Tampilkan semua post
justhalooAvatar border
TS
justhaloo
#1573
Quote:


Part 81 Cantika Dermawan Pov (Pertama)

Simple dan tidak ingin repot. Gw lahir ke dunia sebagai perempuan, Kedua orang tua gw mungkin tidak ingin repot memikirkan nama, berhubung gw perempuan, sudah pasti Cantik sehingga diberi nama Cantik lalu di tambah A di belakang agar terlihat sedikit ada niat nya. Cantika, masih terlalu pendek maka ditambah kan nama Bokap sebagai nama belakang, Cantika Dermawan. Itu dia sejarah panjang nama gw. Jangan banyak nanya artinya apa, gw gak suka!

Membawa nama orang tua di belakang membuat gw selalu dikata-katain saat SD, sekarang gw baru mengerti sebenernya gak salah juga mereka memanggil gw Dermawan karena itu memang nama gw, tapi saat SD dipanggil menggunakan nama Bokap itu adalah Hal yang yang bisa membuat orang-orang marah, termasuk gw. Setelah hari itu gw memutuskan untuk melepas nama Dermawan, dan tidak ada penolakan dari Bokap.

“yaudah kalau memang mau di lepas, gak ada masalah” ucap Bokap saat itu “di dunia ini gak ada yang bisa memutus hubungan darah ayah dan anak nya, walaupun gak pake nama Papa, kamu tetap jadi anak Papa sampai kamu menikah dan ikut suami kamu nanti”

Buat gw masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang diucapkan Bokap, yang penting buat gw adalah ini. Akta kelahiran diubah, dan yang terpenting dari yang paling penting Bet nama di seragam sekolah gw juga berubah, hanya menyisakan Cantika. Singkat padat dan jelas.

Hidup gw selalu di manja, minta melepas nama Papa aja di turuti apalagi hanya minta mainan boneka, gw punya segudang di rumah dan gudang nya berukuran 6x6. Semua permintaan gw selalu dipenuhi membuat gw berpikir apapun yang gw mau bisa gw dapat sampai pertama kali Bokap menolak memenuhi permintaan gw yaitu tidak pisah dengan Nyokap, itu pertama kali nya Papa tidak bisa mewujudkan permintaan gw.

Bokap adalah type pria dingin dengan segudang prestasi, kebetulan prestasi nya juga di simpan di gudang yang sama dengan gw menyimpan boneka. Walaupun dingin dia adalah sosok pria yang penuh kasih sayang, terbukti gw punya 3 nyokap. Itu bisa terjadi karena dia punya banyak kasih sayang.

Terpukul ketika pertama kali nya dalam hidup gw bangun tidur tidak melihat ada Nyokap di samping gw, berhari-hari gw menangis sampai akhirnya gw sadar, walaupun Nyokap sudah tidak di rumah, tapi gw masih tetap bisa bertemu dengan nya seminggu sekali. Sadar akan hal itu membuat gw kembali menjadi gadis manja yang keras kepala. Bertahun-tahun kemudian datang seorang wanita asing dan meminta untuk dipanggil Mama, sudah pasti gw menolak, tapi kelembutan hati nya perlahan membuat gw luluh dan akhirnya menerima nya sebagai Ibu. Sampai di sini gw sudah punya Mama dan Ibu.

Di SMP hidup gw hanya untuk main bersama teman-teman cewek seumuran, semuanya terasa menyenangkan. Sungguh indah mengenang masa itu, bolos rame-rame untuk pergi ke Mall jadi salah satu kegiatan yang paling sering gw and the gank lakukan, sampai satu persatu teman gw jadi hilang dan susah untuk diajak ngumpul lagi karena mereka sudah punya pacar, sedangkan gw benar-benar tidak tertarik dan tidak pernah punya rasa pada lawan jenis. Menurut gw kenapa harus fokus dengan satu orang, bukan nya punya banyak teman lebih menyenangkan?

Masuk ke masa SMA. Jujur gw sebenarnya malas untuk ikut Mos yang tidak penting itu, terlebih lagi tidak ada satupun yang gw kenal, gw hanya murung di dalam kelas tidak ikut berbaur. Saat kakak pembimbing lagi menjelaskan tiba-tiba masuk dua orang berkalung kardus, tertulis Omes dan Piktor. Omesh terlihat malu-malu dan menunduk sedangkan Piktor dengan sangat percaya diri dia membusungkan dada dan tersenyum angkuh lalu berteriak.

“saya berjanji tidak akan mesum lagi”

“pfffttt” dia lucu gw berusaha menahan tawa.

Tawa pertama gw di SMA itu karena elo, Ren.

Gw gak munafik, fisik selalu menjadi penilaian pertama saat gw melihat cowok. Cukup banyak cowok ganteng di SMA gw. Boni, Haikal salah dua dari banyak nya cowok ganteng yang langsung jadi omongan banyak cewek saat Mos.

Jujur gw tidak menepis kebenaran itu, jika boleh membandingkan, cowok berkalung kardus yang bertuliskan Piktor ini mungkin nomor sekian dari banyak nya cowok ganteng di sekolah. Jika cinta hanya berdasarkan fisik dan di dunia hanya tersisa gw dan cowok berkalung kardus Piktor ini, lalu terpaksa menikah untuk melanjutkan keturunan umat manusia, kedepan nya manusia akan mirip kardus.

Tapi elo berhasil membuat gw tertawa untuk yang pertama kali nya.

Selamat lo punya poin lebih di mata gw.

Gw pikir cowok berkalung kardus piktor itu hanya orang lewat dalam hidup gw, walaupun kami di SMA yang sama, gw yakin selanjut nya kami hanya orang asing yang akan menyapa jika berpapasan.

Hari petama sekolah di mulai, gw menggunakan seragam SMA untuk yang pertama kali nya, pagi hari saat bercermin gw sangat percaya diri sekali.

“lo cantik banget, Tika” ucap gw agar lebih percaya diri lagi.

Gw terlambat sampai di sekolah, saat masuk ke dalam kelas semua bangku sudah terisi, wali kelas meminta gw duduk di bangku guru untuk sementara sebelum dia mengambil kan meja dan bangku lagi.

Gw berjalan ke arah bangku guru serasa jalan di karpet merah karena jadi pusat perhatian murid-murid di kelas. Ketika wali kelas gw keluar dari kelas, semuanya langsung berisik.

Terdengar celetukan genit mulai mengganggu gw. Ada yang bersiul, ada yang bersorak “manis siapa namanya” “kenalan dong”

Apakah cowok-cowok merasa keren seperti itu? Jujur saat itu di mata gw mereka terlihat seperti manusia jaman purba yang hidup di dalam goa, hanya kebetulan ada mesin waktu yang membawa mereka ke jaman modern.

Gw yang cuma mendengar nya dibuat malu, kenapa mereka yang melakukan tidak malu?

Tidak berapa lama wali kelas gw kembali bersama cowok berkalung kardus kemarin. Wajah nya terlihat mengantuk dan seperti orang malas, dia tidak menyadari gw memperhatikan nya karena dia terlihat kaget saat wali kelas memanggil gw.

Gw mendekati dia dan bersalaman.

Rendy Si pikiran Kotor.

Diawal gw mengenal nya, dia hanya seorang anak yang tidak punya tujuan hidup, terlalu santai dan setiap hari hanya tidur di kelas.

Dari hari pertama gw duduk sebangku dengan nya, yang kami lakukan hanya ribut, gw gerah melihat dia yang kerjanya hanya tertawa, ngupil, menguap lalu tidur tanpa memperhatikan guru sedikitpun. Gw benar-benar bingung kenapa ada orang yang malas nya kelewatan seperti dia.

Gw berniat membuat nya tidak betah sehingga pindah dari tempat duduk nya, tapi ternyata dia memberi perlawanan sehingga gw benar-benar kesal dibuat nya. Diam-diam gw mengambil Hp dia lalu mencuri nomor Hp nya untuk nanti akan gw isengin, gw berniat memberi nomor Hp nya pada teman-teman gw di SMP dulu, mereka terkenal sangat mahir dalam menyakiti cowok. Rendy akan dibawa mereka terbang jauh kelangit lalu dihempaskan ke bumi hingga hancur berkeping-keping sampai mental nya rusak.

Muncul niat lain dalam hati gw, gw tiba-tiba ingin manisan di belakang sekolah. Bagaikan tuan putri cantik tak berdosa gw meminta Rendy membelikan nya, tapi dengan sengit dia menolak sampai akhirnya kami ribut dan Rendy di suruh keluar dari kelas.

Gw jadi merasa bersalah sehingga mengirim pesan padanya agar dia tidak marah. Ketika menunggu balasan dari nya, gw melihat ransel nya sedikit terbuka, dan gw benar-benar kaget melihat ada bungkusan rokok di dalam sana. Gw buru-buru menutup tas nya agar tidak ketahuan guru.

Untuk pertama kali nya gw merasa kecewa pada cowok, entah kenapa. Gw kecewa ketika mengira Rendy merokok. Seharusnya rasa kecewa itu tidak muncul karena gw tidak punya perasaan apa-apa pada cowok malas itu selain rasa kesal yang sudah memuncak.

Karena kesal gw jadi mengancam nya akan melapor pada guru soal rokok di dalam tas nya, balasan dari pesan nya membuat gw sedih, waktu itu gw menyinggung soal orang tua nya yang akan kecewa jika tau dia merokok.

Isi pesan nya membuat gw terenyuh ketika dia bilang kalau kedua orang tua nya sudah tidak ada. Gw kembali mengingat saat dulu harus dipisah dengan Mama sakit sekali rasanya, tidak bisa gw bayangkan jika di posisi Rendy yang sudah kehilangan kedua orang tua untuk selamanya.

Jujur saat membaca pesan nya itu gw tiba-tiba menangis. Cowok yang selalu tertawa dan membuat gw kesal itu sepertinya menyembunyikan sesuatu di balik keceriaan nya selama ini.

Saat jam istirahat gw berusaha mencari nya ke kantin tapi tidak menemukan dia di sana, gw buru-buru berlari ke samping sekolah, tiba-tiba ada rasa yakin muncul di hati gw, gw yakin Rendy keluar dari sekolah untuk membeli manisan yang gw minta, walaupun tadi dia menolak permintaan gw itu dengan sengit.

Saat itu kebetulan ada kepala sekolah dari sekolah lain sedang berkunjung, kalau Rendy sampai ketauan keluar dari sekolah bisa sangat berbahaya untuk nya.

Gw bersandar di dinding samping pagar sekolah menunggu sesuatu yang tidak pasti, belum tentu Rendy keluar dari sekolah membelikan manisan pesanan gw, tapi di sisi lain gw tidak bisa menepis rasa yakin dia akan membelikan manisan itu.

Brukk!

Tiba-tiba gw melihat dia meloncat masuk.

Nyess banget rasanya hati gw ketika melihat dia melirik gw yang tengah berdiri menunggu nya. Hari itu menjadi hari pertama gw jatuh cinta pada sosok nya.

Sosok Rendy berhasil masuk melalui selah terkecil dalam hati gw. Di mata gw dia terlihat sangat keren, jauh lebih keren dibandingkan cowok lain yang banyak digandrungi cewek-cewek di sekolah gw.

Semudah itu dia membuat gw jatuh cinta.

Selanjut nya seperti kisah cinta anak SMA kebanyakan, gw berusaha mencari perhatian nya tapi Rendy sedikit berbeda, dia benar-benar tidak peka sama sekali, dia seperti punya dunia sendiri yang tidak bisa gw tembus, membuat gw jadi sangat penasaran dengan sosok nya.

Walaupun dia terlihat seperti anak malas yang tidak punya keinginan tapi ternyata dia sudah punya pandangan jauh ke depan, dia punya prioritas yang sudah dia tentukan sejak lama. Sungguh berbeda dengan cowok-cowok lain seumuran nya yang hanya menghabiskan waktu untuk pergi main dan pacaran.

Cemburu pasti ada tapi gw tidak khawatir dia akan diambil oleh orang lain, ketika ada sosok cewek bernama Ayu mendekati nya, gw tidak takut sama sekali, gw berani bersaing dengan Ayu dan gw yakin gw akan menang, jadi dengan senagaja gw membiarkan Ayu menikmati dulu masa-masa indah pacaran nya dengan Rendy.

Biarlah gw titip dia sebentar pada Ayu, nanti akan gw ambil lagi ketika masalah gw selesai. Disaat yang bersamaan Haikal mendekati gw dan dia menyatakan perasaan nya, tepat di sebelah Rendy gw menolak Haikal. Gw pikir hal itu bisa membuat Rendy sadar kalau gw punya hati untuk nya, tapi gw salah. Dia sama sekali tidak peduli!

Oke gapapa, gw hanya perlu menunggu Ayu mencampakkan Rendy karena kesibukan nya pasti membuat dia tidak punya banyak waktu untuk pacaran. Tebakan gw tidak meleset, Ayu benar-benar selingkuh. Tidak banyak cewek yang sanggup menghadapi Rendy yang sudah menentukan prioritas nya dan selalu menomor satukan prioritas nya itu.

Namanya anak SMA, gw ingin Rendy merasakan hal yang sama, saat kami liburan ke jogja lagi-lagi Haikal menyatakan perasaan nya dan gw menerima nya agar Rendy cemburu. Tapi apa yang gw dapat, setelah hari di mana gw menerima Haikal, Rendy tiba-tiba menghilang tanpa kabar, tidak ada satupun orang yang tau dia kemana. Gw mengacuhkan Haikal di hari pertama kami pacaran hanya karena gw benar-benar khawatir dengan Rendy.

