Membuka Aib Diri Sendiri untuk Popularitas, Anda Waras?

Hai, Gansist!
Media sosial berkembang begitu pesatnya sekarang ini. Tak berbatas usia; anak-anak, muda, tua dengan gampang memiliki aku sosmed tersebut. Pun dari berbagai kalangan dan jabatan, siapa pun bisa mengakses .

Apalagi di masa pandemi, sosial media bisa dijadikan ajang hiburan bahkan menjadi tempat bersosialisasi atau silaturahmi dengan orang lain. Yang kala itu dibatasi oleh aturan-aturan dari pemerintah.

Media sosial pun juga tempat yang nyaman untuk mencari keuntungan dengan kata lain mencari cuan dengan melakukan promosi produk atau membuat konten-konten kreatif.

Kalangan artis pun menjadi satu sosok yang tak bisa jauh dari yang namanya media sosial misalnya YouTube. Banyak kalangan artis yang kini melirik dengan mencari penghasilan di media sosial. Bukan hanya itu, media sosial juga dipakai untuk mendongkrak popularitas.

Namun terkadang, cara mendongkrak popularitas di media sosial tersebut ada yang kurang pas menurut pendapat saya. Salah satu yang saya anggap tidak pas karena bertentangan dengan adat dan kesopanan.

Barangkali Gansist sudah pada tahu, baru-baru ini sosok selebgram yang mengaku jadi simpanan seorang pengusaha, yang juga suami dari seorang artis. Entah, memiliki maksud apa sampai berani mengumbar aib dirinya sendiri. Mungkinkah sekadar mencari popularitas? Atau mencari sensasi.

Memang tidak dipungkiri bila popularitas di dunia selebritis sangat diperlukan untuk menunjang karir dan keberlangsungan artis tersebut di dunia entertainment. Sebetulnya, popularitas yang sejati bisa diperoleh dengan cara meraih prestasi bukan dengan sensasi. Dengan meraih prestasi otomatis popularitas akan datang dengan sendirinya.



Menurut saya, sensasi, viral, dan popularitas menjadi daya pendukung yang kuat di dalam dunia keartisan. Jika popularitas redup, mungkin bisa dikatakan artis tersebut tidak laku dan bangkrut. Sehingga banyak selebritis akan kerja sekreatif mungkin membuat konten agar viral demi menjaga eksistensi.

Namun dalam mencari popularitas tentunya diperlukan cara yang bijak dan baik. Misalkan dengan menelurkan karya yang fenomenal. Bukan malah mengumbar aib. Barangkali Gansist pernah dengar, barangsiapa menutup aib seseorang, Tuhan akan menutup aib diri kita.

Kenapa sampai berani membuka aib diri sendiri, apa tidak malu dengan mengumbar hal kejelekan dan keburukan. Padahal sesuatu yang buruk, suatu saat akan kelihatan juga meskipun ditutupi sedemikian rupa. Seperti ungkapan yang mengatakan 'sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga'.

Mungkin karena habisnya rasa malu, yang sudah tak dimiliki lagi. Sehingga dengan sengaja mengumbar aib diri sendiri. Padahal orang yang sudah tidak memiliki rasa malu perlu cek seberapa besar tingkat kewarasannya. Jika ingin tetap waras, kuy pergunakan media sosial dengan sehat.

Terima kasih atas atensinya, Jolali, cendol, rate serta komentarnya, ya, Gansist. Bata juga nggak papa, sekiranya unfedah.

Ilustrasi: google.com