fthhnfAvatar border
TS
fthhnf
Roda Kehidupan



"Roda itu bernama kehidupan. Saat kita berada diatas kadang berputar sangat cepat, namun ketika kita berada dibawah roda itu terlalu lambat berputar kembali. Kamu tau kenapa? Karena kehidupan tak semudah mengayuh sepeda untuk tetap berjalan diatas aspal yang halus.​"

Sebelumnya mohon maaf dan mohon izin untuk memberanikan diri menuliskan sebuah catatan sederhana seorang lelaki yang hidup di sebuah kota kecil namun sangat nyaman, Magelang.

Gue nulis ini sebagai catatan dan memory gue untuk melukiskan tentang kehidupan yang seperti roda. Silahkan berpendapat cerita ini true story atau fiktif belaka, disini gue hanya menulis sebuah roda kehidupan.

Gue sadar tulisan gue masih acak-acakan. Mohon maaf jika terdapat banyak umpatan kasar dalam bahasa jawa dan beberapa pikiran liar yang terkandung dalam cerita. Semoga bisa disikapi secara bijak. Cerita ini dimulai tahun 2003 anggap aja tahun segitu gw berada di bangku SMA. Nama tokoh dan tempat instansi juga sengaja disamarkan atau gue ganti demi kebaikan kita semua.

Ah... kurasa cukup. Dan kamu akan tetap menjadi ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan...


© Uhuk.. Wis keren? Sip mas! Oke.


Index Cerita:

Part 1 Aku dan Kalian

Part 2 Kaliurang Sore Itu

Part 3 Bella Namanya

Part 4 PHK Massal

Part 5 Warung Baru Ibu

Part 6 Bapak Semangatku

Ketahuan Bini

Part 7 Kak Siska Kenapa?

Part 8 Hape Baru

Part 9 Pelukan Hangat Kak Siska

Part 10 Pelangi Di Sekar Langit

Part 11 Cemburu, Bell?

Part 12 Kasihan Bapak

Part 13 Minuman Cinta

Part 14 Pekerjaan Pertama

Part 15 Pulau Dewata

Part 16 Tersenyum Kembali

Part 17 Mumi Sekolah

Part 18 Desember Terbaik

Part 19 Happy New Year

Part 20 Gosip Fara

Part 21 Konser Jikustik

Part 22 Maaf, Nov

Part 23 Si Gundul

Part 24 Sebuah Takdir

Part 25 Must On

Part 26 Kejutan

Part 27 Thanks, Nov!

Part 28 Ujian Nasional

Part 29 Janji Bella

Part 30 Babak Baru Kehidupan

Part 31 Vita!

Part 32 Pacar Cadangan

Part 33 Suroboyo Rek!

Part 34 Semalam Bersama Bella
Diubah oleh fthhnf 01-04-2023 13:40
custinayulia645
fhy544
junti27
junti27 dan 33 lainnya memberi reputasi
32
22.2K
434
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
fthhnfAvatar border
TS
fthhnf
#183
Part 34 Semalam Bersama Bella
Setelah debat yg tak ada ujungnya dengan Bella, akhirnya kami menonton film Virgin yg dibintangi oleh Laudya Chintya Bella kala itu. Dengan membawa pop corn dan softdrink yg Bella beli, kami masuk dan duduk di kursi sesuai nomor tiket yg kami pegang. Bella nampak serius melihat film itu. Tadinya gk begitu tertarik dia dengan film ini. Namun setelah nonton, ini anak malah menghayati banget filmnya. Dasar Bella.

Di beberapa adegan Bella juga sewot sendiri. "Kok gitu sih!"Protes Bella kepadaku. "Kok mau-mau aja tu cewek!" Protesnya lagi. Aku hanya iyain aja dan Bella selalu manyun setelahnya.

Di akhir-akhir film entah dorongan darimana Bella menggenggam tanganku dengan erat. Lalu kepalanya disandarin di bahuku, terasa getaran tubuh Bella merambat ke tubuhku. Duh Bell kenapa gk daritadi aja kayak gini, huh.

