Tapi, pas melihat beberapa berita yang rame di sosial media sekarang, aku jadi ragu dan tambah males bayar pajak. Dulu sudah males, sekarang tambah males aja. Kapan hari ada pentolan aparat negara yang membabi buta merenggut nyawa bawahannya. Dan kita semua tahu, kalau aparat negara itu salah satu sumber gajinya berasal dari pajakyang ditarik negara. Ditambah lagi, tuh pentolan ada dugaan juga ada sangkut pautnya dengan judi online. Entah berita itu sudah valid atau belum, tapi yang jelas, nih pentolan sudah mengambil nyawa bawahannya dengan semena-mena. Ditambah lagi, urusannya ada hubungannya dengan istrinya mengaku mau dirudapaksa. Sampai sekarang, kasus pentolan aparat satu ini masih benar-benar belum jelas motifnya apa. Apa karena mau merudapaksa istrinya atau karena mendengar informasi yang tidak boleh didengar, atau bagaimana. Dramanya masih terus berlanjut. Meskipun katanya divonis mati, tapi masih ada kemungkinan tuh pentolan aparat bisa lolos dari vonis mati.
Dan ditambah lagi, langsung dari anak pentolan pajak. Pejabat pajak. Pamer moge di jalan raya gebar gebor, mengendarai rubicon, dan petentang petenteng main kroyokan gebukin anak orang. Itu semua karena panas kena omongan pacarnya yang merasa pernah dilecehkan. Akhirnya, netijen yang merasa kesal beraksi dan mencari tahu bagaimana kondisi orang tuanya dan kekayaannya. Kekayaan orang tuanya 50 miliar lebih, itu uang darimana? Buat usaha sampingan kali ya? Atau bagaimana? Kalau mau berbaik sangka, ya itu, dia punya usaha lainnya selain kerja jadi pentolan pegawai pajak. Tapi kalau mau berburuk sangka, ya jelas itu ada nguntit dari uang pajak. Lha wong gajinya aja nggak sampai 200 juta per bulan.