Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

terongabusAvatar border
TS
terongabus
Ratusan Nyai Kumpul di Semarang, Bahas Kekerasan Seks Pesantren
 Ratusan Nyai Kumpul di Semarang, Bahas Kekerasan Seks Pesantren


Semarang -

Sebanyak 350 nyai dari sejumlah daerah di Indonesia berkumpul di Kota Semarang. Berbagai hal dibahas untuk menghasilkan rekomendasi, salah satunya penanganan kekerasan seksual di lingkungan pesantren.

Silaturahim Nasional Ke-3 (Silatnas III) Bu Nyai digelar di Hotel Patra Semarang selama dua hari yaitu hari Senin (7/11) dan Selasa (8/11) besok. Pesertanya yaitu 350 Ibu Nyai dan 30 Ibu Nyai Khos (sepuh) dari seluruh Indonesia.

Acara pembukaan digelar pagi tadi dihadiri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (Gus Yasin), Katib Syuriyah PWNU Jateng KH Munir Abdul Muchit, Rektor UIN Walisongo Prof Dr KH Imam Taufiq, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Ketua Majelis Masyayikh Pesantren Indonesia KH Abdul Ghofar Rozin, dan Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa. Dalam acara diskusi, Menaker, Ida Fauziyah hadir menjadi pembicara.

"Peran Ibu Nyai semakin meningkat dan semakin penting. Silatnas ini sangat perlu membahas berbagai ihwal tekait pondok pesantren. Termasuk ihwal ekonomi, pendidikan, dan juga perlu membicarakan politik dalam isu peradaban," kata Wakil Ketua Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) KH Hodri Arief saat membuka acara, Senin (7/11/2022).

Baca juga:
Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan 8 November 2022

Ketua Steering Comitee Silatnas III Bu Nyai, Nawal Nur Arafah Taj Yasin mengatakan acara ini juga untuk menyongsong satu abad Nadlatul Ulama. Kegiatan akan berupa pembahasan berbagai hal termasuk di lingkungan pesantren termasuk pelecehan yang dialami santriwati.

"Setelah ada curah pikir diteruskan ke FGD, akan bahas isu strategis di antaranya FGD pertama akan ambil tema sinergitas gerakan perempuan pesantren. Kemudian bagaimana peran bu Nyai, perempuan pesantren, untuk pencegahan kekerasan seksual, yang nantinya akan diintregrasikan ke pesantren," jelas Nawal.

Nawal menyebut sejumlah pesantren sudah memiliki konsep pencegahan pelecehan, salah satunya di Pondok Pesantren Alhamdulillah Rembang. Nantinya hasil pembahasan dalam forum bisa melahirkan rekomendasi.

"Nanti akan menurunkan rekomendasi ditujukan untuk PBNU dan pemerintah," jelasnya.

Baca juga:
Cerita Pakar UGM Usir Genderuwo Lewat Doa Al-Qur'an

Selain antisipasi, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu penanganan para korban pelecehan. Pihak pesantren nantinya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak dilakukan untuk mendampingi korban.

"Jadi tidak hanya pelaku yang dituntaskan tapi pendampingan korban juga," tegas anggota Steering Comitee Silatnas III Bu Nyai, Maya Fitria.

https://www.detik.com/jateng/berita/...seks-pesantren



para Nyai berkumpul untuk memprotes banyaknya dan maraknya kekerasan seksual di pesantren

tapi dimana para Kyai nya ? emoticon-Bingung
Diubah oleh terongabus 08-11-2022 01:51
pakisal212
damel88
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.1K
56
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
mang.jebotAvatar border
mang.jebot
#20
Anak ane tak masukin PG n TK cina, SD ntar juga kemungkinan masuk sekolah kristen emoticon-Hammer (S) saking khawatirnya dengan sekolah iclam terpadu yg makin menjamur, SD negri didaerah ane udah kek pesantren, giliran ada yg bagusan tapi jauh banget dari rumah.
Kancek24
pakisal212
pakisal212 dan Kancek24 memberi reputasi
0
Tutup