"Bagus juga ya filmnya Dit," kata Bella saat keluar dari dalam bioskop.

"Tadi katanya jelek?"

"Ya kan belum tau..."

"Tapi seksi ya Mbak Laudya tadi Bell..."

"Hadehh..." Jawab Bella lalu menggandeng tanganku dan kamipun jalan menuju pintu keluar mall ini.

Setelah puas menonton film, rasa lapar melanda. Aku mengajak Bella mencari makan yg aneh-aneh lagi kayak lontong balap tadi pagi. Dan bukan Bella namanya kalo gk tau hal-hal aneh. "Oke, ada lagi Dit, kita makan sego sambel ya!" Ucap Bella kepadaku.

"Sego sambel? Nasi dikasih sambel doang?" Tanyaku penasaran. Apanya yg aneh ya.

"Iya, tapi enak Dit sambelnya, khas banget pedesnya!"

"Bell dimana-mana rasa pedes itu ya gitu itu doang!"

"Ah pokoknya beda! Ayo kesana aja!"

"Iyadeh Bell..." Kataku mengiyakan ajakan Bella daripada makin ngaco. Kamipun menuju lokasi dimana sego sambel yang katanya pedesnya beda itu dijual.

Suasana malam Surabaya sangat menyenangkan. Dengan lampu-lampu yg menghiasi malam dan gedung-gedung besar yg berjejer membuat kota ini semakin hidup. Di boncengan belakang Bella memelukku erat sangat erat sambil sesekali mengarahkanku menuju tempat tujuan.

Sekitar limabelas menit perjalanan, sampailah kami disebuah warung makan yg Bella maksud. Tempatnya gk begitu mewah, namun terlihat sudah banyak orang yg ada di warung itu.

"Rame amat Bell..." Tanyaku ketika turun dari atas motor.

"Aku pesenin dulu!"

"Oke Bell..."

"Kamu duduk dulu disana!" Ucap Bella menunjuk tempat yg terlihat kosong.

"Di tikar yg itu?" Tanyaku memastikan.

"Lhaiya, makan diluar aja. Lesehan!" Ucap Bella lalu ia langsung masuk ke warung tersebut dan aku jalan menuju tikar yg ada di dekat warung itu. Wah asik juga tempatnya.

Beberapa saat menunggu, nampak Bella berjalan ke arahku membawa dua gelas es teh.

"Lha makakannya mana Bell?"

"Masih antre Dit! Tungguin aja bentar..." Ucap Bella lalu duduk slonjoran di depanku.

"Oh yayaya..."

"Seru kan tempatnya?" Tanya Bella.

"Iya Bell, enak suasananya..."

"Kalah deh Alun-alun Magelang..." Ujar Bella.

"Hahaha... Eh kamu sering makan disini Bell?"

"Emm gk juga sih, beberapa kali doang..."

"Sama siapa?" Selidikku.

"Anak-anak kampus sih..."

"Oh yayaya..."

"Jangan bilang pernah ke Surabaya kalo belum makan sego sambel sini!" Kata Bella.

"Iya Bell iya... Penasaran aku kayak gimana rasanya!"

Setelah lama menunggu, akhirnya makanan yg membuat penasaran ini datang juga. Sekilas biasa aja sih, hanya nasi dengan sambal diatasnya serta ada lauk ikan asap dan beberapa lalapan. Kucicipi sedikit demi sedikit. Emm enak juga. Sambalnya rasanya mirip pecel tapi lebih terasa lagi pedesnya. Bener kata Bella tadi, pedesnya emang beda, hahaha. Akhirnya dengan lahap kuhabiskan sego sambel ini.

"Enak? Beda kan pedesnya?" Tanya Bella masih dengan piring yg ia pegang.

"Huuuhh iywa Bwell bweda huhh huh..." Jawabku masih kepedesan.

"Hahhaa nih diminum estehku..." Kata Bella melihat estehku telah habis.

