@Raditeeya
Ente udah tau bahwa peran manusia sendiri yang menentukan nasib manusia. Seberapa besar usaha menentukan hasil. Setiap perbuatan ada konsekuensinya.
Qadha itu ketetapan tuhan yang ga bisa di hindarkan.
-penciptaan, lalu akan ada hari akhir.
-Lahir, lalu akan ada mati.
-rezeki (lahir pada keluarga tertentu, IQ, rupa).
Manusia diberi akal dan kehendak, setiap apa yang dilakukan di dunia akan di adili di akhirat.
Seperti yang ane bilang di awal.
Ente itu membela diri ente, membela Ego ente.
dan seperti yang ane bilang di awal juga.
Ente bilang kalo urusan dunia langsung aja minta sang pencipta. makanya ane bilang kaum malas.
apa2 bilang takdir. apa2 minta tuhan.
Ini contoh sample yang buruk, mengambing hitamkan Tuhan:
- jatuh dari motor, bilang takdir, padahal ditelusuri kebelakang, dia yang ugal-ugalan. (perbuatan ada konsekuensi).
- kena kanker paru2, bilang takdir, telursuri kebelakang ternyata sehari rokok 2 bungkus (perbuatan ada konsekuensi).
Makanya ane ga percaya takdir, takdir itu manipulasi manusia untuk membela kesalahan diri (pembenaran diri).
Rukun Iman itu percaya Qadha dan Qadar, tidak ada takdir.