Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
The Piece of Cake
The piece of cake
(story about Comedy love)


Selamat datang di thread ketiga ini, gw hanya berharap kalian masih enjoy membaca thread ini. Terima kasih sudah membaca kedua thread garing sebelumnya dan semoga thread ini bisa menjawab rasa penasaran kalian di kedua thread sebelumnya

Rules:
1. Gw gak pernah salah
2. Jika gw salah maka kembali ke pasal 1
3. Ikuti atura H2H
4. Jangan pernah menghakimi hidup gw, lu gak kenal gw, lu kenal gw hanya dalam tulisan. Berani menghakimi gw, gw hakimi balik lu!
5. Tangapi thread ini dg santai, akan banyak konten dewasa, dasis, kriminal dan brutal
6. Seakrab akrabnya kita di thread ini, Yakinlah jika kita tidak akan berjumpa. Gw gak akan umbar identitas, mungkin hanya akan umbar di discord game online. Kecuali lu cewek, maka gw dg senang hati mempersilakan jika ingin bertemu atau berjumpa... Kali aja bisa gw poligami.



Spoiler for Quotes:


Selamat membaca dan jangan lupa isi Vote tokoh favorit kalian gaes!!



Join discord Callofduty mobile
Me N my wife











Prologue



Kuping gw serasa budek mendengar raungan jet boeing! Suara pembakaran bahkan tidak teredam dg baik! Seharusnya gw naik first class. Setelah perjalanan sedikit menyebalkan akhirnya pesawat ini landing di Melbourne. Setelah urusan ini itu anu gw keluar bandara, gw sekalian ngurus ijin tinggal. Gw sudah ada rencana double kewarganegaraan agar tak merepotkan sesampainya disini.
Gw masuk taksi mengantarkan ke suatu tempat yaitu tempat menginap di hotel. Di dalam gw menaruh barang, mencuci muka mencoba menikmati suasana malam di sini. Gw turun berjalan mencoba menikmati dinginnya malam.

Tiba-tiba perut gw keroncongan, mau balik ke hotel juga terlanjur jauh! Coba cari angkringan pecel lele ah!! Gw berkeliling lagi dan gw sadar ini bukan di jogjakarta!!
Gw menyapu pandangan, menemukan sebuah dinner sederhana. Gw langsung masuk

" ada pecel lele??"tanya gw

Pelayan itu tampak keheranan

" soto?? Rawon?? Nasi kucing??"

Dia masih diam heran

" emang apaan sih yg ada??" tanya gw rada jengkel

" sorry"

Dan saat itulah gw sadar dan meremas kepala! Kenapa gw masih lupa kalo ini gak di indo!! Anjing memang. Gw minta rekomendasi setelah bertenya menu yg memiliki nasi tapi nihil karena gw ingat ini masih bukan di indo

" we have steak, some dinner menu" kata nya menunjuk buku menu

" beef steak please, thank you" kata gw

Gw menyapu pandangan, jika disamakan Indonesia rumah makan ini bisa disamakan dg warteg. Makanan sudah sampai, ada sebuah garpu dan pisau! Gw bingung, mau langsung makan pake tangan kok ya keliatan bodoh... Mau pake garpu-pisau kok takut kelihatan amatir... Gw jadi dilema nih!

Maka gw langsung search youtube cara menggunakan alat makan ini!

" something wrong??" tanya pelayan didepan gw menyajikan minuman

" no, my friend text me" kata gw bohong

Selesai search gw langsung praktek, cukup mudah lah... Selesai makan ya tentu gw bayar lalu pergi. Didepan dinner ini gw kembali bingung karena gw belum istirahat, gw tadi lewat mana??
Akhirnya gw buka map dg baterai yg makin menipis! Ponsel gini boros baterai... Besok gw beli ponsel cina aja deh...
Gw balik ke hotel, mencoba menikmati malam di balkon. Gw bersyukur akhirnya keinginan gw ke Australia kesampaian. Karena suhu makin dingin, gw menutup pintu balkon dan beranjak tidur.

....

2 hari di Melbourne gw hanya ngurus ini iitu dan menjelaskan soal desain asal asalan yg ternyata diterima dg baik. Banyak juga orang indo disini, jadi gw gak selalu nge english!
Dan gw harus menuju Brisbane, gw masih merasa pusing dg suara putaran turbine jet yg ear rape! Kuping gw serasa ditusuk linggis, headphone bahkan tak membantu sama sekali. Setelah berkutat dg suara menyebalkan itu, gw turun dan mengalami jet lag.

" 'sup Will..." tanya seseorang dan ternyata itu si Richard, temen bapak gw

" will? Will what??" tanya gw

" haha! Youre so funny William..."

Gw menoleh ke belakang, gw pikir dia manggil orang lain... Tapi ternyata tidak

" he' s in jet lag Jimmy"

" yeah..." kata bapak gw

" what jet lag?? Im good"


Daripada debat gak jelas, gw naik sebuah double cabin. Pusing sudah berkurang ketika menjauhi bandara dan hilang sepenuhnya ketika sampai ke sebuah pemukiman. Kami berhenti di sebuah rumah warna putih 2 tingkat dg rooftop berisi tanaman.

Pintu terbuka, seorang gadis blondie keluar! Kayaknya gw pernah liat nih orang deh!! Tapi dimana ya??

" oh... Miss you badly dad" gadis itu manggil bapak gw dad??
What the fuck is going on??

" glad to see you will..."

" will?? Will what?? What we gonna do?"

" you so funny William!!"

" William??" tanya gw

" yes! There's no way you didn't know me! Its me your sister Beatrice Johann Caulfield"

" sister??"
tanya gw

" you drunk??" tanya dia

Gw masih bingung??

" sektalah! Iki pie karepe??"

" iku adikmu cuk..."
kata om Richard dg logat Surabaya yg kaku

Daripada bingung gw bawa barang masuk, dia menunjukan kamar gw. Di kamar gw memasukkan baju ke lemari,

" hey Will, tell me something"

" will??"
untuk kesekian kalinya gw masih bingung dg kata will

" yes will, tell me something about you William Jason Caulfield!"

Gw baru ngeh! Ternyata dia manggil gw dg sebutan Will! Bapak gw kenapa gak bilang dari tadi sih?? Sialan nih orang! Kek orang tolol gw anjing! Tolol perkara Will, bangsad emang!
Akhirnya gw ngobrol bentar dg adik temu gede yg bernama Trisha ini! Pikiran picik atau lebih tepatnya bodoh mulai melintas melihat rambut pirangnya

" bob, lu liat gak artis bokep ini?? Rambut pirang, alis juga gak hitam... Menurutlu jemb*tnya pirang juga gak sih??" tanya gw dg rasa penasaran yg tinggi

" ya mana gw tau bos! Aneh aneh aja lu!"

Gw ketawa dalam hati bersama Bobby, Trisha melambaikan tangannya

" you ok??"

" im thirsty, i need water
" kata gw mencoba mengalihkan perhatian, gw takut dia bakal menilai gw mesum

Setelah minum gw duduk disamping bapak gw

" Willian Jason Caulfield??" tanya gw

" ya gak mungkin kau masih pake nama Slamet Firmansyah disini! Gak etis lah"

" gw kek orang konyol bingung soal Will! Gak kasih tau dari awal"

" lupa!"
jawabnya singkat sambil menonton TV

Gw keluar mencari udara segar, sambil nyari kios buat beli rokok eceran S*rya! Gw pingin banget ngerokok, Padahal gw bukan perokok. Setelah berjalan beberapa langkah gw sadar kalo disini gak mungkin ada kios kek di indo!