Usai ngobrol bentar seputar film yg kami tonton tadi sambil menikmati sego sambel yg lezat itu, aku mengajak Bella untuk balik karena waktu telah menunjukkan pukul 22.30.

"Bell... Tidur hotel aja yok Bell temenin..." Rayuku diatas motor saat menuju hotel.

"Yeee maunya!"

"Hehe... Udah malem banget lho Bell ini..."

"Iya sih... Tapi kamu nanti apa-apain aku pasti!" Seru Bella.

"Hahaha Enggaklah, lagian mau ngapain emang? Cuma pengen sama kamu aja Bell, besok sore kan aku udah pulang.. "

"Emm... Iya sih Dit, tp janji gk bakal aneh-aneh?"

"Iya sayang...."

"Emm... Janji dulu!"

"Iya janji Bella..."

"Nah yaudah aku temenin kamu..."

"Aseeek..."

"Tuhh kan belum-belum udah asek-asek aja!" Seru Bella sambil mencubit perutku.

"Aduuh Bell sakit...." Seruku karena rasanya emang sakit banget dicubit Bella.

Dasar Bella. Ada-ada kelakuannya. Jujur aku seneng banget bisa berduaan sama Bella lebih lama lagi. Gk ada niat mau gimana-gimana walaupun di dalam hotel, bagiku Bella adalah cewek yg harus dijaga. Walaupun otak mesumku sangat parah, namun ketika berhadapan dengan cewek yg sangat spesial ini tak ada lagi pikiran-pikiran liar yg muncul.

Selang beberapa saat kemudian sampailah kami di lobi hotel. Kemudian kamipun jalan ke lantai tiga dimana kamarku berada. Tak lama kemudian sampailah kami didalam kamar hotel yg aku tempati ini. Bella nampak sedikit aneh saat masuk kedalam kamar gk kayak tadi yg asal terjun bebas aja ke kasur, kali ini Bella agak menjaga jarak, takut kalo aku khilaf katanya, dasar Bella. Lalu kutuangkan dua gelas teh panas yg disediakan oleh pihak hotel didalam kamar. "Wahh... Yok Bell.." Godaku ke Bella yg masih duduk di pojokan kasur.

"Tuh kan, mesum!" Ucap Bella lalu mulutnya kayak dimanyun-manyunin.

"Hahaha enggak sayang..." Kataku, lalu aku berjalan ke arah jendela atau pintu kamar lebih tepatnya yg mengarah keluar gedung.

Kubuka pintu jendelanya untuk melihat pemandangan sekitar. Diluar ada semacam ruang sisa semacan mini balkon yg bisa aku manfaatkan untuk duduk santai dan merokok.

"Duduk sini deh Bell, bagus pemandangannya..."

"Masa?" Ucap Bella sambil membawa segelas teh yg aku tuang tadi. "Wuih iya, bagus juga ya..."

"Eh Kamu pamitnya gimana Bell sama orang rumah? Kok diizinin nginep?"

"Hehe... Aku bilang ada acara kampus besok pagi-pagi banget, trs aku bilang aja tidur di kampus sama temen-temen..."

"Owalah, jangan dibiasakan ya Bell ya..."

"Iya Dit..." Ucap Bella lalu duduk disampingku sambil menikmati pemandangan.

Dari atas sini terlihat pemandangan Kota Surabaya yg dihiasi dengan gemerlap lampu. Kemudian kami menghabiskan malam ini dengan bercerita tentang mimpi-mimpi kami bersama, tentang Bella yg ingin menjadi seorang dokter spesialis dan ingin membuka praktek di kawasan terpencil. Ah Bella...

"Tidur sana Bell, udah mau pagi loh!" Ucapku setelah melihat jam yg menunjukkan pukul 02.00.

"Gk papa aku tinggal tidur dulu?"

"Iya Bell gk papa..."

"Terus kamu mau ngapain?" Tanya Bella.

"Jagain kamu tidur..." Ucapku tersenyum dan Bella pun kembali tersipu.

