Jakarta - Wakil Ketua NasDem Ahmad Ali menilai orang yang sengaja melempar telur busuk jelang kedatangan Anies Baswedan di Kantor DPW Partai NasDem Aceh tidak waras. Pihaknya enggan menindaklanjuti peristiwa tersebut.

"Kejadian itu tidak dilaporkan oleh partai karena kami menganggap kejadian itu jadi orang-orang yang tidak waras ya. Karena itu dilakukan oleh orang tidak waras, ya sudah ngapain kita ikut-ikutan tidak waras kan," kata Ali saat dihubungi, Minggu (4/12/2022).

Ali mengatakan selama pelemparan telur busuk tidak mengganggu masyarakat, NasDem sebutnya tidak akan terganggu. Dia mendoakan orang tersebut segera disadarkan.

"Bagi NasDem itu kalau rakyat terganggu, kita terganggu, ketika kemudian masyarakat menyambut kehadiran Pak Anies dengan sukacita dengan sukaria, ngapain menanggapi orang seperti itu kan. Kita doakan mudah-mudahan kewarasannya dikembalikan oleh Allah," ujarnya.

Lebih lanjut Ali ogah melaporkan pelemparan telur busuk tersebut ke polisi. Dia menyebut polisi masih memiliki pekerjaan yang lebih penting ketimbang mengurusi orang yang melempari telur busuk.

"Polisi masih banyak kerjaan lain yang lebih besar daripada mengurusi orang-orang seperti itu," imbuhnya.


Kantor DPW NasDem Aceh Dilempar Telur Busuk

Sebelumnya, Ketua DPW Partai NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi menyebutkan kantornya dan lapangan tempat kegiatan Anies Baswedan dilempari telur busuk oleh orang tak dikenal. Tindakan itu disebut di luar batas kewajaran akal sehat.

"Hari ini pembenci Anies di Aceh melempari kantor DPW NasDem dengan telur busuk. Pagi-pagi sekali, penjaga kantor NasDem terkejut sekali ketika melihat halaman kantor NasDem penuh dengan telur busuk dan kaos kaki busuk," kata Taufiqulhadi dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (3/12).

Berdasarkan laporan panitia, katanya, lapangan bola kaki Desa Pango tempat pertemuan jalan sehat dengan Anies juga dilempari telur busuk. Pihak panitia dan petugas kantor disebut telah membersihkannya.

"Meskipun demikian, tindakan pembenci Anies dan NasDem ini sudah di luar batas kewajaran akal sehat semua orang Aceh. Karena tindakan seperti itu, dalam kegiatan politik Aceh, belum pernah terjadi," jelas Taufiqulhadi.

"Ini bisa disebut, main-main dengan busuk, sebuah perilaku baru dalam politik Aceh. Karena itu, saya pikir ini bukan perilaku orisional di sini. Tapi ini perilaku hasil impor," lanjutnya.

https://news.detik.com/berita/d-6442...h-lapor-polisi

Takut ketahuan bohongnya ya??..