Gw balik kanan kembali ke rumah, jalan kaki ternyata cukup menenangkan. Melihat banyak bule disini membuat jiwa tipikal orang indo bergejolak, sempat Ada pikiran ingin minta foto ke bule random layaknya orang indo kebanyakan.

" tahan bos! Tahan... Ini bukan indo! Jangan kek orang udik minta foto random sama bule" kata Bobby mengingatkan

" bob..."

" paan??"

" kita udah gak di indo bob, kan gw sekarang udah jadi bule disini... Harusnya mereka yg minta foto ke gw
!"
Polling
0 suara
Siapa tokoh favorit kalian
Diubah oleh slametfirmansy4 19-02-2022 15:01
provocator3301
bruno95
cibuyaa
cibuyaa dan 79 lainnya memberi reputasi
74
165K
3.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
#920
Part 117









Benar katamu, 15 tahun bukan waktu yg singkat untuk mencintai. Lu tau? Gw gak bisa hitung berapa kali gw rindu dan coba hubungi lu. Gw sendiri bahkan gak ngerti kenapa ninggalin lu. Gw benar benar gak tau, tapi apa lu punya jawabannya?? Karena gw gak menemukan itu.
Gw selalu berharap lu hubungi gw dan perbaiki keadaan walau itu mustahil. Karena mau gak mau gw harus lanjutkan hidup gw sendiri. Tapi yg pasti, gw cuma mau lu tau. Kalau kita bertemu atau dipersatukan lagi. Rasa ini tak mau pergi sekuat apapun gw berusaha dan gw selalu mencintaimu. Lu satu satunya pria di hidup gw dan lu ada di hati gw selamanya.



Gw dengarkan rekaman suara Nerissa yg ia simpan di Drive berharap keajaiban membuat gw melihat lihat isi Drive. Dan memang benar setelah pemakaman Mike seolah olah ada hasrat membuka semua hal yg gw simpan di Drive. Ada juga perasaan ingin melihat apakah Nerissa juga menyimpan sesuatu di Drive yg kami gunakan bersama.

Memang Nerissa tak memiliki hati untuk Mike, pemakaman kemarin tak membuatnya memiliki ekspresi melepas kepergiannya. Malah Rena yg kasihan pada Nerissa karena buah hatinya bersama Mike menjadi yatim. Gw memaklumi karena Rena tak tahu apa yg tengah terjadi.

Nerissa hanya ingin kesempatan kedua untuk bersama tapi ia juga harus dihadapkan dg kenyataan. Pilihan baginya hanya ada 2, maju atau mundur. Karena tiap keputusan memiliki resiko dan ia siap dg resikonya walau gw yg menjadi sandera bodohnya mengambil keputusan.
Gw dengar berulang ulang rekaman suara itu. Hati gw bergejolak memaki perbedaan yg manusia ciptakan atas nama Tuhan.

" Kenapa??" Tanya Rena

" Enggak??"

" Gw tau lu pasti kepikiran Nerissa yg jadi janda"

Gw menggelang

" Jujur!"

" Gw mikir soal Mike, selama ini dia sakit dan nutupi semua"

Rena hanya memandang

" Gw juga mikir Nerissa, hancurnya dia kehilangan suami ditambah anaknya tak akan pernah bisa berbincang dg ayahnya" kata gw

" Lu bisa bantu apa??"

" Entah lah... Gw gak bisa bantu apa apa, meskipun hanya sekedar kata sabar"

Gw memakai baju dan segera pergi ke bengkel.

....

Gw kali ini kembali sendirian, mas Dedy dan junior sudah lebih dahulu pergi untuk melayani panggilan. Deru mesin kembali terdengar khas.

" Gimana lu mau tanggung jawab sekarang??" Tanya mbak Vana tanpa basa basi setelah keluar dari mobilnya

" Biar itu jadi urusan gw mbak"

PLAKK!!!