Tanpa banyak kata lagi darinya, ia langsung merebahkan dirinya diatas kasur. Sementara aku masih diluar jendela ditemani sebatang rokok yg baru saja aku sulut. Kulihat Bella dari sini nampak kelelahan. Lalu kumatikan lampu kamar ini agar ia terlelap dalam tidurnya.

Sementara itu aku masih terjaga hingga saat ini. Kupandangi Bella dari kejauhan. Terlihat wajah manisnya yg selalu memancarkan pesona tersendiri. Beberapa saat kemudian Bella nampak terbangun dari tidurnya, dengan suara yg senggau ia bilang, "belum tidur kamu Dit?" Ucapnya lalu membuka matanya yg sayu, "sini Dit, disamping aku..." Pintanya manja.

"Iya Bell bentar..." Kataku mengiyakan permintaannya.

Setelah kumatikan rokok dan menutup pintu jendela, akupun menghampiri Bella diatas kasur. Tak ada niatan apapun bahkan untuk menyentuhnya, aku sedikit menjaga jarak saat berada tepat tidur disampingnya. Saat mata ini ingin terpejam, terasa satu tangan Bella meraih tubuhku. Lalu menggerakkan badannya di dekatku. Terasa detak jantung Bella hingga tubuhku, desir nafasnya hangat terasa hingga telingaku. Sambil berbisik terdengar suara lirih, "Love you sayang..." Ucap Bella pelan lalu dia memelukku lebih erat dan kamipun tertidur masih dalam keadaan berpelukan satu sama lain.

---

"Astagaaaa Dittt" Teriak Bella terdengar nyaring.

"Kenapa Bel?" Tanyaku kaget masih dengan keadaan setengah sadar.

"Bangun woi! Kamu apain aku semalam?" Cerca Bella.

"Lhah?"

"Kok kamu bisa tidur disini?" Imbuh Bella.

"Hmm... Kan kamu yg minta!" Ucapku membalas selidik Bella.

"Masa sih?"

"Hmmm... Tidur lagi aja deh yok Bell!" Ucapku lalu kembali menarik selimut yg tebal ini.

"Woii bangun!! Udah jam 12 ini! Kamu mau balik jam berapa?" Teriak Bella lagi. Kali ini sambil mukulin kepalaku dengan bantal.

"Iya Bella... Iya... Bangun nih aku, hmmm..." Ucapku lemas lalu mencoba duduk di atas kasur yg menggoda ini.

"Yaudah sana mandi! Habis itu siap-siap!" Bus mu jam 3 kan?" Ucap Bella kali ini agak halus.

"Iya Bell... Bentar ya, ngumpulin nyawa dulu!"

"Yaudah aku mandi sini aja sekalian deh..." Kata Bella.

"Hah?"

"Hah apa?"

"Yok mandi barengan Bell..." Rayuku.

"Nih mandi!!" Ancam Bella sambil mengepalkan tangannya kepadaku.

"Hehe..."

Akhirnya Bella pun mandi hotel ini dengan nyanyian-nyanyian suara cempreng aneh darinya. Aku hanya senyum-senyum aja sambil nungguin Bella selesai mandi. Pengen rasanya nyusul Bella mandi, ah tapi pasti dia teriak-teriak. Kemudian kusudahi pikiran konyolku untuk nyusul Bella mandi dengan ngerokok biar nyawa kembali kumpul lagi.

Setelah beberapa menit, Bella keluar dari kamar mandi dengan rambut yg basah dan terurai. Kupandangi sosok satu ini dengan senyuman. "Cantik banget kamu Bell," ucapku pelan.

"Sana buruan mandi!" Teriak Bella.

"Iya Bell iyaaa...."

Lalu aku pun mandi dan bersiap untuk kembali ke kota tercinta, Magelang. Usai mandi Bella membantu menata beberapa barang untuk dimasukkan ke dalam tas. Ya walaupun barang bawaan sedikit, tapi cukup acak-acakan juga. Setelah dirasa cukup, kami pun keluar dari hotel ini untuk menuju Terminal.

"Dit, makan dulu ya..." Pinta Bella.

"Oke yok, makan apaan Bell?"

"Emm... Apa ya..."

"Terserah kamu aja deh Bell, aku ngikut..."

"Yaudah jalan aja dulu Dit..." Ucap Bella lalu duduk di boncengan belakang.

Kemudian tanpa banyak kata, kupacu kuda besi ini ke arah Terminal Bungur Surabaya dengan Bella sebagai navigatornya. Walau suka mendadak memberikan arah jalan, Bukan Bella namanya kalo gk marah-marah sendiri.

"Kamu tu gimana sih Dit! Kan aku udah bilang belok kanan..." Ucap Bella dari boncengan belakang. Ah dasar Bella.

Beberapa saat berjalan, kami berhenti di sebuah rumah makan ayam goreng dulu untuk makan siang. Entah kenapa kali ini Bella terlihat moodnya jelek dan manyun aja.

"Kenapa Bella sayang? Kok manyun aja daritadi..." Tanyaku.

"Hmmm..."

"Aku suapin sini..." Rayuku.

"Hmmm..."

"Yaudah dihabisin ya Bell ya..."

"Hmmm..."

"..."

Akhirnya aku makan dengan hikmat tanpa sepatah kata apapun sambil beberapa kali menatap Bella yg masih dalam lamunannya.

"Dit... Kamu kapan lagi kesini?" Tanya Bella mulai bicara.

"Ya bulan depan ya Insya Alloh..." Jawabku.

"Janji ya..."

"Aku usahain Bell..."

"Sedih aku sebentar lagi jauh lagi sama kamu..." Ucap Bella.

"Iya Bell... Maaf ya..."

"Hmmm..."

"Semangat Bell ah, jangan sedih-sedih mulu! Kita harus kuat ngaedepin ini..."

"Iya Dit..."

"Gk papa hubungan kita LDR, yg penting jangan LDR sama Tuhan!" Candaku.

"Hehehe, iya Adittt...." Jawab Bella dengan senyum manisnya.

"Nah gitu dong, yaudah yok jalan Bell!" Ajakku lalu kugandeng tangannya.

Sepanjang perjalanan menuju terminal, Bella memelukku dengan erat seakan tak rela jika aku kembali jauh darinya lagi. Kutatap Bella dari spion, nampak wajah sayu namun tetap manis dari seorang kekasihku ini.

"Parkir dimana ini Bell?" Tanyaku ketika tiba di Terminal.

"Sini aja gapapa Dit..."

"Gk papa disini?"

"Iya Dit, aku langsungan aja ya, gk sanggup aku liat kamu naik bus!"

"Hahaha ada-ada aja Bell..."

"Ihh serius, sedih lagi aku nanti..."

"Okelah Bell kalo gitu..." Kataku lalu turun dari motor Bella.

"Buuuuggghhh..." Peluk Bella tiba-tiba. Lalu kubalas pelukannya, "Love you sayang, aku pulang dulu ya..." Ucapku pelan di samping telinganya. "Love you too, hati-hati sayang..." Balas Bella lirih.

Setelah pamit sama Bella, kamipun berpisah di Terminal Bungur Surabaya, Bella tersenyum saat menyalakan motornya. "Hati-hati ya Dit..." Ucapnya lalu perlahan pergi meninggalkan terminal ini. "Love you sayang," batinku ketika melihat Bella pergi.

Setelah itu akupun berjalan mencari Bus jurusan Magelang yg letaknya di ujung terminal ini. Usai berjalan beberapa saat kulihat bus yg akan aku naiki masih terparkir rapi di areanya, dan sampai bertemu lagi Surabaya! Aku pulang...
Diubah oleh fthhnf 03-09-2022 13:21
delia.adel
junti27
JabLai cOY
JabLai cOY dan 9 lainnya memberi reputasi
10