si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Formil Talk: Gagal Tembak Drone yang Menyusup, Pertahanan Korea Selatan Mengecewakan
Quote:



Formil Talk Chapter 2: Gagal Tembak Jatuh Drone yang Menyusup, Pertahanan Udara Korea Selatan Mengecewakan


Pada hari Minggu yang bertepatan dengan tahun baru ini, penulis ingin mengajak Agan membahas salah satu topik pemberitaan yang sedang hangat dibicarakan. Yakni gagalnya sistem pertahanan udara Korea Selatan dalam menembak jatuh drone Korut (Korea Utara) yang memasuki wilayah Negeri Ginseng. Total ada 5 drone jenis intai yang membobol pertahanan udara Korea Selatan gan pada 26 Desember 2022, dan tak satu pun berhasil ditembak jatuh.

Sebelumnya beberapa media Korea Selatan menyebutkan jika helikopter tempur yang dikirim untuk mencegat drone menembakkan 100 amunisi, tapi tembakan itu juga gagal (meleset) menghantam sasaran yang dimaksud. Militer Korsel kemudian berdalih jika tembakan terpaksa dihentikan karena dapat membahayakan warga dan fasilitas sipil di permukaan.

Lima drone Korut diluncurkan pukul 10.30 pada 26 Desember lalu, kemudian terbang melintasi wilayah Gimpo, Pulau Ganghwa, dan Paju. Salah satu dari lima drone tersebut bahkan bisa menembus sampai bagian utara wilayah ibu kota Korea Selatan. Drone merangsek ibu kota via utara melalui Paju, drone kemudian kembali melintasi perbatasan setelah tiga jam. Sementara empat drone terdeteksi di atas Pulau Ganghwa, Incheon, dan Gimpo di Gyeonggi utara sebelum menghilang dari radar.

Quote:


Menanggapi masuknya tamu tak diundang tersebut Korea Selatan mengirim pesawat tempur KA-1, KF-16, helikopter tempur hingga F-15K. Total ada pesawat dan helikopter yang dikerahkan untuk mencegat drone tapi gagal, yang bikin malu, salah satu pesawat KA-1 yang hendak terbang mencegat drone Korut justru jatuh sesaat setelah lepas landas. Untungnya kedua pilot bisa menyelamatkan diri dengan kursi lontar.

Di sisi lain, pengerahan pesawat tempur untuk mencegat drone intai juga sangat berlebihan gan, kalau berhasil dicegat sih gak apa-apa. Tapi, dari total 20 prsawat+helikopter yang dikirim tak satu pun yang bisa menembak jatuh drone tersebut. Tentu hal ini jadi tamparan keras untuk Angkatan Udara Negeri K-Pop.

Sementara itu mengutip artikel Korea JoongAng Daily, Militer Korea Selatan telah meminta maaf karena gagal menembak jatuh salah satu dari lima drone Korea Utara yang terbang pada hari Senin (26/12/2022) selama berjam-jam di atas Incheon, Gyeonggi, dan sebagian Seoul. “Kami mohon maaf atas kurangnya kesiapan militer,”kata Direktur Operasi Kepala Staf Gabungan (JCS) Kang Shin-chul, Selasa (27/12/2022).

Sementara Presiden Yoon Suk-yeol menyalahkan militer negara itu atas persiapan pertahanan yang lemah setelah gagal mencegat drons Korea Utara, dan juga mengatakan bahwa pemotongan anggaran mungkin menjadi penyebabnya. Di sisi lain keberangkatan penerbangan dari Bandara Internasional Incheon dan Bandara Internasional Gimpo, yang terletak di dekat Pulau Ganghwa sempat ditangguhkan oleh otoritas penerbangan atas permintaan JCS. Ini adalah pertama kalinya penerbangan sipil di Korea terganggu karena operasi militer Korea Selatan.


Drone Sulit Dideteksi Radar


Dikutip dari Korea JoongAng Daily, direktur Urusan Publik JCS Kolonel Lee Seong-jun pada hari Selasa (27/12/2022), pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mendeteksi drone Korut tapi gagal. Menurutnya pihak Korea Selatan memiliki keterbatasan dalam mendeteksi drone dengan panjang dibawah 3 meter. Dia juga menambahkan, drone Korea Utara rata-rata punya ukuran dibawah dua meter.