" Lu udah bikin malu keluarga gw!" Mbak Vana mengibaskan tangannya setelah menampar gw

" Mending lu diam!!" Kata Nerissa dibelakang gw

Gw melupakannya bahwa ia juga ada disini.

" Tolong jangan berantem, kalian berdua adik kakak"

" Lu diam!" Bentak mbak Vana ke gw

" Lu yg diam! Gw tau gw salah, biar gw selesaikan sendiri masalah gw"

" Gak salah denger gw?? Lu itu bodoh! Yg ada lu bakal nambah masalah! Ingat terakhir lu ambil keputusan? Sekarang lu rasakan"

" Diam!"

Mbak Vana berpaling, sedangkan Nerissa pergi ke belakang. Gw kejar mbak Vana.

" Mbak, tanggung jawab ini biar gw selesaikan... gw gamau kalian berantem" kata gw

PLAKK!!!



*******




Hari demi hari terlewati, waktu tak bisa mundur walau sedetik karena waktu adalah hadiah dari Tuhan. Ada yg bisa menggunakan dg bijak dan ada juga yg sebaliknya. Perut Nerissa semakin membesar, terlihat benar ia sedang hamil. Dan Rena semakin intens untuk bertanya atau menawarkan bantuan. Maka gw juga menjadi sandera agar gw juga membantu Nerissa. Gw senang hati membantunya tapi didepan Rena?? Gw ogah ogahan.

Masih dg Mbak Vana yg selalu sinis ke arah gw dan tak ingin mengeluarkan sepatah katapun. Gw memakaikan sepatu untuk Nerissa yg akan pergi bekerja.

" Makasih ya" kata Nerissa dan gw hanya balas dg senyum singkat

Gw antar Nerissa menuju tempatnya bekerja. Dan gw segera memutar balik menuju bengkel.

" Kenapa lu mau bantu nerissa??" Tanya gw fokus dg jalanan

" Gw kasihan"

" Gw gak percaya"

Gw memilih diam agar pembicaraan bisa dilanjutkan di bengkel. Rena membantu gw menangani kendaraan yg tak begitu banyak.

" Kenapa lu mau bantu Nerissa??" Tanya gw mengencangkan baut di kolong mobil

Rena diam tak ingin menghiraukan.

" Ren..."

" Gw cuma mau lu bahagia"

" Bahagia dari mana??" Tanya gw

" gw sadar gw gak bisa bikin lu bahagia"

" Apa yg buat lu mikir gitu?" Gw keluar dari kolong mobil

" Gw mau lu juga merasa menjadi ayah, meskipun anak itu bukan dari gw" kata Rena menutup kap mesin

" Menurut lu Raina selama ini cuma badut??" Tanya gw mengelap tangan sambil menduduki kap

" Lu tau bukan itu maksud gw"

" Soal nerissa??"

Gw ambil rokok dan segera membakarnya, kandungan nikotin begitu menenangkan. Rena juga melakukan hal yg sama.

" Lu tau gw gak bisa punya anak, rahim gw diangkat... Lu tau itu"

" Mungkin gw jahat bahkan bodoh bilang ini, tapi sebenarnya gw tau hal dari dulu... menurut lu kenapa ibu gw ngelarang kita nikah? Tapi gw gak peduli itu karena gw taruh kebahagiaan gw di tangan lu"

Rena menghembuskan asap rokok

" Gw gak kapok taruh kebahagiaan di tangan orang yg pantas menurut gw. Dan lu adalah orang itu Rena... Itu keputusan gw! Buktikan kalo lu bisa jaga kebahagiaan gw bagaimanapun cara lu"

" Gw tau, mungkin lu bakal benci gw karena ini... Tapi..."

" Tapi apa?" Tanya gw

" Gw punya keinginan"

Gw mendengar dg seksama apa yg akan ia ucapkan dari dalam pikirannya.





Diubah oleh slametfirmansy4 10-10-2022 12:14
khodzimzz
anonymcoy02
oktavp
oktavp dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup