Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Babi Hutan Semakin Percaya Diri Menatap Masa Depan
Quote:


Meski pihak USAF ingin mengakhiri masa dinas A-10 Thunderbolt II, akan tetapi beberapa pesawat masih akan tetap berdinas. Untuk itu berbagai macam peningkatan pun dilakukan untuk membuat pesawat tetap sesuai dengan tuntutan misi era modern.

Inti dari upaya peningkatan Si Babi Hutan adalah rencana untuk integrasi ADM-160 Miniature Air-Launched Decoy (MALD), dan Small Diameter Bomb (SDB) GBU-39/B. Senjata presisi tersebut punya berat 113 kg, merupakan jenis bom berpemandu yang dapat meluncur puluhan kilometer untuk menyerang sasarannya. Tim penguji dari 422nd Test and Evaluation Squadron yang berpangakalan di Nellis Aor Force Base juga mencari cara untuk menambahkan senjata AGM-158 Joint Air-to-Surface Standoff Missile (JASSM)untuk A-10, sebagai senjata yang punya jangkauan lebih jauh. 

Meski USAF tentu tidak ingin menghabiskan miliaran dolar untuk keperluan Si Babi Hutan, tetapi jika mereka dapat menemukan cara untuk menambah kemampuan dan membuat platform lebih bertahan dan lebih efektif, mereka akan melakukan berbagai upaya sebaik mungkin.

Quote:


Menurut USAF, MALD adalah sistem senjata yang mudah, artinya tidak memerlukan integrasi perangkat lunak dengan A-10. Senjata tinggal digantungkan, dijatuhkan, dan berfungsi. Karena MALD adalah senjata ringan, Warthog tidak terpengaruh oleh bobot senjata tersebut. USAF mengatakan bisa memakai 10 pylon untuk memasang MALD.

A-10 Warthog akan dapat membawa hingga 16 MALD, jumlah yang sama dengan yang bisa dibawa oleh B-52. Sementara F-16 hanya dapat membawa empat MALD. Senjata ini dirancang untuk menyerang serta membingungkan sistem pertahanan udara terintegrasi (IADS/integrated air defense system) musuh. USAF juga dapat meluncurkan MALD untuk melakukan manuver yang telah direncanakan sebelumnya.

Ini berarti lawan harus memastikan dan menentukan apakah MALD yang sudah ditembakkan adalah umpan (decoy) atau senjata yang asli, pada akhirnya MALD akan membuat musuh menjadi lebih sulit untuk menentukan jenis target tersebut. Saat musuh bingung, pesawat yang lain bisa masuk untuk menyerang.

Sementara itu ide untuk memasang MALD datang dari Air National Guard’s 107th Fighter Squadron yang bermarkas di Selfridge Air National Guard Base, Michigan. Kemudian ide itu mendapat persetujuan dan kemudian disebut sebagai System Program Office (SPO) yang dilakukan di Hill Air Force Base, Utah. Untuk dilakukan pemeriksaan tahap awal.

Quote:


Menurut Mayor Adkinson, empat SDB (Small Diameter Bomb) bisa dibawa di setiap pylon A-10 Warthog. Dan pesawat akan membawa antara empat dan enam Bomb Rack Units (BRU), total ada 16 hingga 24 SDB di setiap pesawat A-10. Sebagai gambaran empat A-10 akan mampu membawa 64 SDB. Sementara Mayor Adkison mengatakan SDB diharapkan akan mulai dipasang ke A-10 pada tahun 2023, untuk tes sudah mulai dilakukan pada musim panas tahun ini.

Selain MALD dan SDB, 422nd Test and Evaluation Squadron juga sedang disibukkan dengan uji coba AGR-20 Advanced Precision Kill Weapon System (roket berpemandu laser) dengan bantuan dari BAE Systems untuk mengintegrasikan sepenuhnya ke dalam A-10. Pejabat USAF menyebut, dengan memakai AGR-20; kelak mereka bisa menyerang target lain berupa kapal yang bergerak.

Di sisi lain "Green Bats" dari 422nd Test and Evaluation Squadron juga mendapatkan dukungan dari Air National Guard/Air Force Reserve Command Test Center di Davis-Monthan Air Force Base, Arizona. Para kru dan staf di Davis-Monthan telah mengelola sejumlah inisiatif lain dalam program peningkatan A-10, termasuk integrasi tautan data Link 16 penuh melalui SADL (Situational Awareness Data Link) serta radio ARC-210 Gen 6 baru dan jam-resistant GPS. 

Conversion Fuel Tank (CFT) juga ditambahkan dalam modifikasi Warthog, dengan memakai tangki bahan bakar tambahan yang besar. Ini akan meningkatkan waktu berkeliaran dan mengurangi kebutuhan pengisian bahan bakar udara serta meningkatkan kemampuan A-10 yang sudah kuat. Selain itu, Sistem Tampilan Resolusi Tinggi (HRDS/High Resolution Display System) akan menyediakan A-10 dengan kokpit kaca modern. Tampilan multifungsi saat ini membatasi efektivitas pod penargetan Litening dalam hal ukuran gambar dan jumlah piksel. HRDS akan memberi pilot gambar yang jauh lebih besar dari pod penargetan.

HRDS juga akan memungkinkan peta digital untuk dimodifikasi secara dinamis dalam penerbangan, termasuk penggunaan plot line-of-sight. Dengan peta HRDS, pilot dapat melihat area operasi secara real-time. Hal ini akan sangat berharga untuk dapat mengerjakan misi dengan personel yang terisolasi atau misi Joint Terminal Attack Controller (JTAC).

Quote:


Namun, ancaman paling umum yang dihadapi komunitas pengguna A-10 adalah USAF itu sendiri, yang berulang kali mencoba untuk mempensiunkan Warthog dari inventarisnya. Pada tahun 2013, skadron uji operasional hampir sepenuhnya ditutup, yang kemudian berbalik ketika Kongres membatalkan rencana untuk mempensiunkan A-10.

A-10 memang pesawat tua, pesawat produksi pertama dikirim ke Davis-Monthan Air Force Base, Arizona, opada Oktober 1975. Sementara penerbangan pertama dilakukan 10 Mei 1972. Pesawat dirancang untuk misi dukungan udara jarak dekat, yang terbukti menjadi aset vital bagi Amerika Serikat dan sekutunya selama Operasi Badai Gurun dan Operasi Noble Anvil. Dalam Perang Teluk misalnya, A-10 memiliki tingkat kemampuan misi 95,7%, menerbangkan 8.100 sorti dan meluncurkan 90% rudal AGM-65 Maverick.

Pesawat ini didukung dua mesin turbofan General Electric TF34-GE-100A berkekuatan dorong 40,32 kN per mesinnya. Dengan mesin ini Warthog mampu melesat sampai kecepatan maksimal 381 knot (706 km/jam) serta kecepatan jelajah 300 knot (560 km/jam).

Pesawat ini memiliki panjang 16,26 m; lebar sayap17,53 m serta tinggi 4,47 m. Sementara berat kosongnya adalah 11.321 kg dengan berat lepas landas maksimal mencapai 22.700 kg. A-10 memiliki 11 cantelan alias hardpoint yang tersebar dibawah sayap dan badan pesawatnya dengan beban maksimal yang bisa dibawa adalah 7.260 kg. Selain bom dan rudal, senjata andalan Si Celeng yang legendaris adalah meriam 1 × 30 mm GAU-8/A Avenger dengan sistem rotary berisi 1.174 peluru. Yang jika ditembakkan akan berbunyi BRRRTTTTTTT !!!

Quote:


A-10 Thunderbolt II sendiri menjadi satu-satunya pesawat yang hanya dioperasikan USAF dan tidak dijual ke negara lain. Di Rusia, Su-25 Frogfoot (Kaki Kodok) menjadi saingan terdekat Si Celeng. Meski Fairchild Republic yang memproduksinya sudah tutup, akan tetapi pesawat hasil produksinya masih terus dipakai sampai saat ini.

Setidaknya untuk beberapa tahun ke depan keberadaan A-10 tampaknya aman; meskipun dalam jumlah berpotensi berkurang. Sementara itu, mereka yang dekat dengan Warthog telah bekerja dengan segala cara yang mungkin untuk mempertahankan warisan dan pola pikir dukungan udara jarak dekat sambil juga mempersiapkannya untuk pertarungan kelas atas.


----------



Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: USAF & Jamie Hunter
Diubah oleh si.matamalaikat 14-08-2022 12:41
CoZiA
gabener.edan
black.robo
black.robo dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.2K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
#1
Babi Hutan Semakin Percaya Diri Menatap Masa Depan
Quote:


Meski pihak USAF ingin mengakhiri masa dinas A-10 Thunderbolt II, akan tetapi beberapa pesawat masih akan tetap berdinas. Untuk itu berbagai macam peningkatan pun dilakukan untuk membuat pesawat tetap sesuai dengan tuntutan misi era modern.

Inti dari upaya peningkatan Si Babi Hutan adalah rencana untuk integrasi ADM-160 Miniature Air-Launched Decoy (MALD), dan Small Diameter Bomb (SDB) GBU-39/B. Senjata presisi tersebut punya berat 113 kg, merupakan jenis bom berpemandu yang dapat meluncur puluhan kilometer untuk menyerang sasarannya. Tim penguji dari 422nd Test and Evaluation Squadron yang berpangakalan di Nellis Aor Force Base juga mencari cara untuk menambahkan senjata AGM-158 Joint Air-to-Surface Standoff Missile (JASSM)untuk A-10, sebagai senjata yang punya jangkauan lebih jauh. 

Meski USAF tentu tidak ingin menghabiskan miliaran dolar untuk keperluan Si Babi Hutan, tetapi jika mereka dapat menemukan cara untuk menambah kemampuan dan membuat platform lebih bertahan dan lebih efektif, mereka akan melakukan berbagai upaya sebaik mungkin.

Quote:


Menurut USAF, MALD adalah sistem senjata yang mudah, artinya tidak memerlukan integrasi perangkat lunak dengan A-10. Senjata tinggal digantungkan, dijatuhkan, dan berfungsi. Karena MALD adalah senjata ringan, Warthog tidak terpengaruh oleh bobot senjata tersebut. USAF mengatakan bisa memakai 10 pylon untuk memasang MALD.

A-10 Warthog akan dapat membawa hingga 16 MALD, jumlah yang sama dengan yang bisa dibawa oleh B-52. Sementara F-16 hanya dapat membawa empat MALD. Senjata ini dirancang untuk menyerang serta membingungkan sistem pertahanan udara terintegrasi (IADS/integrated air defense system) musuh. USAF juga dapat meluncurkan MALD untuk melakukan manuver yang telah direncanakan sebelumnya.

Ini berarti lawan harus memastikan dan menentukan apakah MALD yang sudah ditembakkan adalah umpan (decoy) atau senjata yang asli, pada akhirnya MALD akan membuat musuh menjadi lebih sulit untuk menentukan jenis target tersebut. Saat musuh bingung, pesawat yang lain bisa masuk untuk menyerang.

Sementara itu ide untuk memasang MALD datang dari Air National Guard’s 107th Fighter Squadron yang bermarkas di Selfridge Air National Guard Base, Michigan. Kemudian ide itu mendapat persetujuan dan kemudian disebut sebagai System Program Office (SPO) yang dilakukan di Hill Air Force Base, Utah. Untuk dilakukan pemeriksaan tahap awal.

Quote:


Menurut Mayor Adkinson, empat SDB (Small Diameter Bomb) bisa dibawa di setiap pylon A-10 Warthog. Dan pesawat akan membawa antara empat dan enam Bomb Rack Units (BRU), total ada 16 hingga 24 SDB di setiap pesawat A-10. Sebagai gambaran empat A-10 akan mampu membawa 64 SDB. Sementara Mayor Adkison mengatakan SDB diharapkan akan mulai dipasang ke A-10 pada tahun 2023, untuk tes sudah mulai dilakukan pada musim panas tahun ini.

Selain MALD dan SDB, 422nd Test and Evaluation Squadron juga sedang disibukkan dengan uji coba AGR-20 Advanced Precision Kill Weapon System (roket berpemandu laser) dengan bantuan dari BAE Systems untuk mengintegrasikan sepenuhnya ke dalam A-10. Pejabat USAF menyebut, dengan memakai AGR-20; kelak mereka bisa menyerang target lain berupa kapal yang bergerak.

Di sisi lain "Green Bats" dari 422nd Test and Evaluation Squadron juga mendapatkan dukungan dari Air National Guard/Air Force Reserve Command Test Center di Davis-Monthan Air Force Base, Arizona. Para kru dan staf di Davis-Monthan telah mengelola sejumlah inisiatif lain dalam program peningkatan A-10, termasuk integrasi tautan data Link 16 penuh melalui SADL (Situational Awareness Data Link) serta radio ARC-210 Gen 6 baru dan jam-resistant GPS. 

Conversion Fuel Tank (CFT) juga ditambahkan dalam modifikasi Warthog, dengan memakai tangki bahan bakar tambahan yang besar. Ini akan meningkatkan waktu berkeliaran dan mengurangi kebutuhan pengisian bahan bakar udara serta meningkatkan kemampuan A-10 yang sudah kuat. Selain itu, Sistem Tampilan Resolusi Tinggi (HRDS/High Resolution Display System) akan menyediakan A-10 dengan kokpit kaca modern. Tampilan multifungsi saat ini membatasi efektivitas pod penargetan Litening dalam hal ukuran gambar dan jumlah piksel. HRDS akan memberi pilot gambar yang jauh lebih besar dari pod penargetan.

HRDS juga akan memungkinkan peta digital untuk dimodifikasi secara dinamis dalam penerbangan, termasuk penggunaan plot line-of-sight. Dengan peta HRDS, pilot dapat melihat area operasi secara real-time. Hal ini akan sangat berharga untuk dapat mengerjakan misi dengan personel yang terisolasi atau misi Joint Terminal Attack Controller (JTAC).

Quote:


Namun, ancaman paling umum yang dihadapi komunitas pengguna A-10 adalah USAF itu sendiri, yang berulang kali mencoba untuk mempensiunkan Warthog dari inventarisnya. Pada tahun 2013, skadron uji operasional hampir sepenuhnya ditutup, yang kemudian berbalik ketika Kongres membatalkan rencana untuk mempensiunkan A-10.

A-10 memang pesawat tua, pesawat produksi pertama dikirim ke Davis-Monthan Air Force Base, Arizona, opada Oktober 1975. Sementara penerbangan pertama dilakukan 10 Mei 1972. Pesawat dirancang untuk misi dukungan udara jarak dekat, yang terbukti menjadi aset vital bagi Amerika Serikat dan sekutunya selama Operasi Badai Gurun dan Operasi Noble Anvil. Dalam Perang Teluk misalnya, A-10 memiliki tingkat kemampuan misi 95,7%, menerbangkan 8.100 sorti dan meluncurkan 90% rudal AGM-65 Maverick.

Pesawat ini didukung dua mesin turbofan General Electric TF34-GE-100A berkekuatan dorong 40,32 kN per mesinnya. Dengan mesin ini Warthog mampu melesat sampai kecepatan maksimal 381 knot (706 km/jam) serta kecepatan jelajah 300 knot (560 km/jam).

Pesawat ini memiliki panjang 16,26 m; lebar sayap17,53 m serta tinggi 4,47 m. Sementara berat kosongnya adalah 11.321 kg dengan berat lepas landas maksimal mencapai 22.700 kg. A-10 memiliki 11 cantelan alias hardpoint yang tersebar dibawah sayap dan badan pesawatnya dengan beban maksimal yang bisa dibawa adalah 7.260 kg. Selain bom dan rudal, senjata andalan Si Celeng yang legendaris adalah meriam 1 × 30 mm GAU-8/A Avenger dengan sistem rotary berisi 1.174 peluru. Yang jika ditembakkan akan berbunyi BRRRTTTTTTT !!!

Quote:


A-10 Thunderbolt II sendiri menjadi satu-satunya pesawat yang hanya dioperasikan USAF dan tidak dijual ke negara lain. Di Rusia, Su-25 Frogfoot (Kaki Kodok) menjadi saingan terdekat Si Celeng. Meski Fairchild Republic yang memproduksinya sudah tutup, akan tetapi pesawat hasil produksinya masih terus dipakai sampai saat ini.

Setidaknya untuk beberapa tahun ke depan keberadaan A-10 tampaknya aman; meskipun dalam jumlah berpotensi berkurang. Sementara itu, mereka yang dekat dengan Warthog telah bekerja dengan segala cara yang mungkin untuk mempertahankan warisan dan pola pikir dukungan udara jarak dekat sambil juga mempersiapkannya untuk pertarungan kelas atas.


----------



Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: USAF & Jamie Hunter
Diubah oleh si.matamalaikat 14-08-2022 12:41
0