Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Dulu Ditolak, Kini Hibah Kapal Korvet Pohang Class Untuk TNI AL Telah Disetujui
Quote:


Segmen kapal perang Indonesia kembali mendapat sorotan gan, pasalnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyetujui hibah kapal korvet bekas dari Korea Selatan (Korsel). Laporan ini diberitakan oleh Janes.comyang mendapat informasi dari seseorang yang mengetahui tentang pengadaan kapal tersebut. Menurut sumber tersebut, pada 7 Desember 2022 Kemenkeu telah memberikan persetujuan dalam rangka pengadaan sebanyak 3 unit korvet Pohang Class.

Salinan dokumen pemberutahuan yang diterima Janes.com menyebutkan bahwa, selain 3 unit kapal juga akan ada pengadaan amunisi untuk kapal-kapal tersebut. Dengan mengambil sumber dana dari pinjaman luar negeri, Kementerian Pertahanan telah mengizinkan Kementerian Keuangan untuk mengambil pinjaman luar negeri sebanyak US$ 21 juta untuk akuisisi tiga unit Pohang Class.

Yang unik, dalam paket hibah ini juga menyertakan kalusul alih teknologi (ToT), di mana perusahaan lokal harus terlibat sehigga dapat berkontribusi pada penguatan industri strategis Indonesia. Sebagai tambahan informasi, biasanya hibah alutsista sebenarnya tidak ada klausul alih teknologi.

Sebagai tambahan informasi bagi Agan, pada Oktober 2022, Kementerian Pertahanan telah mengajukan permintaan untuk setidaknya memiliki satu unit kapal bekas Pohang Class untuk menambah jumlah kapal di Satuan Kapal Eskorta TNI AL. Akan tetapi, waktu itu Kementerian Keuangan menolak usulan tersebut tanpa memberikan penjelasan yang rinci.

Quote:


Kabar pengadaan hibah kapal korvet ini mulai ramai dibicarakan setahun yang lalu, pada awal 2022 Korea Selatan dilaporkan bersedia menghibahkan 3 unit kapal korvet Pohang Class untuk TNI AL. Saat itu Kementerian Pertahanan telah mewanti-wanti TNI AL untuk melakukan studi dan survei kapal yang hendak dihibahkan. Saat itu Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono mengatakan ingin melihat kondisi kapal terlebih dahulu, jika tidak layak TNI AL tidak akan menerimanya.

Meskipun judulnya hibah alias dikasih, tetap saja harus ada tambahan biaya untuk perbaikan kapal. Karena jika tidak ada penambahan biaya, kapal akan dikirim seadanya. Sama seperti hibah F-16 C/D dari Amerika Serikat, dalam kasua hibah Pohang Class; Pemerintah Indonesia harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit.

Pemerintah harus menanggung biaya untuk perbaikan kapal sebelum dikirim, juga ada biaya untuk pengiriman kapal, instalasi peralatan baru (mengganti perangkat tua), penggantian persenjataan (bila perlu), sistem pemeliharan, serta pelatihanawak kapal perang.Selain Indonesia, sejauh ini ada 5 negara yang telah menerima hibah Pohang Class, negara tersebut adalah Filipina, Vietnam, Mesir, Peru dan Kolombia.

Quote:


Dibuat oleh Hyundai Heavy Industries, Pohang Class dibuat sebanyak 24 unit, 18 unit saat ini masih beroperasi. Untuk Pohang Class generasi pertama dilengkapi empat peluncur rudal anti kapal Harpoon, karena usia kapal yang menua peluncur rudal itu akhirnya dilepas. Untuk senjata non rudal, korvet ini dibekali dua meriam OTO Melara 76 mn dan 2 meriam Otobreda 40mm L/70 twin naval. Konfigurasi senjata ini terpasang di haluan dan buritan kapal, menjadikan kekuatan kapal ini merata di depan dan belakang.

Mengutip artikel indomiliter.com, masih ada sekitar 12 unit Pohang Class yang dioperasikan Angkatan Laut Korea Selatan, di mana generasi terbaru telah dilengkapi rudal anti kapal 2 x 2 SSM-700K Haeseong dan rudal pertahanan udara Mistral. Dan berikut adalah spesifikasi Pohang Class:


Quote:



Referensi Tulisan: indomiliter.com& Janes.com
Sumber Foto: sudah tertera
faldytanjungmsr
MUF0REVER
cor7
cor7 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
7.1K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gonugraha76Avatar border
gonugraha76
#4
Mengejar MEF adalah alasan yang paling kuat soal diterimanya hibah alutsista dari manca negara.
Dengan total 50 unit kapal kombatan berbagai jenis dan tipe serta sebagian armada sudah berusia cukup sepuh dan adanya kewajiban untuk memelihara kekuatan dan kesiapan armada kombatan TNI AL membuat proses hibah dengan status stop gap ini akhirnya disetujui dan akan segera dilaksanakan.

Hibah 3 unit kapal corvette ini memang agak berbeda karena terjadi ditengah pasang surut hubungan kerjasama militer dan pertahanan Indonesia - Korsel yang akibat kasus kapal selam Nagapasa class dan drama KFX / IFX. Walaupun awalnya menolak, Indonesia akhirnya melunak setelah menerima penjelasan dari Kemenhan RI ttg pentingnya MEF, kebutuhan TNI AL, potensi konflik di LCS, adanya komitment dari DSME untuk menyelesaikan masalah teknis Nagapasa class dan adanya jaminan dari Korsel kalau Indonesia akan menerima Pohang class dalam keadaan siap beroperasi walaupun tetap saja memerlukan modernisasi agar setara dengan OPV milik TNI AL. OPV ? Tak salah, rencananya 3 unit Pohang class corvette akan dimodernisasi menjadi OPV 88 bersenjata lengkap spesialis pengamanan perbatasan maritim yang mampu beroperasi di perairan dalam.

Lantas ToT apa yang ditawarkan ? Inilah pertama kalinya teknisi Indonesia akan diajak ikut meracik kapal patroli perbatasan ala Korsel termasuk penggunaan dan integrasi SEWACO buatan Korsel. Ini penting untuk memberi pengalaman baru karena SEWACO TNI AL selama ini terlalu " european minded " yang semakin pelit jika bicara masalah ToT. Seperti diketahui bersama, Indonesia tengah membangun 2 unit OPV 90 sehingga keberadaan Pohang class dapat memberikan pengetahuan lebih bagi industri pertahanan dalam negeri tentang OPV berdimensi besar.

Apakah hibah ini akan membuka jalan bagi kelanjutan batch II Nagapasa Class atau pengadaan kapal perang buatan Korsel di masa yang akan datang ? Who knows ...
MUF0REVER
si.matamalaikat
AldyShePHONXSky
AldyShePHONXSky dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup