- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Jin Pengabul Permintaan
TS
potodalamdompet
Jin Pengabul Permintaan
1. Careful what you wish for!
Pernah dengar kalimat “Kata-kata adalah sebuah doa”?
Atau "Mulutmu Harimaumu"?
Gua mulai mempercayai kalimat tersebut sekitar 3 tahun lalu pada saat bekerja di salah satu negara Afrika.
Hanya dengan kata-kata sebagai berikut:
“Seperti apa rasanya bekerja di Afrika?”
Dan...Boom! Semua menjadi kenyataan dalam jangka waktu 4 tahun saat pertama kali gua mengucapkan kalimat tersebut.
Itu hanya salah satu dari banyak kata-kata yang gua ucapkan yang kini menjadi kenyataan.
2. Aku Beri Satu Permintaan
3. Permintaan Pertama
Pernah dengar kalimat “Kata-kata adalah sebuah doa”?
Atau "Mulutmu Harimaumu"?
Gua mulai mempercayai kalimat tersebut sekitar 3 tahun lalu pada saat bekerja di salah satu negara Afrika.
Hanya dengan kata-kata sebagai berikut:
“Seperti apa rasanya bekerja di Afrika?”
Dan...Boom! Semua menjadi kenyataan dalam jangka waktu 4 tahun saat pertama kali gua mengucapkan kalimat tersebut.
Itu hanya salah satu dari banyak kata-kata yang gua ucapkan yang kini menjadi kenyataan.
2. Aku Beri Satu Permintaan
3. Permintaan Pertama
Diubah oleh potodalamdompet 26-10-2022 10:28
bukhorigan dan 5 lainnya memberi reputasi
6
4.7K
41
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
potodalamdompet
#26
3. Permintaan Pertama
1. Perawat Rumah Sakit
Gua sangat menghargai para perawat indonesia yang bekerja di Rumah sakit. Respect! Sungguh!
Tanpa salah satu dari mereka, Jono, teman gua mungkin sudah tidak ada di dunia ini.
Saat itu gua dan Jono sedang makan bakso di foodcourt salah satu rumah sakit. Jono yang laparnya sudah akut secara sengaja memasukkan beberapa buah bakso secara bersamaaan kedalam mulutnya. Sayangnya, salah satu pentolan bakso yang cukup besar tertahan di tenggorokan Jono sehingga menutup jalan nafasnya. Seorang perawat yang duduk tidak jauh dari meja tempat kami makan bergerak mendekati Jono dan dengan sigap melakukan tindakan 'Heimlich Maneuver' pada Jono. Seketika pentolan bakso pun akhirnya meluncur dari tenggorokan Jono, kembali ke mangkok bakso miliknya.
Tanpa salah satu dari mereka juga gua tidak akan tahu bahwa mendongakkan kepala pada saat mimisan adalah tindakan berbahaya.
Dan satu lagi, tanpa salah satu dari mereka, mungkin gua akan dikejar beberapa mantan gua karena kasus 'telat 3 bulan'. You know, perhitungan siklus haid.
Ok, teknik terakhir sebenarnya gua baca dari literatur kesehatan yang kemudian di 'Amin'kan oleh mantan gua yang juga dulunya mahasiswi perawat. And it Works!
'Ok, gua mau jadi seorang perawat!' kata gua setelah gua mengalami rangkaian kejadian random diatas. And here i am.
Tapi, niatan gua untuk berkerja di rumah sakit selepas kelulusan lambat laun memudar. Alasannya sederhana. Uang!
Upah seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit di Indonesia sangatlah tidak manusiawi. Hal ini begitu kontras dengan kocek yang harus dirogoh saat mengenyam pendidikannya.
Lucunya, sekolah-sekolah kesehatan di indonesia malah semakin marak dan menjamur.
Dengan lulusan yang 'bejibun' setiap tahunnya dan pekerjaan yang seadanya,menurut gua, inilah mengapa profesi keperawatan di indonesia masih kurang dihargai.
2. Komedian.
Gak, gua gak ada bakat jadi komedian. Lagipula sudah ada seorang perawat yang kini menjadi stand up comedian dengan jargon 'Chuaksss..' dan 'Why...' nya.
3. Paramedic.
1. Perawat Rumah Sakit
Gua sangat menghargai para perawat indonesia yang bekerja di Rumah sakit. Respect! Sungguh!
Tanpa salah satu dari mereka, Jono, teman gua mungkin sudah tidak ada di dunia ini.
Saat itu gua dan Jono sedang makan bakso di foodcourt salah satu rumah sakit. Jono yang laparnya sudah akut secara sengaja memasukkan beberapa buah bakso secara bersamaaan kedalam mulutnya. Sayangnya, salah satu pentolan bakso yang cukup besar tertahan di tenggorokan Jono sehingga menutup jalan nafasnya. Seorang perawat yang duduk tidak jauh dari meja tempat kami makan bergerak mendekati Jono dan dengan sigap melakukan tindakan 'Heimlich Maneuver' pada Jono. Seketika pentolan bakso pun akhirnya meluncur dari tenggorokan Jono, kembali ke mangkok bakso miliknya.
Tanpa salah satu dari mereka juga gua tidak akan tahu bahwa mendongakkan kepala pada saat mimisan adalah tindakan berbahaya.
Dan satu lagi, tanpa salah satu dari mereka, mungkin gua akan dikejar beberapa mantan gua karena kasus 'telat 3 bulan'. You know, perhitungan siklus haid.
Ok, teknik terakhir sebenarnya gua baca dari literatur kesehatan yang kemudian di 'Amin'kan oleh mantan gua yang juga dulunya mahasiswi perawat. And it Works!
'Ok, gua mau jadi seorang perawat!' kata gua setelah gua mengalami rangkaian kejadian random diatas. And here i am.
Tapi, niatan gua untuk berkerja di rumah sakit selepas kelulusan lambat laun memudar. Alasannya sederhana. Uang!
Upah seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit di Indonesia sangatlah tidak manusiawi. Hal ini begitu kontras dengan kocek yang harus dirogoh saat mengenyam pendidikannya.
Lucunya, sekolah-sekolah kesehatan di indonesia malah semakin marak dan menjamur.
Dengan lulusan yang 'bejibun' setiap tahunnya dan pekerjaan yang seadanya,menurut gua, inilah mengapa profesi keperawatan di indonesia masih kurang dihargai.
2. Komedian.
Gak, gua gak ada bakat jadi komedian. Lagipula sudah ada seorang perawat yang kini menjadi stand up comedian dengan jargon 'Chuaksss..' dan 'Why...' nya.
3. Paramedic.
0