Sebagai tambahan untuk Agan, penyusupan drone oleh Korea Utara terakhir kali terjadi pada 2017, waktu itu drone berhasil dilumpuhkan. Lalu, mengapa 5 tahun kemudian Korea Selatan gagal melakukan hal serupa ? Ini masih jadi pertanyaan di benak penulis. Misalnya memakai amunisi dari pesawat tempur untuk menembak jatuh drone dianggap terlalu berbahaya atau mahal, mengapa tak memakai senjata anti drone yang tak memakai amunisi (sistem jamming), misalnya seperti Krasukha buatan Rusia.

Di sisi lain, setelah 5 drone berhasil lolos dari sergapan sistem pertahanan Korsel, militer Negeri K-Pop itu langsung melakukan pelatihan anti drone pada hari Kamis (29/12/2022). Mengutip artikel Defense News, latihan melibatkan senjata anti udara berbasis darat, drone yang berperan sebagai drone musuh, dan total 20 jet tempur, helikopter serang, dan aset tak berawak. Meskipun tidak ada tembakan langsung, latihan itu merupakan rangkaian latihan anti drone besar pertama di negara itu sejak 2017.

Quote:


Latihan di dekat Seoul pada 29 Desember lalu menyiapkan berbagai skenario penyusupan perbatasan oleh drone musuh berukuran kecil, di mana aset militer Korea Selatan yang dimobilisasi berlatih bagaimana mereka dapat mendeteksi, melacak, dan menembak jatuh drone tersebut.

Di sisi lain, Korea Selatan masih mengembangkan sistem anti drone tanpa amunisi, yakni dengan memakai sistem jamming. Baru-baru ini pada November 2022, artikel Aju Business Dailymelaporkan jika LIG Nex1 dipilih untuk mengembangkan sistem jammer yang mampu mengganggu sinyal kontrol drone Korea Utara dan membuat mereka keluar jalur atau jatuh dengan cara "soft kill" ketika mereka terbang ke wilayah udara Korea Selatan.

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), agen pengadaan senjata yang dikendalikan oleh kementerian pertahanan, memulai proyek yang menelan biaya sekitar US$ 18 juta untuk mengembangkan sistem respons kendaraan udara tak berawak (UAV) kecil pada Januari 2026, dipimpin oleh LIG Nex1. Sistem anti drone akan ditempatkan di garis depan untuk menghilangkan ancaman keamanan oleh drone Korea Utara. 

Quote:


LIG Nex1 mengusulkan pengembangan drone jammer, untuk gangguan navigasi dan radio, serta kontrol peralatan gangguan jaringan. Perusahaan telah mendemonstrasikan teknologi melalui demonstrasi sistem anti drone yang telah menonaktifkan lebih dari 500 penerbangan drone selama dua tahun sejak tahun 2020.

Untuk membuat drone keluar dari jalurnya atau menyebabkan jatuh, dilakukan dengan memancarkan gelombang radio setelah menerima informasi pelacakan dari radar dan sistem peringatan komando dan kontrol pertahanan udara. Cara lainnya adalah dengan memperluas fungsi deteksi dan pelacakan dengan radar dan identifikasi gambar yang ditingkatkan.


Mengenal Salah Satu Sistem Pertahanan Udara Anti Drone Negeri K-Pop


Quote:


Salah satu sistem yang muncul dalam latihan anti drone pada 29 Desember lalu adalah kanon M167 Vulcan – VADS/Vulcan Air Defense System. Vulcan dirancang oleh Rock Island Arsenal pada periode 1964-1965 dan masuk operasional US Army pada tahun 1967. Sebagai kanon enam laras putar (gatling gun), Vulcan versi VADS dikembangkan dari basis kanon M61 Vulcan 20×102 mm; terpasang di F-16 Fighting Falcon.

M167 Vulcan sendiri punya kecepatan tembak 1.000 sampai 3.000 proyektil per menit. Sementara jangkauan tembak efektif untuk sasaran udara sejauh 1.200 meter, dan untuk sasaran di permukaan 2.200 meter. Tidak diketahui apakah Korea Selatan sudah memiliki perangkat jammer khusus drone, tetapi artikel Aju Business Dailymenunjukkan jika Negeri Ginseng belum punya perangkat yang dimaksud.


Mengapa Amerika Tidak Membantu ?


Quote:


Seperti yang kita tahu gan, di Korea Selatan sendiri ada pangkalan militer Amerika, tapi mengapa mereka tidak membantu menembak jatuh drone tersebut ? TS sendiri juga kurang paham bagaimana prosedur pengamanan ruang udara negara yang jadi basis pangkalan militer AS, seandainya ada serangan drone apakah mereka hanya melindungi pangkalannya saja tanpa melindungi negara yang jadi sekutunya ? Jika benar demikian, maka ini akan bertolak belakang dengan kampanye AS selama ini yang ingin melindungi seluruh sekutunya.

Di sisi lain, pasukan AS yang berbasis di Korea Selatan telah mengoperasikan sistem radar X-MADIS portabel untuk menetralkan sistem udara tak berawak kecil dengan menggabungkan radar dengan sensor deteksi frekuensi radio, bersama dengan pengacau frekuensi radio genggam yang disebut "drone buster" yang akan mengganggu frekuensi kontrol pesawat, drone atau sinyal GPS.

X-MADIS adalah akronim dari eXpeditionary Mobile Air Defense Integrated Systemyang dipasang pada platform pickup double kabin 4x4. sistem ini diproduksi oleh perusahaan AVT. Pada pertengahan 2019 USAF memberi kontrak senilai US$ 23 juta kepada AVT untuk pengujian, uji coba, dan evaluasi di berbagai layanan militer. Pengiriman pertama ke USAF kemudian dimulai pada Desember 2019.


Apa Bahaya dari Drone Intai ?


Quote:


Seperti namanya, drone intai (reconnaissance) dibekali kamera dan digunakan untuk mengumpulkan data penting dari pihak lawan. Data itu biasanya berupa foto atau video. Dalam kasus Korea Utara, mereka memakai drone intai untuk mencari lokasi strategis di kubu Selatan, semisal Pangkalan Udara, pabrik senjata atau Pangkalan Militer AS. Foto atau video yang didapatkan akan membantu Korea Utara menentukan target yang hendak mereka serang, jika sewaktu-waktu pecah konflik.

Di sisi lain, penggunaan drone intai diduga juga sengaja dilakukan untuk menguji seberapa kuat sistem pertahanan udara AS dan Korsel. Dan dari segi politis, Kim Jong Un tentu ingin menunjukkan kemampuan lain dari negaranya, yang tak hanya punya nuklir dan rudal balistik. Melalui penyusupan drone intai, Kim berharap AS akan mau diajak berunding untuk meringankan sanksi yang telah diterima negaranya. Dan ketika 5 drone intai gagal dicegat beberapa waktu lalu, kemungkinan drone dengan tipe yang sama akan terus diluncurkan kedepannya.

Bukan hanya Korea Selatan yang dapat pelajaran berharga dari kejadian penyusupan drone intai Korut, tapi juga pihak militer di seluruh dunia. Dengan ukuran panjang tak sampai 3 meter, ternyata drone intai menjadi target yang sulit dideteksi. Dan kini tantangan terbesar adalah membuat radar dengan kemampuan deteksi terhadap objek yang lebih kecil seperti drone intai.

Nah, kira-kira bagaimana pendapat Agan soal insiden penyusupan drone ini ? Silakan nanti berkomentar dibawah, mohon maaf jika tulisan ini terlalu panjang, sampai jumpa emoticon-Cendol (S)



--------------





Referensi Tulisan: Aju Business Daily, Korea JoongAng Daily& Defense News
Sumber Foto: sudah tertera

69banditos
eyefirst2
garwet
garwet dan 16 lainnya memberi reputasi
15
4.2K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MistaravimAvatar border
Mistaravim
#14
Kalau Indonesia, sudah siap nga? Atau cukup ngandelin doa & S-60?

emoticon-Wakaka
Diubah oleh Mistaravim 02-01-2023 03:47
wetp794239
69banditos
eyefirst2
eyefirst2 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup