelesaikan proyek prestisius ini. Terlebih setelah Indonesia sepakat melanjutkan proyek KF-21, meski dengan cara mencicil sampai tahun 2026.









Referensi Tulisan: indomiliter.com& Yonhap News Agency
Sumber Foto: Twitter