Sore hari dia kembali dengan wajah terlihat sangat lelah, ketika gw bertanya dia kemana, dia hanya menjawab asal-asalan dan membuat gw marah. Komunikasi kami menjadi renggang, perjalanan kembali ke Jakarta tidak ada sosok dia lagi di samping gw, sepertinya gw sudah melakukan kesalahan dengan menerima Haikal, Rendy menjadi asing buat gw.

Ketika sekolah kembali aktif setelah liburan, Rendy menjelma menjadi sosok yang sangat gw kagumi. Dia mulai merancang mimpi nya setelah cukup lama tidur, kini dia sudah terbangun membawa mimpi besar nya ke dunia nyata dan siap mewujudkan nya.

Prioritas nya naik dia kini bertujuan untuk menjadi seorang pengusaha, dalam pandangan gw, kami yang seumuran dengan nya kini mulai melihat punggung nya dari belakang, dia mulai melangkah jauh, sangat jauh sekali bahkan mungkin dia sepuluh langkah di depan kami semua.

Dia menulis visi dan misi nya pada sebuah buku yang dia beri nama Dream Book.

“apa mimpi lo gak terlalu besar?” tanya gw.

“gak ada mimpi yang terlalu besar, ada nya usaha yang terlalu kecil”

Gw sangat khawatir ketika jarak kami sudah sangat jauh, di saat Rendy berjuang dengan Mimpi nya gw malah menghabiskan waktu untuk pacaran dengan Haikal, mendengar ocehan nya yang selalu membanggakan orang tua nya, membanggakan abang-abang nya yang sukses dan mendengar puisi-puisi yang dia ambil dari internet lalu mengakui itu cipataan nya.

Lo udah terlalu jauh, Ren. Please balik, bawa gw pergi.

Sepertinya dia sedikit tersandung dan menoleh kebelakang melihat gw yang masih berharap bisa berada dalam proses nya menggapai mimpi.

Rendy meminta tolong untuk dibantu menjual buku-buku pelajaran.

Gw seneng banget bego waktu itu, sumpah gw seneng banget lo butuh gw.

Perlahan tapi pasti Rendy terus melangkah maju, dan gw selalu berusaha untuk berada di samping nya. Diawali dengan menjual pulsa, lalu dia buka warnet, dan warnet nya terbilang sukses. Dia berhenti bekerja lalu membentuk team marketing penjualan rumah nya sendiri.

Sukses nya Rendy mulai terdengar di sekolah, ada banyak cewek yang mendadak perhatian padanya, tapi gw benar-benar tidak takut sama sekali karena Rendy benar-benar mengacuhkan pesan-pesan yang memberi nya perhatian setiap hari.

Dia tiba-tiba terjatuh lagi dan merugi sangat banyak, hampir menyerah dengan mimpi nya, tapi dia bisa bangkit lagi, bahkan dia memulai dengan gebrakan baru yang membuat gw sempat diam-diam menangis kagum dengan sosok nya lagi.

Dia take over pabrik sofa bed yang sudah hampir bangkrut, dari situ dia mulai terbang tinggi.

Lo harus tau gimana keren nya dia saat memimpin meeting, masih menggunakan seragam SMA, dia duduk di bangku paling depan dan jadi yang paling muda memimpin semua anggota team nya. ketika dia berdiri dan menuliskan rencana-rencana nya di papan tulis, ketika dia terlihat berpikir sebelum mengambil keputusan, dia benar-benar sangat keren sekali.

Umur nya paling muda, tapi pengalaman nya mampu bersaing dengan anggota team nya yang jauh lebih tua. Cukup sering ide-ide dari nya membuat team nya berdecak kagum

Wajah serius nya ketika berpikir bagaikan candu buat gw.

Tidak sejalan dengan kisah asmara nya, dia bagaikan laki-laki paling bego jika sudah berurusan dengan hati. Setelah cukup lama gw menjalani hari dengan tenang tanpa rasa takut dia akan di ambil orang, muncul sesosok cewek bernama Ami.

Entah kenapa, tidak seperti biasanya gw bisa santai setiap ada cewek yang mendekati Rendy, tapi hal itu tidak bisa gw rasakan pada Ami.

Perempuan ini jelas berbeda, sorot mata nya saat menatap Rendy mengingaktan gw pada diri sendiri.
farhan110230
adinea06
itkgid
itkgid dan 38 lainnya memberi reputasi
39
Tutup