1......2.....3......HUPLA...SELANGKAH
4.....5..............DUA LANGKAH......
HUPLA..............
6...........7..........DUA LANGKAH....8..........9
HOREEE...................GUNUNG !!!


Putri berjalan sambil melompat-lompat bermain taplak gunung.
Pagi itu, berbekal nasi telor ceplok buatan emak, bersemangat pergi sekolah.
Digendongnya tas ransel pinky kesayangannya. Hari ini, pelajaran kesukaannya, agama.
Akan diajari pak Guru Ahmad, tentang budi pekerti Rasulullah.

Biasanya, Putri akan menyimak, sambil terlintas dalam benaknya, betapa bagusnya pekerti Nabi.
Teman sebangkunya, Siti, biasanya tidak begitu antusias. Siti lebih antusias, kalau pelajaran olahraga, atau bermain taplak gunung bersama Dian, Rolis, Nur. Seperti kemarin sepulang sekolah.

Kalau masalah pelajaran, Putri paling nomer satu, maklum kecerdasannya diatas rata-rata.
Tapi masalah lompat taplak gunung, dia selalu kalah.
Ehm, baiklah. Kali ini tidak akan kalah lagi...

1........2........SATU LANGKAH........3

Putri yakin, kali ini akan menang....biasanya Rolis yang akan berteriak memberi semangat...

YOOOOOOOO....!!!

AWAAAAASSSS......!!!

He. Kok teriakan semangatnya beda.....
Itu........

WUSSSS........

Sesaat pandangannya gelap. Blank.
Apakah sudah mencapai gunungan ?

OH..BELUM

Kenapa badannya terasa melayang.
Badannya kemudaian terasa diguncang-guncang, dan seseorang menepuk-nepuk pipinya...

Dikuceknya dua matanya...
Pak Slamet ???
........................
.......................
.......................
AWAAASSSS...!!!!

Pak Slamet, penjaga sekolah SDN KBP berteriak ngeri. Ketika mobil truk yang disopiri Karjo, berjalan agak oleng. Sepertinya si sopir ngantuk.
Sekilas pak Slamet melihat ada seorang siswi SD berjalan sambil melompat-lompat, seolah asik bermain taplak gunung, tanpa sadar ada mobil truk melaju ke arahnya.

CIIIITTTT......JEDUGGGG........BRUAKKK...

Mobil truk itu berusaha mengerem sebisanya sambil banting setir ke arah kiri. Agak terlambat, karena jarak sudah demikian dekat.
Terdengar bunyi jedug...berarti menyenggol sesuatu, kemudian nyelonong menabrak tembok pagar sekolah.....bruakkkk....

Karjo turun dari mobil, tergesa-gesa dia menghampiri pak Slamet yang sedang membopong sosok anak SD berpakaian seragam putih merah.

HADEH. MATI AKU.
BISA DIMASSA INI.....

Muka Karjo pucat pasi, membayangkan dirinya akan habis babak belur dipukuli masa karena sudah menabrak anak sekolah.

PASRAH
CUMA ITU YANG BISA DILAKUKAN

Tanggungjawab. Karjo berjalan tergopoh-gopoh mendekati pak Slamet, untuk melihat kondisi anak yang ditabraknya.

"Nyuwun sepuro.......engast............."
Ucapan yang keluar dari bibirnya yang bergetar, bola matanya berkaca-kaca. Ingat kalau dia juga punya anak perempuan seusia anak SD ini.

Dia melihat sosok laki-laki tua paruh baya, yang kelihatannya penjaga sekolah dari seragamnya. sedang memeluk seorang anak SD, berusia sekitar 10 tahunan.
Laki-laki tua itu, menepuk-nepuk pipi si anak, supaya sadar.

"He..nak...bangun...ayo bangun..tangio...."
Ucapnya sambil memeriksa kondisi badan Putri, kemungkinan luka-luka nya dimana.

EH....
KOK....

Pak Slamet terdiam.
Karjo, yang melihat anak SD yang sedang disadarkan pak Slamet, dahinya berkerut.

Dilihatnya anak itu, membuka mata pelahan-lahan.
Ada sorot ketakutan, sesaat dimatanya.

"Pak Slamet...."
Ucapan yang terlontar dari bibir anak perempuan tersebut.

..............................
.............................
Selesai berurusan dengan warga dan pihak sekolah, yang marah atas kesembronoannya. Karjo bisa bernafas lega.
Dia maklum, bisa dihakimi massal oleh warga.
Beruntung, anak perempuan SD itu tidak mengalami luka sedikitpun.

HHHHHHHHHHH......

Bukan hanya itu, yang membuatnya bernafas lega. Dia tidak melukai anak perempuan yang tidak berdosa hanya karena kecerobohannya.
Dengan mengiba, Karjo minta maaf pada warga. Dan urusan selesai, karena anak SD itu tidak luka sedikitpun, dan langsung masuk sekolah.

SYUKURLAH...

Dengan perasaan lega, dia berjalan untuk menaiki kembali truknya.
" Ealah...untung...untung...ngimpi opooooo sak jane....."
Di starter truknya.

GRUKKK....GRUKK....

Karjo keluar memeriksa kondisi bagian depan mobil truk, ternyata bempernya copot, sehingga nggasruk ketika akan jalan. Bukan hanya itu, pelat baja nya pun terlihat penyok dan sobek.

HAH ???!!?

Karjo baru sadar. Dia yakin, bemper truknya menyenggol secara telak anak itu. Bisa kelihatan dari bekas penyok dan sobek bemper depan.

KOK ??? ANAK ITU.........

Hiiiiih....mengkirik tengkuk Karjo...........