Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

remukredambosAvatar border
TS
remukredambos
Kisah Sang Mantan Suhu
Kisah Sang Mantan Suhu

Kaskuser lama pasti paham jika disini pernah ada sub forum BB17+. Walaupun sub forum tersebut telah ditutup, tapi percayalah diluar sana sebenarnya mereka masih bertahan.

Kisah ini akan menceritakan kisah nyata salah satu mantan suhu BB17+, dimana beliau akan menceritakan perjalanannya.
Dari cupu menjadi suhu

Penulis telah mendapat ijin untuk membuat cerita ini, bahkan beliau juga ikut memantau thread ini. Semoga cerita ini dapat memberikan pengalaman dan pelajaran berharga.

Part 1 - Seto
Part 2 - Maya
Part 3 - Civic
Part 4 - Luluh
Part 5 - Bimbang
Part 6 - Keputusan
Part 7 - Siap?
Part 8 - Siap!
Part 9 - Pulang
Part 10 - Cumbu
Diubah oleh remukredambos 16-05-2023 16:44
yusha321
iwakcetol
kubelti3
kubelti3 dan 15 lainnya memberi reputasi
14
13.3K
55
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
remukredambosAvatar border
TS
remukredambos
#28
Keputusan
Note :

Barter = saling tukar nomor cewe
FR = Fvck Report
Berisi informasi tentang kualitas pelayanan si TO. Termasuk didalamnya nilai fisik, service yang ditawarkan dan kadang beserta DC nya.

TO = Target Operasi / Cewe
DC = Damage Cost / harga
PM = Private Message / Pesan

Istilah tersebut kedepannya akan banyak dipakai di cerita ini.

***
"Siang gan, boleh barter? Ane penasaran sama miss R di FR ente"

Sebuah PM ane kirimkan ke salah satu anggota member di sub forum enak-enak tersebut.

Bagai gayung bersambut, pagi aku kirimkam PM tersebut, siangnya sudah mendapat balasan. Sesuai perkataan diawal, akupun membalas dengan mengirimkan nomor Nia, si cewe penghuni Salon Kantil.

Sebenarnya sistem barter seperti ini kurang direkomendasikan, karena kadang ada TO yang tidak senang jika nomornya disebarluaskan. Hal ini salah satu penyebabnya TO sering gonta-ganti nomor. Alhasil saat kita pengen hubungi lagi sudah tidak bisa. Padahal service nya bagus.

Tak pakai lama aku langsung hubungi nomor miss R. Saat menghubungi TO tidak perlu basa basi kenalan, langsung to the point saja, daripada nanti mereka bete berujung service yang tidak maksimal. Soal bisa kenalan atau tidak itu hanya bonus.

Aku : "siang non, lokasi, spek, rate & rules?"
Sebuah pesan singkat padat dan jelas aku kirimkan.

Miss R : "Hotel N, 155/54/34 450/1x/1 jam
Balasan singkat juga dari miss R.
Semoga pada paham ya
Hehehe.

Selanjutnya tanya soal pembayaran dan jadwal kosongnya untuk kemudian berlabuh di peraduan.

***

"Makasih mas, sudah dilebihin, jangan kapok ya"
Ucap miss R

"Iya non, santai aja, makasih ya"
Jawabku

Hari itu kembali aku berbuat hal yang salah lagi. Efek jadi duda memang sangat berat.

***

Setelah peraduan selesai aku pamitan, tidak langsung pulang ke rumah, tapi mampir dulu ke warnet karena ada beberapa hal yang harus aku tuntaskan.


Soal tanggapan dari Maya kalau dia bersedia open aku belum memberikan respone lagi. Aku masih sedikit kaget kenapa dia mau mengambil jalan ini. Mungkin Maya benar-benar sudah kepepet.

Kopi dan rokok menjadi teman setia malam ini, tiba-tiba sebuah ide nyeleneh terlintas dikepala.

"Aku akan ajak Maya ketemuan di hotel, biar bisa lihat bagaimana reaksinya, apakah Maya benar-benar siap menjalani pekerjaan seperti ini"

Aku tersenyum sendiri akan ide nyelenehku ini, siapa tahu bisa dapat belah duren. Hehehe.
Tapi senakalnya aku, tidak pernah terpikirkan hal seperti itu. Karena biar bagaimanapun, Fedy tetap temanku, artinya Maya juga temanku. Fedy hanya bermasalah dengan pekerjaan dan keluarganya, tidak dengan temannya.

Sebuah pesan aku kirimkan ke Maya

Aku : "malam Maya"

Maya : "malam mas, sedang apa?"

Aku : "baru santai aja, soal open itu, kamu sudah mantap?"

Maya : aku pikir saat ini hanya itu yang terbaik mas, walaupun tidak benar'

Aku : "iya Maya, kalau begitu lusa kita ketemu di hotel N, siang saja"

Maya : "hah?? langsung di hotel mas?"

