Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Covid-19 di China Membabi Buta, Indonesia Malah Siap Lepas Status Pandemi
Covid-19 di China Membabi Buta, Indonesia Malah Siap Lepas Status Pandemi

Presiden Joko Widodo menyampaikan jika Indonesia siap melepas status pandemi pada tahun 2023.

23 Desember 2022 | 06:18 WIB

Covid-19 di China Membabi Buta, Indonesia Malah Siap Lepas Status Pandemi
Covid/19 di China semakin menggila

SOLO - Presiden RI, Joko Widodo, membuat pengumuman mengejutkan pada agenda Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Ballroom Ritz Carlton, Rabu (21/12/2022).

Orang nomor 1 RI itu menyampaikan bahwa Indonesia akan siap melepas status pandemi tahun depan.

“Mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB dan PPKM kita. Namun, perjalanan seperti itu harus kita ingat, betapa sangat sulitnya (bertahan saat itu),” ujarnya, Rabu (21/12/2022).

Bukan hanya Joko Widodo yang optimistis jika kasus Covid-19 yang menyerang Indonesia "sudah selesai".

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto juga meyakini bahwa Indonesia telah memasuki fase endemi Covid-19, sebab kasus konfirmasi positif di Indonesia terus melandai.

Hartanto menjelaskan jika salah satu penyebab perubahan status ini karena kasus Covid-19 di Indonesia sudah berada di bawah 2000 orang.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) per 21 Desember 2022 memang hanya 1.123 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Beda dengan China

Saat Indonesia siap melepas status pandemi, China justru sebaliknya.

Negara berjuluk Tirai Bambu tersebut saat ini tengah dibuat kacau dengan serangan pandemi Covid-19 yang kian membabi buta.

Laporan terbaru menyebut jika ribuan orang meninggal dunia hanya dalam beberapa hari.

Meski demikian, pemerintah China seolah menutupi angka kematian di negara tersebut.

Menurut Al Arabiya, China menggunakan definisi sempit untuk mengindentifikasi kematian yang disebabkan Covid-19.

Hanya kematian yang disebabkan oleh pneumonia dan gagal napas yang akan diklasifikasikan meninggal karena virus Corona.

Saat ini, China dilaporkan mengalami kepanikan karena lonjakan kasus Covid-19 dengan obat langka dan rumah sakit yang terbatas.

https://kabar24.bisnis.com/read/2022...status-pandemi

ni virus kek bumerang ye
nongol di cina, nyebar ke LN, bermutasi di LN, mbalik lg ke cina
imaginaerum
s.c.a.
bukan.bomat
bukan.bomat dan 13 lainnya memberi reputasi
10
3.3K
82
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
junoonAvatar border
junoon
#25
Kita sulit mau percaya dengan China, karena seperti kata seorang wartawan senior dari Malaysia, komunis adalah "bapak segala muslihat". Pola seperti ini sudah umum sejak zaman Soviet.

Ketika negara lain sudah mulai melonggarkan pembatasan (walaupun dengan kadar yang berbeda), China masih ngotot dengan zero-covid policy, maka banyak yang curiga kalau ini adalah permainan politik. Tambah lagi kenapa ketika China mengumumkan pelonggaran pembatasan, kasusnya mendadak naik drastis, ini makin menimbulkan kecurigaan. Seakan-akan angkanya dimainkan, atau ada skenario, kemungkinan yang selama ini cukup isoman di rumah tiba2 harus dibawa ke RS biar kelihatan "dramatis".
nurade247
muhamad.hanif.2
s.c.a.
s.c.a. dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup