dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Yenny Wahid: Media Sosial Dirusak Buzzer
Yenny Wahid: Media Sosial Dirusak Buzzer

Minggu, 31 Jul 2022 08:28 WIB




Yenny Wahid usai pembukaan pameran di OHD Museum Magelang, Sabtu malam (31/7/2022).

Magelang - Direktur Wahid Foundation, Zannuba Ariffah Chafsoh yang akrab disapa Yenny Wahid mengingatkan pentingnya bagi organisasi Islam terbesar di Indonesia NU dan Muhammadiyah bekerja sama saling bahu membahu untuk meredam polarisasi yang ada di masyarakat. Hal itu perlu dilakukan agar umat NU dan Muhammadiyah terhindar dari polarisasi yang mulai meruncing menjelang Pilpres 2024.

"Mengingatkan masyarakat tidak terjebak pada perilaku-perilaku negatif, hate speech, ujaran-ujaran kebencian, lalu hujatan-hujatan terutama melalui sosial media. Sosial media salah satu tantangan yang saat ini kita hadapi di dunia karena memang mekanisme algoritma membuat masyarakat itu menjadi terbelah karena masyarakat kita sekarang sudah dikondisikan untuk melihat masalah itu hanya secara hitam-putih saja," kata Yenny Wahid kepada wartawan di sela-sela menghadiri pameran seni rupa Mata Air Bangsa persembahan untuk Gus Dur dan Buya Syafii Maarif di OHD Museum Magelang, Sabtu (30/7/2022).

Menurut Yenny, adanya peran sosial media membuat masyarakat tidak cukup bersabar membaca artikel. Untuk itu yang dibaca hanya judulnya saja, kemudian saat membaca judul tersebut pemahamannya menjadi dangkal dan mudah disesatkan.

"Ini diperparah lagi dengan hadirnya buzzer-buzzer yang tidak bertanggung jawab. Dari semua pihak lah siapapun yang punya uang bisa mengontrak buzzer. Ini fenomena yang menurut saya membahayakan kalau tidak kita rendam," kaya Yenny.

"Redamnya pakai apa, kewarasan, saling mengingatkan, jangan terjebak pada perilaku-perilaku semacam itu. Kalaupun ada tetap ini tidak bisa dihindari karena kadang-kadang orang-orang yang berkecimpung dalam dunia politik terutama mereka akan menghalalkan segala cara demi untuk bisa meraih kekuasaan," tuturnya menambahkan.

Menurut Yenny, bagi orang-orang yang masih berpikiran agar jangan pasrah. Untuk itu, mereka harus melakukan kontra narasi, aktif di masyarakat.

"Jadi sosial media tidak boleh hanya dipenuhi buzzer, tapi dipenuhi oleh netizen-netizen yang bertanggung jawab," ujarnya.

Khusus bagi NU dan Muhammadiyah, katanya, guna meredam kondisi tersebut bisa dilakukan dengan konsolidasi. Di mana NU dan Muhammadiyah bisa melakukan konsolidasi di kalangan umat untuk membantu, meminimalkan kerusakan yang ditimbulkan lewat sosial media.

"Informasi yang ditularkan lewat offline saya harap bisa meredam apa yang terjadi secara online. Kalau online sangat simplistis, sifatnya dangkal, tetapi ketika offline itu ada penjelasan, ada perspektif, ada nuansa, bisa dijelaskan orang biasa lebih maklum. Ini fungsinya organisasi besar yang berjejaring sangat luas di masyarakat untuk bisa melakukan peran-peran, melakukan mitigasi atas kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh penggunaan sosial media yang destruktif sifatnya melalui buzzer dan lain sebagainya," pungkasnya.

https://www.detik.com/jateng/berita/...dirusak-buzzer

accretia8
wiry
scorpiolama
scorpiolama dan 2 lainnya memberi reputasi
1
931
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
xiaoxiannuAvatar border
xiaoxiannu
#1
Apalagi F2P emoticon-Jempol
Lebih bajer dari bajer emoticon-Shakehand2
Dongok maksimal emoticon-Leh Uga
bukan.bomat
bukan.bomat memberi reputasi
1
Tutup