kushkoosAvatar border
TS
kushkoos
Respons Petisi Soal Kegaduhan di Canggu Berisik, Menparekraf Terbang ke Bali
KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan mengunjungi Canggu, Bali, pada Jumat (16/09/2022) besok. Salah satunya untuk bertemu dengan para pelaku pariwisata setempat, terkait petisi mengenai polusi suara di Canggu yang diunggah melalui laman change.org. 


Untuk diketahui, petisi tersebut ditujukan pada sejumlah pihak, termasuk Presiden Joko Widodo, dirinya, Gubernur Bali I Wayang Koster, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, dan beberapa pemangku kepentingan lainnya.

"Agendanya besok, kami mau bicara sama para pelaku di sana. Ini yang perlu kita jaga bersama agar kesepakatan ini dipatuhi, agar kenyamanan wisatawan, dan masyarakat setempat, kearifan budaya lokalnya tetap dijaga," kata Sandiaga seusai penandatanganan nota kesepahaman Indonesia-Belanda di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Kamis (15/09/2022).

Sandiaga menambahkan, modernisasi tetap boleh dilakukan, termasuk dalam hal pariwisata. Namun, akar-akar kearifan lokal budaya ideaalnya tetap dijaga. Baca juga: 9 Wisata Pantai di Tabanan Bali, Tak Cuma Tanah Lot Termasuk, peraturan perundangan-undangan yang berlaku di tempat dan wajib dipatuhi oleh semua pihak.

"Sehingga harapan bapak presiden untuk lebih menarik kunjungan dari wisatawan berkualitas yang memberikan nilai tambah ekonomi, membuka peluang usaha, berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja itu bisa kita wujudkan," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, seusai penandatanganan nota kesepahaman bersama Belanda, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu turut menyinggung masalah serupa yang dihadapi Negeri Kincir Angin. Ia menyebutkan bahwa Belanda juga memandang bahwa pariwisata yang tepat tidak hanya fokus meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga berusaha mempertahankan kearifan lokalnya. Sebab, dampak pariwisata haruslah positif bagi warga sekitar, bukan justru menimbulkan ketidaknyamanan.

"Walikota Amsterdam sempat melontarkan bahwa pariwisata yang lebih diyakini sebagai pariwisata yang tepat, menghargai kearifan lokal dan budaya, bukan hanya fokus pada kunjungan wisatawan yang mengakibatkan mungkin rasa tidak nyaman bagi masyarakat setempat,"imbuhnya.

Penulis Wasti Samaria Simangunsong| Editor Nabilla Tashandra

Sumber




Pak Sandi cepat tanggap gan kalau menyangkut ketidaknyamanan warga, sebaiknya dipikirkan kembali untuk penerapan wisata halal di bali yang pernah diwacanakan sebelumnya.

nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.4K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
adamyvonAvatar border
adamyvon
#4
Kan sdh benar itu ribut trs

Nanti pas nyepi baru balas dendam emoticon-Nyepi
kushkoos
terrest
terrest dan kushkoos memberi reputasi
2
Tutup