Aku : "gimana? siap ga?"

Pada pertanyaan ini Maya tidak langsung menjawab, ada jeda sekitar 30 menitan.

Maya : "oh iya iya mas, aku datang, kabar-kabar saja nanti mas"

Aku : "ok sipp"

***

Hari janiian kita pun tiba, aku juga membawa laptop agar Maya bisa lihat langsung tentang mirc dan sub forum enak-enak itu.

"Jam 3 hotel N, kamar 007"
Sebuah pesan aku kirimkan ke Maya.

"Iya mas"
Balas Maya.

Sekitar jam 2 aku sudah dilokasi, setelah urusan check in selesai aku langsung naik ke kamar. Taruh tas dan laptop, sejenak santai sambil bakar rokok baru kemudian mandi.

"Mas aku jalan sekarang"
Sekitar jam 14.30 Maya kirimkan sebuah pesan.

"Ok Maya nanti langsung naik ke kamar saja.
Balasku singkat.

Tidak ada balasan lagi. Setelah itu aku langsung turun ke lobby, kemudian duduk di sebuah minimarket seberang hotel. Niatku ingin memantau Maya, sekedar lihat bagaimana tingkah dan gerak-geriknya.

Tak berselang lama Maya keluar dari Taxi biru, persis di depan hotel. Celana jeans panjang, sweater putih dengan kupluk, ditambah masker dan kacamata dengan kaca semi coklat. Tak lupa tas jinjing hitam yang selalu dia bawa

"Sepertinya Maya tidak ingin dikenali orang"
Gumanku dalam hati.

Maya : "mas, aku sudah sampai lobby"

Aku : "langsung naik aja"

Pesan dari Maya yang langsung cepat aku balas.

Tampak keraguan Maya saat melangkah, dia terlihat masuk ke lobby dan duduk di sebuan kursi. Sikapnya tidak tenang, salah satu kaki bergerak tidak mau diam, tanda seseorang sedang cemas.

Beberapa kali dia melihat sekitar, kemudian lihat hp nya lihat sekitar lagi, balik lihat hp. Dan kemudian hp yang aku bergetar, terlihat panggilan dari Maya.

Aku : "hallo"

Maya : "mas, aku dilobby, mas beneran di hotel N kan?"

Aku : "iya, dikamar 007, buruan naik"

Maya : "aku takut mas, ga biasa check in, mas ke lobby ya please"

Aku : "hehe, oke, tunggu situ"

Aku tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Sekedar check in saja dia ragu apalagi kalau dia benar-benar open.

Akhirnya aku susul Maya ke lobby, baru kemudian naik ke kamar. Maya menjelaskan bahwa dia belum pernah ke hotel dengan laki-laki lain seperti ini, takut ketahuan orang yang dia kenal. Aku pun anggap itu hal yang sangat wajar, karena aku sendiripun juga tidak ingin ketahuan.

***

Sampai dikamar barulah Maya sedikit lebih tenang. Aku pun menjelaskan maksud aku kenapa memilih ketemu di hotel.

"Aku tidak ada maksud apa-apa, aku cuma pengen lihat reaksi kamu gimana, karena hal seperti ini sepertinya akan sering kamu alami jika benar akan open"
Penjelasanku kepada Maya

Tak ada jawaban dari Maya, dia hanya melihat kebawah sambil menganggukan kepalanya pelan. Akupun tawarkan Maya sebuah teh botol. Setelah aku lihat Maya tidak cemas lagi, aku pun pelan-pelan mencoba jelaskan,

"Maya, ini yang disebut mirc, dan ini sebuah situs atau forum dewasa"

Aku jelaskan satu persatu yang aku pahami. Lengkap, mulai dari cara pesan hingga cara bayar. Mulai dari resikonya hingga keuntungannya. Maya mendengarkan semua dengan seksama.

"Tapi ini semua penjelasanku dari sisi penguna / pembeli jasa mereka ya, bukan sebagai penjual. Jadi kalau soal persiapannya butuh apa saja, modalnya berapa, buka harga berapa aku belum bisa jawab, hanya kira-kira saja sepengalamanku"
Jelasku lebih lanjut

"Iya mas, tapi aku sedikit banyak mulai paham"
Jawab Maya.

"Baguslah, jadi kamu sudah yakin?
Tanyaku kembali

"Iya mas, ayo kita mulai saja, tapi jangan dikota ini!"
Pungkas Maya tegas sambil tetap melihat chat di sebuah room mirc

Akupun hanya diam sembari berpikir.
"Sial!!!, kenapa tidak terpikirkan kalau kita bisa mulai dari kota lain"
Diubah oleh remukredambos 10-02-2023 16:22
viensi
genji32
sormin180
sormin180 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup