Dulu waktu aku masih duduk di bangku SMP, punya kebiasaan duduk di depan pintu. Kebetulan rumah di kampung adalah rumah kayu berbentuk panggung dan letaknya di pinggir jalan. Jadi, kalau sore abis mandi ya nongkrong sambil melihat orang-orang lewat.

“Anak gadis jangan suka duduk di depan pintu, nanti jodohnya bakalan jauh. Kalau mau masuk, masuk sekalian, kalau mau keluar ya keluar sekalian,” tegur nenek.

“Ah, gak mungkinlah, Nek. Itu mitos! Apa hubungannya jodoh dengan duduk di depan pintu?” jawabku.

“Dibilangin orang tua ngejawab aja.”

Aku diem aja, tapi tetap aja menyangkal kalau apa yang nenek bilang itu gak masuk akal. Menurutku, gak boleh duduk di depan pintu karena menghalangi orang yang akan masuk, gak ada hubungannya sama jodoh yang menjauh.

Apalagi Nenek termasuk orang zaman dulu yang pemikirannya masih mengkaitkan sesuatu dengan hal mistis atau apalah itu. Sedangkan, aku sudah berada di era modern yang lebih sering menggunakan logika.

Menurut teman-teman sendiri bagaimana? Itu termasuk mitos atau memang ada kaitannya?

Kalau aku pribadi, itu mitos dan gak ada sangkut pautnya dengan masalah terhalangnya jodoh hanya karena sering duduk di depan pintu. Kecuali, hal di atas tadi, yaitu menghalangi orang yang mau keluar masuk rumah.

Sekarang usiaku di atas dua puluh tahun, dan belum juga bertemu jodoh. Namun, aku tetap meyakini kalau itu semua takdir dari Yang Maha Kuasa, bukan karena apa yang nenekku bilang beberapa tahun lalu.

Meski beberapa banyak pihak mengatakan kalau usiaku sudah tidak muda lagi, sudah seharusnya aku menikah. Ditambah lagi teman-teman sebayaku sudah menggendong anak semua, tapi aku sih santai aja.

Toh segala sesuatu tidak bisa dipaksa, buah yang belum matang jika dipetik sebelum waktunya pasti tidak akan terlalu bagus hasilnya. Menikah cepat belum tentu juga bahagia, menikah lambat juga gapapa, yang penting selamat. Bener gak?

Teman-teman yang punya pendapat lain boleh tinggalkan jejak di kolom komentar, ya!

Sumber : Opini Pribadi