Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Dialog Vatikan-China berlanjut, kata paus
Dialog Vatikan-China berlanjut, kata paus
September 19, 2022

Paus Fransiskus berbicara di atas pesawat yang terbang dari Nur-Sultan ke Roma setelah kunjungan tiga harinya ke Kazakhstan pada 15 September. (Foto: AFP)

Sebuah komisi bilateral Vatikan-China melanjutkan dialog dengan China, kata Paus Fransiskus tentang kerja sama untuk memperbarui kesepakatan tentang penunjukan uskup di negara komunis itu.
“Ada komisi bilateral Vatikan-China, yang perlahan bergerak maju. Karena langkah China lambat,” kata Paus kepada wartawan pada 16 September saat terbang kembali ke Vatikan setelah perjalanan tiga hari ke Kazakhstan.
Perjanjian dua tahun itu, pertama kali ditandatangani pada September 2018 sebagai percobaan, dan diperbarui untuk dua tahun lagi pada Oktober 2020 dan berakhir pada bulan berikutnya.
Kesepakatan itu, yang isinya belum dipublikasikan, dilaporkan memungkinkan Vatikan untuk menyetujui atau menolak uskup yang dipilih oleh rezim komunis.
“Dibutuhkan satu abad untuk memahami China,” kata Paus Fransiskus kepada wartawan di pesawatnya sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang lambatnya kemajuan komisi tersebut.
“Mereka memiliki keabadian untuk maju. Mereka adalah orang-orang dengan kesabaran tak terbatas,” katanya, seraya menambahkan jalan menuju saling pengertian melibatkan diskusi dengan Beijing.
“Tidak mudah memahami sikap orang China, tetapi harus dihormati,” katanya.
Pejabat Vatikan – terutama dari Sekretariat Negara dan Dikasteri untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa – mengunjungi China antara 28 Agustus dan 2 September, menurut sebuah laporan di surat kabar Italia, Avvenire.
Mereka bertemu dengan Uskup Melchiore Shi Hongzhen, seorang anggota Gereja bawah tanah berusia 92 tahun, yang ditahbiskan tanpa persetujuan Beijing.
Vatikan mendorong penyatuan Gereja di China, menggabungkan gerakan bawah tanah dan Gereja yang dikendalikan negara, sebuah langkah yang ditentang oleh para pemimpin Gereja bawah tanah dan pendukungnya seperti pensiunan Kardinal Zen dari Hong Kong.
Dengan perjanjian Vatikan-China, Vatikan mendorong para klerus dan awam Gereja bawah tanah untuk bergabung dengan Gereja Katolik arus utama.
Tetapi, para pemimpin Gereja bawah tanah mengatakan perjanjian itu telah menyebabkan penindasan lebih lanjut oleh rezim China, dan itu akan mengarah pada penghancuran total gereja bawah tanah.
Kardinal Zen, yang sering berbicara menentang pelanggaran HAM Beijing di Hong Kong dan China, dijadwalkan hadir di pengadilan Hong Kong pada 19 September, karena menjadi bagian dari perwalian yang dituduh secara ilegal mendanai biaya medis dan hukum para aktivis pro-demokrasi di Hong Kong.
Ketika ditanya tentang Kardinal Zen, Paus Fransiskus dengan hati-hati mengakui bahwa prelatus berusia 90 tahun itu akan muncul di pengadilan minggu ini.
Kardinal itu ditangkap di Hong Kong oleh rezim China pada Mei dan dibebaskan tak lama setelah kecaman global.
“Kardinal Zen adalah seorang panutan yang akan diadili akhir-akhir ini, bukan?… Dia mengatakan apa yang dia rasakan, mengetahui bahwa di China ada batasan [kebebasan beragama],” kata paus tanpa komentar lebih lanjut.
Pengamat Vatikan mengatakan keengganan paus untuk berbicara menentang pelecehan Kardinal Zen dan pelanggaran HAM di Hong Kong dan China agar tidak membahayakan prospek membangun hubungan kerja dengan China.

https://indonesia.ucanews.com/2022/0...jut-kata-paus/
0
184
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
therminustAvatar border
therminust
#2

Kalau mau umat Katolik di China dibawah Vatikan

Vatikan harus memenuhi persyaratan:
- Vatikan tidak boleh intervensi ikut campur masalah politik China
- Vatikan menghentikan pengakuan Taiwan sebagai negara merdeka
- Vatikan membuka diri mengijinkan Confusius Institute membuka cabang di Vatican City

baru namanya fair, enak aja kritik nyuruh2 negara lain buka diri, dirinya sendiri tertutup ideologi kepercayaan lain


0
Tutup