Umbaran Wibowo sebelumnya dikenal sebagai wartawan stasiun televisi. Namanya kemudian ramai diperbincangkan setelah diangkat sebagai Kapolsek Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Senin (12/12/2022). Iptu Umbaran menggantikan AKP Lilik Eko Sukaryono yang sebelumnya mengisi posisi tersebut. Setelah diangkat sebagai kapolsek, Umbaran mengakui, profesinya sebagai wartawan merupakan bagian dari tugas yang diterimanya.

"Terkait saya dulu pernah aktif di jurnalistik, itu adalah bagian dari pelaksanaan tugas dan perintah pimpinan," kata Umbaran Wibowo, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Sementara dikutip dari Kompas.id, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyatakan bahwa Iptu Umbaran Wibowo merupakan anggota Polri. Pada Senin (12/12/2022), Umbaran dilantik menjadi Kepala Polsek Kradenan di Markas Kepolisian Resor Blora.

Pelantikan itu menjadi ramai lantaran sejumlah pihak selama ini mengaku mengenal Umbaran sebagai wartawan di salah satu media nasional. Menurut Iqbal, Umbaran pernah bekerja sebagai wartawan. Umbaran disebut Iqbal bekerja sebagai kontributor di TVRI untuk wilayah Pati. Tak hanya itu, dia juga terdaftar sebagai wartawan madya dari TVRI Jateng di laman dewanpers.or.id.

Berdasarkan data dari situs yang diakses Rabu (14/12/2022) pukul 14.30 WIB, Umbaran mendapatkan sertifikasi wartawan melalui lembaga uji Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan nomor 8953-PWI/WDya/DP/I/2018/19/10/84. Dari penelusuran Kompas.com, selain mejadi wartawan, Umbaran Wibowo juga pernah menjalani profesi lainnya.

Di antaranya menjadi ketua penghobi bonsai Blora, ketua panitia pendaftaran pilkades, ketua liga futsal wartawan, hingga sempat mendaftar Panwascam. Pada September 2022, misalnya, Umbaran sempat diwawancarai Kompas TV Jateng dalam kontes Pesona Bonsai Samin di Blora.

Saat itu, Umbaran menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Blora. Menurutnya, kontes tersebut dihadiri oleh ratusan bonsai kelas regional dengan harga ratusan juta.

"Yang turun ke sini harganya banyak yang Rp 100 juta, rata-rata Rp 150 juta ke atas. Terkait harga itu kesepakatan penjual dan pembeli. Karena nilai seni kan tidak ada patokannya, nilai seni itu yang penting hatinya mau, yang beli mau yang jual oke terjadilah kesepakatan," ujar Umbaran saat diwawancarai.

Pada 2019, Umbaran juga tercatat pernah menjadi Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Tutup, Kecamatan Tunjungan, Blora. Saat itu, ada lima calon yang memperebutkan kursi Kepala Desa Tutup. Pada 2016, Umbaran juga tercatat pernah menjadi ketua panitia turnamen futsal Bupati Blora Cup untuk kalangan wartawan. Pada 2019 Umbaran Wibowo mengaku pernah mendaftar sebagai salah satu peserta tes Panwascam dari Kecamatan Tunjungan. Namun dalam perekrutan yang digelar Bawaslu Blora dia gagal lolos. Berkali-kali mengikuti tes seleksi dirinya selalu gagal.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, Heri Purnomo mengaku dirinya mengetahui jika Umbaran adalah wartawan.  Oleh karena itu dia terkejut saat tiba-tiba Umbaran dilantik sebagai Wakapolsek Blora pada 2021 lalu.

”Ya, tidak nyangka saja. Karena dulu setiap hari liputan bareng, eh malah sertijab di Polres Blora,” ucap Heri Purnomo kepada tribunmuria.com, Rabu (14/12/2022).

Heri Purnomo tidak menyangka jika orang yang selama ini kerap melakukan peliputan bersamanya ternyata sudah berpangkat inspektur satu (Iptu).

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy membenarkan jika Iptu Umbaran pernah bekerja sebagai wartawan TV. Namun, ia bukan pegawai tetap.

"Iptu Umbaran betul anggota Polri dan benar pernah bekerja sebagai kontributor di TVRI Jateng untuk wilayah Pati," kata Iqbal, Rabu (14/12/2022).

Menurutnya, penugasan Umbaran sebagai intelijen telah berakhir pada Januari 2021 dan dan pindah menjadi Kanit Intel di Polres Blora. Setelah itu Iptu Umbaran diangkat menjadi Wakapolsek Blora hingga akhirnya dia diangkat menjadi Kapolsek Kradenan seperti yang diberitakan baru-baru ini. Ia juga membantah terkait kabar pemecatan Iptu Umbaran Wibowo yang kini menjabat sebagai Kapolsek Kradenan, setelah viral.

"Isu pencopotan yang bersangkutan dari jabatannya selaku Kapolsek tidak benar," tegasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/202...olsek?page=all