Ya berhubung 30 september dan kayanya belum ada yang ulas film legenda yang penuh kontroversi ini, jadi ane coba ulas hehe.

Oke lansung aja ya, terlepas dari kontroversi dan keakuratan sejarah dari film G30S PKI ini, filmnya sendiri dieksekusi dengan bagus sekali, sinematografinya luar biasa, menontonnya membuat kita mendapatkan kesan benar-benar terasa hidup di jaman dulu yang penuh kesusahan, hasilnya dapet banget sebuah film yang terasa luar biasa seram dan mencekam. Hampir semua elemen dalam film ini dapet banget, mulai dari akting para aktor dan aktrisnya yang luar biasa dan terasa natural, itu Untung dan Aidit bener bener nyeremin dan terasa jahat banget dalam filmnya, sedangkan pemeran para jendral pahlawan Revolusi luar biasa mirip wajahnya, ini entah gimana bisa sampai ketemu mirip gitu, Suharto juga mirip banget. Dari sisi scoring juga, musik tema PKI sewaktu nyulik jendral horor habis, musik tema khusus Ade Irma juga pas sekali, menimbulkan rasa kesedihan dan simpati bagi setiap yang mendengarkannya, adegan penculikan jendral sampai mendapat approval dari keluarga jendral bahwa adegannya 90% akurat (khusus adegan penculikan ya tanpa melihat keakuratan cerita keseluruhan film ya), akting pemeran Jendral, keluarga mereka, mulai dari para istri, anak Jendral, penculik sampai sekedar pembantu dari para jendral semuanya terasa pas. Yang paling ikonik mungkin adegan dari tangisan anak Jendral D.I. Pandjaitan yang terasa sangat menyayat atau adegan penculikan Jendral Ahmad Yani di mana ketika penculik bertanya kepada pembantu dan anak Jendral Ahmad Yani, "Bapak mana mbok?, "Mana bapak sayang?" lengkap dengan lirikan-lirikan angker para penculik. Ya film ini mulai dari pembukaan sampai ending bener-bener dieksekusi dengan top sih, adegan penemuan jenazah dan pemakaman para Jendral diakhir film sampai terasa beneran ditambah iringan lagu "Gugur Bunga".



See? Pembukaannya aja udah serem banget, ya film ini sukses mencapai tujuannya di zamannya, waktu kecil habis nonton film ini suka kebayang bayang pasukan cakrabirawa baret merah yg serem, lansung benci banget dengan PKI, lansung mengidolakan Suharto, ya memang itulah tujuan film ini dibuat dan film ini 120% sukses dalam hal itu. Tag line Darah itu merah jendral sampai melegenda bertahun-tahun.

Jadi secara sinema ya ini film yang bagus sih, kalau masalah keakuratan sejarah sih memang bukan di film tempatnya, enakan baca buku sejarah atau dokumenter, bahkan buku dan dokumenter juga sangat tergantung dan dipengaruhi kepentingan pihak yang menerbitkan, ga semua netral. Film mah emang dari dulu sangat jarang ada yg akurat, film Hollywood yg base on true story ya banyak yg begini, ya emang jarang yg akurat dan tidak jarang juga dipenuhi propaganda. Kalau nonton film ini sebagai penikmat film ga kecewa sih, temen saya juga yang sangat kontra dan ga percaya sama sekali tentang kejadian G30S PKI tapi sebagai penikmat dan enthusiast film dia mengakui film ini, master piece sih katanya.

Movie rating 9/10.