Batu Candi Borobudur sudah Terkikis sedalam 5 cm

Beranda
Komunitas
Cinta Indonesiaku
Batu Candi Borobudur sudah Terkikis sedalam 5 cm

warungsupra

13-01-2023 09:35

Batu Candi Borobudur sudah Terkikis sedalam 5 cm

Sumber foto : Pexels

Candi Borobudur merupakan salah satu kekayaan budaya peninggalan leluhur bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya sekaligus menjadi bukti sejarah tentang kemajuan peradaban arsitektur di kala itu dimana belum adanya teknologi digital komputer untuk mengkonsep struktur bangunan keseluruhan dengan kokoh, presisi dan rinci.

Menurut sumber dari wikipedia, struktur bangunan candi Borobudur terbentuk dari ;

Quote:

Sekitar 55.000 meter kubik batu andesitdiangkut dari tambang batu dan tempat penatahan untuk membangun monumen ini.[54] Batu ini dipotong dalam ukuran tertentu, diangkut menuju situs dan disatukan tanpa menggunakan semen. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock (saling kunci) yaitu seperti balok-balok lego yang bisa menempel tanpa perekat. Batu-batu ini disatukan dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan muat satu sama lain, serta bentuk "ekor merpati" yang mengunci dua blok batu. Relief dibuat di lokasi setelah struktur bangunan dan dinding rampung.

Monumen ini dilengkapi dengan sistem drainase yang cukup baik untuk wilayah dengan curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah genangan dan kebanjiran, 100 pancuran dipasang disetiap sudut, masing-masing dengan rancangan yang unik berbentuk kepala raksasa kala atau makara.[butuh rujukan]

Borobudur amat berbeda dengan rancangan candi lainnya, candi ini tidak dibangun di atas permukaan datar, tetapi di atas bukit alami. Akan tetapi teknik pembangunannya serupa dengan candi-candi lain di Jawa. Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit.

Dari Wikipedia bahasa indonesia, Ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur,13 Januari, 2023

Candi Borobudur berlokasi di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang telah menjadi tempat tujuan wisata terfavorit baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing untuk mempelajari seni sastra dan budaya dari candi Borobudur ini melalui cerita dari relief-relief yang terukir di dinding candi.

Namun tahukah kamu akibat dari ramainya volume pengunjung sekian tahun telah mengikis batu candi mencapai 5 cm?

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian budaya dari Candi Borobudur melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dengan menerapkan physical carrying capacity

Bramantoro selaku Ketua Pokja Pemeliharaan Candi Borobudur/Badan Konservasi Borobudur yang ditulis pada situs Kemenparekraf.go.id 26 Juni, 2022 lalu mengungkapkan ;

Quote:

“Perhitungan physical carrying capacity atau daya tapung fisik Candi Borobudur sebenarnya sudah dimulai pada 2006, bahkan riset dan pengumpulan data sudah dilakukan sejak 2003 dan menjadi bagian dari rekomendasi hasil riset pada waktu itu. Upaya pengaturan pengunjung dalam visitor management juga merupakan salah satu rekomendasi dari hasil reaktif monitoring UNESCO tahun 2006,” (13/1/2023)

“Sebenarnya Candi Borobudur sudah ditetapkan batas maksimalnya, yaitu 1.259 orang per hari. Namun, apa yang terjadi di lapangan tidak demikian. Ketika peak season, seperti libur Lebaran, pernah mencapai 55 ribu pengunjung yang datang ke Candi Borobudur dalam waktu satu hari. Kami perkirakan separuh di antaranya naik ke atas candi. Dari perkiraan itu saja sudah dapat dipastikan bahwa Candi Borobudur sudah ‘kelebihan muatan’,” lanjut Bramantoro. (13/1/2023)

Hal tersebut nampaknya telah mengakibatkan beberapa kerusakan pada Candi Borobudur berdasarkan pantauan dan pemeliharaan rutin Pokja yang telah diungkapkan oleh Bramantoro.

Quote:

"Tingkat kerusakan Candi Borobudur sudah dimonitoring sejak selesai pemugaran kedua (1973-1983) dan penelitian tentang faktor penyebab kerusakan juga sudah banyak dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur, termasuk hal yang berkaitan dengan pengaturan pengunjung (visitor management) ini juga sudah diteliti sejak 2003. Kerusakan yang paling sering temui akibat dari pengunjung adalah vandalisme, kerusakan karena permen karet, dan keausan pada bagian tangga karena sering dilewati oleh wisatawan. Hingga saat ini, keausan maksimal yang sudah terjadi pada batu sudah mencapai 5 cm." (13/1/2023)

Quote:

Sumber foto : Pexels

Quote:

“Jika hal yang merusak kelestarian Candi Borobudur tidak segera diperhatikan, maka dapat dipastikan dalam kurun waktu beberapa tahun bagian yang aus akan habis karena tidak bisa dilakukan perbaikan,” lanjut Bramantoro. (13/1/2023)

Dalam hal ini TS sangat mendukung langkah dan kebijakan pemerintah demi melestarikan Candi Borobudur dengan menerapkan physical carrying capacitysemenjak awal Mei 2020, pengunjung sudah tidak diperbolehkan naik ke candi, hanya bisa sampai pelataran/halaman candi, dan hanya pengunjung tertentu saja yang memang memiliki kepentingan atau keperluan khusus untuk bisa diperbolehkan naik ke atas candi.

Quote: