Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Benarkah Orang Bunuh Diri Karena Tidak Dekat Dengan Tuhan? Berikut Penjelasannya!
Benarkah Orang Bunuh Diri Karena Tidak Dekat Dengan Tuhan? Berikut Penjelasannya!
Sumber Gambar

Bunuh diri tentu adalah hal yang menyedihkan dan membuat miris. Begitu putus asanya sampai-sampai memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan cara yang mengenaskan. Mengapa begitu?

Kalau kita berbicara tentang penyebab orang bunuh diri, pasti yang terlintas adalah tekanan batin, depresi hingga kesulitan hidup. Namun ada yang berpendapat bahwa bunuh diri akibat tidak dekat dengan Tuhan.

Biasanya orang yang berpendapat seperti ini akan diserang oleh orang-orang lainnya yang menganggap bahwa bunuh diri tidak ada hubungannya dengan Tuhan, tapi karena kesehatan mental dan depresi.

Benarkah begitu?emoticon-Bingung (S)

Padahal kalau kita pikir-pikir lagi, ada benarnya lho kalau bunuh diri itu karena tidak dekat dengan Tuhan. Di sini TS akan menjelaskan keterkaitan Tuhan dan bunuh diri berdasarkan definisi Tuhan menurut Feuerbach, seorang filsuf sekaligus tokoh ateisme abad 19.

Benarkah Orang Bunuh Diri Karena Tidak Dekat Dengan Tuhan? Berikut Penjelasannya!
Sumber Gambar

Feuerbach berpendapat bahwa Tuhan adalah suatu ilusi untuk menopang kebutuhan psikologis manusia. Singkatnya, ketika manusia putus asa, mengalami kegagalan, kebuntuan, atau menjalani hidup yang berat, manusia akan cenderung ingat dengan Tuhan.

Dengan adanya Tuhan, manusia akan menganggap bahwa Tuhan akan membantu dan menolongnya (Walau belum.tentu juga). Sehingga ia merasa aman karena Tuhan bersamanya. Tuhan berfungsi sebagai "tempat terakhir" bagi manusia ketika sudah buntu dan putus asa.

TS pikir seseorang yang dekat dengan Tuhan tidak akan masuk ke fase depresi.
Ketika sudah buntu dan putus asa, manusia akan menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Dan kemudian tetap menjalani kehidupan seperti biasa dengan penuh kepasrahan. Itu kalau manusia yang dekat dengan Tuhan ya. Pendapat ini bahkan dikemukakan oleh seorang ateis seperti Feuerbach lho.

Benarkah Orang Bunuh Diri Karena Tidak Dekat Dengan Tuhan? Berikut Penjelasannya!
Sumber Gambar

Bagaimana kalau manusia yang jauh dari Tuhan? emoticon-Bingung (S)

Maka kebalikannya, manusia yang jauh dari Tuhan cenderung merasa tidak ada harapan lagi ketika dirinya putus asa, buntu dan gagal. Mereka tidak punya "tempat terakhir" seperti yang TS jelaskan di atas. Situasi tidak ada harapan ini yang pada akhirnya menjadi depresi kemudian memutuskan untuk bunuh diri.

Hal ini juga menjelaskan mengapa kasus bunuh diri begitu tinggi di negara-negara Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok. Negara-negara yang masyarakatnya tidak terlalu mementingkan keberadaan Tuhan.

Gambarannya begini:

Si Dekat Dengan Tuhan: "Usaha saya gagal. Tak apa-apa, walau orang mengolok-olok saya tapi saya masih punya Tuhan yang akan menolong saya."

Si Jauh Dengan Tuhan: "Usaha saya gagal. Selesai semuanya, apalah arti saya hidup. Orang-orang mengolok-olok saya, mending saya mati saja."

Intinya, orang yang dekat dengan Tuhan dan orang yang tidak dekat dengan Tuhan memiliki kondisi psikologis yang berbeda. Cara mereka berpikir ketika menghadapi masalah pun berbeda sehingga apa yang mereka lakukan pada akhirnya pun berbeda.

emoticon-Berduka (S)

Ah, ada juga kok orang yang alim dan deket sama Tuhan tapi tetap bunuh diri!
emoticon-Mad
Dari mana kita tahu seseorang dekat dengan Tuhan? Ibadahnya? Pakaiannya? Tidak ada. Semua hal itu sama sekali tidak menjamin seseorang dekat dengan Tuhan. Karena seperti yang dijelaskan di atas bahwa Tuhan adalah ilusi psikologis yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan.

emoticon-Malu

Seseorang dekat dengan Tuhan melalui hatinya, karena Tuhan adalah kebutuhan psikologisnya.

