- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
MEREKA ADA DI SEKITAR KITA
TS
kingmaestro1
MEREKA ADA DI SEKITAR KITA
PROLOG
Halo kembali lagi bareng gue Ari, Matahari Senja. Pada bagian ini gue terlebih dahulu mau nyapa para kaskuser yang selama ini udah mantengin thread gue, gue minta maaf jika ada beberapa thread yang ngegantung. Bukan maksud gue buat kalian ngerasa diketangin tapi karna beberapa faktor yang pada akhirnya ngebuat gue mutusin untuk kaga lanjut lagi nulis, salah satunya tidak adanya izin dari pihak-pihak terkait.
Kali ini gue hadir kembali buat nyeritain pengalaman gue sewaktu gue kerja di proyek land clearing (pembukaan lahan) sebagai helper alat berat. Dimana tugas gue adalah merawat alat berat yang kebetulan saat itu gue mendapatkan Excavator sebagai armada perang, dan menjaga alat tersebut setelah selesai beroperasi. Tak jarang alat itu terparkir di dalam hutan dan terpisah dari kelompok.
Namanya hutan, tentu saja bukan hanya hewan buas, primata, dan hewan yang di kategorikan ke dalam hewan tidak buas. Tak jarang makhluk halus pun ikut tinggal di sana. Dalam penulisan thread ini gue bakal bahasa frontal terhadap menyebutan makhluk-makhluk tak kasat mata itu, tidak seperti di thread sebelumnya.
Seperti biasa, dalam thread ini tidak ada paksaan kepada pembaca untuk mempercayai apakah thread ini real atau fiktif, dan gue berharap di thread ini para pembaca bisa bersikap bijak dan menganggap ini hanyalah media sharing bukan untuk tes ilmu ataupun pamer ilmu dengan mengirimkan sesuatu ke gue, seperti thread sebelumnya.
Sebelum gue lanjut, gue mau ngucapin banyak terima kasih kepada para pembaca yang udah, like, komen dan share thread gue sebelumnya yaitu "KACAMATA SI ANAK INDIGO EDISI KKN" sehingga thread itu sempat menjadi Hot Thread dan pada akhirnya di unggah di youtube channel BRIZ (BERITA MISTIZ).
Selamat membaca dan sekali lagi gue berharap pembaca semua bisa bijak dalam membaca dan berkomentar di sini.
[INDEX]
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
PART 8
PART 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21: Sena's POV
Part 22
Diubah oleh kingmaestro1 28-07-2024 15:15
bebyzha dan 12 lainnya memberi reputasi
11
6.6K
151
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
kingmaestro1
#41
PART 9
Malampun kembali menjelang dan lagi-lagi kami kembali berkumpul di dekat mesin dari excavator gue buat makan bareng dan ngobrol santai. Dan tentunya dalam obrolan ini kami telah mempersiapkan amunisi yang bakal menambah syahdu obrolan malam ini dengan keadaan malam yang cerah, langit bersih tanpa awan dan bintang-bintang berceceran di langit.
Sambil mengobrol untuk membunuh malam gue mandangin bintang di langit sana sambil tersenyum, kalian bisa menebak apa yang membuat gue tersenyum? Ya tentu aja kenangan gue bersama seseorang yang telah menjadi bagian hidup gue, almarhumah Clara.
"Kenapa bang kok senyum-senyum sendiri?" tanya Adi yang rupanya dia memperhatikan gue sedari tadi.
"Kaga apa-apa Di" jawab gue menutupi apa yang membuat gue tersenyum sendirian.
"Eh gimana kalo kita ni malam tidur di luar mumpung cerah" kata gue lagi.
Rupanya ide ini di sambut meriah oleh Adi, Angga dan Ados, kamipun segera mempersiapkan segala sesuatunya untuk tidur di luar malam ini. Setelah semuanya beres kami kembali selonjoran sambil melanjutkan obrolan kami.
Namun sayang, suasana yang sedemikian syahdu harus rusak demi kami mendengar suara lolongan seperti lolongan anjing, namun zat kimiawi yang ada dalam otak gue mencerna bahwa itu bukanlah merupakan suara lolongan anjing, karna suara itu begitu melengking dan begitu amat dekat dg posisi kami duduk sedangkan sedari kemarin gue kaga ngeliat adanya anjing barang seekorpun.
Gue yakin suara lolongan itu berasal dari 2 makhluk kalau tidak serigala, ya sudah pasti berasal dari makhluk tak kasat mata yang memang punya kemampuan untuk menirukan berbagai suara, suanana sedikit berubah menjadi sunyi karena suara lolongan tersebut, kamipun hanyut dalam diam karena pikiran masing-masing.
Gue yang berpikir bagaimana caranya mengantisipasi apabila terjadi gangguan malam ini dan ketiga teman gue yang berpikir tentang apa yang gue ga tau, tapi yang pasti mereka bertiga ketakutan karena sejak suara lolongan yang bahkan terus terdengar mereka duduk berbaris dengan merapatkan tubuh mereka kegue.
Malampun mulai beranjak semakin larut namun suara lolongan itu masih saja terdengar bahkan kini tidak hanya dari satu arah melainkan dari empat penjuru mata angin, saling bersahut-sahutan menambah horror keadaan hutan tempat kami berada.
"Dah yuk tidur mata gue mulai ngantuk nih" ajak gue setelah suara lolongan itu perlahan mulai menjauh.
Kamipun segera membaringkan badan dan berusaha terlelap dalam tidur. Namun ternyata keadaan ga seperi yang gue harapin, berbeda ama tiga teman gue yang langsung terhanyut dalam tidur bahkan sampe mendengkur gue bahkan kaga bisa untuk sekedar memicingkan mata, karena dengan cepat mata gue menangkap satu pergerakan dari sesosok yang gue kaga tau apa itu, gue pun bangkit dari tidur dan mendekat ke arah dozer Angga tempat sosok yang tadi gue liat mendarat dari gerakan melompatnya dari arah atap cabin excavator Adi yang memang berada tak jauh dari kaki gue. Gerakannya seperti orang yang lagi Parkourmenurut gue.
Gue sapa tu makhluk dengan bahasa se halus dan gestur tubuh se sopan mungkin, meski gue tahu sosok itu pasti bukan manusia. Tapi si sosok ini tak bergeming dari posisinya yang membelakangi gue.
Gue kembali menyapa si sosok tersebut supaya si sosok memperjelas wujudnya, sepertinya sosok ini kaga berkenan dengan sapaan gue, terbukti dengan angin yang tiba-tiba menjadi ribut dan gue bisa merasakan suatu aura yang sangat gelap dan kuat. Bahkan saking kuatnya gue bisa ngerasain tanah yang gue pijak mulai bergetar.
Siapakah sosok ini? Mengapa ia begitu jumawa dengan melepaskan aura dan energi yang begitu kuat dan sangat mengintimidasi?.. Nantikan jawabannya di part selanjutnya
Sambil mengobrol untuk membunuh malam gue mandangin bintang di langit sana sambil tersenyum, kalian bisa menebak apa yang membuat gue tersenyum? Ya tentu aja kenangan gue bersama seseorang yang telah menjadi bagian hidup gue, almarhumah Clara.
"Kenapa bang kok senyum-senyum sendiri?" tanya Adi yang rupanya dia memperhatikan gue sedari tadi.
"Kaga apa-apa Di" jawab gue menutupi apa yang membuat gue tersenyum sendirian.
"Eh gimana kalo kita ni malam tidur di luar mumpung cerah" kata gue lagi.
Rupanya ide ini di sambut meriah oleh Adi, Angga dan Ados, kamipun segera mempersiapkan segala sesuatunya untuk tidur di luar malam ini. Setelah semuanya beres kami kembali selonjoran sambil melanjutkan obrolan kami.
Namun sayang, suasana yang sedemikian syahdu harus rusak demi kami mendengar suara lolongan seperti lolongan anjing, namun zat kimiawi yang ada dalam otak gue mencerna bahwa itu bukanlah merupakan suara lolongan anjing, karna suara itu begitu melengking dan begitu amat dekat dg posisi kami duduk sedangkan sedari kemarin gue kaga ngeliat adanya anjing barang seekorpun.
Gue yakin suara lolongan itu berasal dari 2 makhluk kalau tidak serigala, ya sudah pasti berasal dari makhluk tak kasat mata yang memang punya kemampuan untuk menirukan berbagai suara, suanana sedikit berubah menjadi sunyi karena suara lolongan tersebut, kamipun hanyut dalam diam karena pikiran masing-masing.
Gue yang berpikir bagaimana caranya mengantisipasi apabila terjadi gangguan malam ini dan ketiga teman gue yang berpikir tentang apa yang gue ga tau, tapi yang pasti mereka bertiga ketakutan karena sejak suara lolongan yang bahkan terus terdengar mereka duduk berbaris dengan merapatkan tubuh mereka kegue.
Malampun mulai beranjak semakin larut namun suara lolongan itu masih saja terdengar bahkan kini tidak hanya dari satu arah melainkan dari empat penjuru mata angin, saling bersahut-sahutan menambah horror keadaan hutan tempat kami berada.
"Dah yuk tidur mata gue mulai ngantuk nih" ajak gue setelah suara lolongan itu perlahan mulai menjauh.
Kamipun segera membaringkan badan dan berusaha terlelap dalam tidur. Namun ternyata keadaan ga seperi yang gue harapin, berbeda ama tiga teman gue yang langsung terhanyut dalam tidur bahkan sampe mendengkur gue bahkan kaga bisa untuk sekedar memicingkan mata, karena dengan cepat mata gue menangkap satu pergerakan dari sesosok yang gue kaga tau apa itu, gue pun bangkit dari tidur dan mendekat ke arah dozer Angga tempat sosok yang tadi gue liat mendarat dari gerakan melompatnya dari arah atap cabin excavator Adi yang memang berada tak jauh dari kaki gue. Gerakannya seperti orang yang lagi Parkourmenurut gue.
Gue sapa tu makhluk dengan bahasa se halus dan gestur tubuh se sopan mungkin, meski gue tahu sosok itu pasti bukan manusia. Tapi si sosok ini tak bergeming dari posisinya yang membelakangi gue.
Gue kembali menyapa si sosok tersebut supaya si sosok memperjelas wujudnya, sepertinya sosok ini kaga berkenan dengan sapaan gue, terbukti dengan angin yang tiba-tiba menjadi ribut dan gue bisa merasakan suatu aura yang sangat gelap dan kuat. Bahkan saking kuatnya gue bisa ngerasain tanah yang gue pijak mulai bergetar.
Siapakah sosok ini? Mengapa ia begitu jumawa dengan melepaskan aura dan energi yang begitu kuat dan sangat mengintimidasi?.. Nantikan jawabannya di part selanjutnya
N_182 dan 9 lainnya memberi reputasi
10