Pendapat ini bukan berarti membenarkan tindakan orang yang mengolok-olok kasus bunuh diri ya karena jauh dari Tuhan ya! emoticon-Metal

Silahkan mau setuju atau tidak, tapi ini pendapat TS. Bagaimana menurut kalian?
emoticon-Blue Guy Smile (S)

Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi


emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan

Diubah oleh harrywjyy 31-08-2022 00:29
kaycaem
choco_nanas
jicho22
jicho22 dan 25 lainnya memberi reputasi
24
6.5K
220
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
topihitamputihAvatar border
topihitamputih
#34
ini betul sekali sebetulnya... saya sudah melakukan praktik bunuh diri 3x dan membuatnya seperti kecelakaan...tapi saya tetap hidup....dan jujur hingga sekarang pun saya masih ingin mati...dan keinginan saya untuk mati itu begitu besar...dan memang saya jauh dari Tuhan...dan sulit sekali untuk saya bisa dekat lagi dengan Tuhan...ketika saya mencoba untuk berdoa, di otak saya terus2an bilang bahwa ini semua omong kosong...Tuhan itu tidak ada...Tuhan itu hanya sebuah ciptaan manusia...Tuhan itu omong kosong...segala yang ditulis di kitab suci itu hanyalah karangan manusia dan akal2an manusia saja...keberadaan pesulap merah itu membuat saya semakin yakin bahwa praktik perdukunan jaman dahulu yang kita sekarang menyebut mereka dengan sebutan nabi adalah akal2an orang cerdas di era itu saja demi meraup keuntungan...saya yakin banget bahwa masih banyak hal yang kelam yang tidak tertulis...tapi itu lah...semakin saya meresapi hal itu, semakin depresi saya ketika masalah datang tak kunjung henti...membuat saya ingin mati saja...karena saya percaya ketika mati, maka saya akan berubah menjadi wujud energi dan menyatu dengan alam...atau terlempar ke masa lampau...atau terbangun kembali sebagai orang lain...saya memiliki keyakinan bahwa hidup ini hanya sebuah mimpi panjang dari seseorang...dan kita akan terbangun dari mimpi itu ketika kita mati...dsbnya lah...

jujur saya ingin sekali kembali ke masa lalu dimana saya dekat dengan Tuhan...dimana saya sering berdoa...karena saat itu rasanya saya bisa selalu semangat....

hati saya sudah kosong...saya ingin mati juga agar istri saya, orang yang sangat saya cintai, bisa hidup bahagia...istri selalu mengumpat saya...meributkan hampir segala hal...dan selalu mengatakan bahwa sayalah sumber stress dia...sumber dia nggak bahagia...sumber segala macam permasalahan dalam hidupnya....saya memiliki pekerjaan sebagai seorang profesional fotografer, saya membantu membereskan pekerjaan rumah, saya menenami anak saya belajar, saya mengajari anak saya apa yang diajarin dan tidak diajarin orang tua saya, anak saya sangat menyayangi saya sebagai papanya...tapi itu lah...istri selalu tidak senang...di mata istri, apa pun yang saya ajarin tidak ada benernya...istri menuntut saya jika mengajari sesuatu maka saya pun harus juga bisa melakukan sesuatu itu...dan saya bilang jg apakah seorang guru biologi diharuskan memegang gelar dokter? professor? nggak toh? apakah kita harus menjadi seorang pakar investor terlebih dahulu untuk memberi tahu anak pentingnya investasi sejak dini ketimbang menabung di bank? saya rasa nggak...tapi itu lah istri saya...meributkan hampir segala hal...dan saya sudah sangat amat capek...depresi...stress berkepanjangan....

2 hari lalu saya masak telur dadar 6 biji dengan minyak goreng bekas segambreng...saya campurin ke nasi...besoknya saya makan lagi bakso dengan micin dan garam segambreng...dilanjutin lagi nasi padang tunjang...bakmi 2 porsi...dan kemaren malam tengkuk saya sakit sekali ampe ke kepala saya...dan saya berpikir oke..bentar lagi pecah nih pembuluh darah...saya masuk ke wc...duduk aja disitu menunggu pembuluh darah saya pecah...eehhh tapi ga terjadi apa2...sampe sekarang saya masih hidup...

kemudian saya membaca thread TS ini....begitulah...
nowbitool
nowbitool memberi reputasi
1
Tutup