Halo kak, perkenalkan namaku Irma. Aku seorang siswa SMK jurusan tata boga di salah satu kota di Jawa Timur. Maaf aku tidak bisa menceritakan data pribadiku karena aku takut semua rahasia ku ini diketahui oleh orang-orang di dunia nyata. Cukup kalian saja teman teman kaskus yang membaca kisah ini. Aku merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Kakak pertamaku kelahiran tahun 1992, ia masih belum menikah sampai saat ini. Namanya Mas Krisna. Kakak keduaku seorang perempuan kelahiran tahun 1995, bernama Kristy. Ia saat ini tinggal di Bandung bersama dengan suaminya. Sedangkan adik-adikku saat ini duduk di kelas 6 SD. Mereka berdua kembar dan sama sama berjenis kelamin laki laki. Sebut saja namanya Oki dan Oka. 

Mas Krisna tinggal di Jakarta karena ia bekerja di sebuah kantor disana, sedangkan aku bersama Oki dan Oka tinggal di Jawa Timur. Ayahku sudah meninggal sejak Oki berusia 3 tahun. Ayahku mengalami kecelakaan di jalan raya saat di tanjakan dan menabrak beton pembatas jalan. Sejak itulah, Mas Krisna menjadi tulang punggung keluarga, dan ibu juga bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan kami semua. Aku sebagai anak ketiga bersama kakakku kedua yang mengurus rumah dan adik kembar kami. Itulah latar belakang keluargaku dan perjuangan kami menjalani kehidupan kami.

 

Alhamdullilah nya, aku diberi karunia good looking ya dari sananya. Mulai dari kulit putih, badan langsing gak gampang gendut ditambah aku tipe cewek gampang bergaul. Anti deh buat aku untuk malu atau tertutup. Aku tipe cewek jagger pemberani namun tetap “slayyyyy” hahahaha… Aku memang cewek gaul yang suka bergaul dengan siapa aja. Selagi asyik, why not. Aku tidak minder kok meski dari keluarga bukan kaya raya, tetapi aku akan berusaha jadi temen yang baik. Dan hal inilah yang membawa banyak rejeki buatku dan bahkan keluargaku. Aku sering ditraktir temen-temen, ulang tahun dirayain temen-temen, bahkan adik dan ibuku yang ulang tahun pun di kasih kado sama temen-temen aku. Aku memang setia kawan.

Salah satu teman sekolahku di jurusan perhotelan bernama Fredy. Ia pria asal Sumatra, tinggi dan berkulit putih. Ia tampan dan suka bergaul juga seperti ku. Awalnya kami bertemu di acara sekolah. Saat itu ada event seperti menyambut tamu. Aku di jurusan tata boga fokus dalam memasak sedangkan ia dan tim jurusan perhotelan fokus pada pelayanan penginapan. Seusai acara itu, kami makan dan nongkrong bareng di food court. Saling berkenalan, saling pandang, dan berlanjut ke nomor whatsapp. Jujur aku menyukai gaya penampilannya dan senyuman serta lirikan matanya. Putih tetapi ada bulu bulu di kulitnya. Aduh, jantungku jadi berdegup tiap membayangkan perawakan fisiknya. Jujur, aku mleyot dengan penampilan nya. Lelaki idamanku dan tipe ku semua ada di diri Fredy. Aku pernah merasa tersentuh saat meeting event tersebut, aku tidak dapat kursi. Ia tanpa bicara atau berkata apapun, langsung bergerak ke ruang lain mencarikan kursi untukku. Di saat yang lain hanya berkata atau bahkan tidak peduli. Siapa tidak mleyot bestie… lelaki idaman, tampan dan peduli sama aku. Sambil menyiapkan kursi dan tersenyum untukku. Jujur, aku sangat jatuh cinta pada Fredy.

Akhirnya kami menjalin relasi alias berpacaran. Saking cintanya, aku selalu menuruti apa yang Fredy mau. Termasuk berpacaran diluar kendali alias kebablasan. Awalnya Fredy ingin mencium bibirku. Aku belum pernah ciuman, dan masih virgin. Fredy berkata,” mau nyobain kissing gak? Biar kamu tahu”. Ku berikan first kiss ku pada nya di sore hari sepulang sekolah di kost Fredy. Jantung berdegup kencang, nafas seperti terhenti sesaat. Dari bibir bersentuhan, hingga lidah lelaki itu masuk dan mengelilingi area mulutku sambil memainkan lidahku. Jujur, sensasi itu belum pernah kurasakan. Dan semenjak itu, aku makin cinta dan jatuh terlalu dalam dalam dekapan cinta Fredy.

Ternyata kesalahanku tidak berhenti disini. Aku melepaskan kendali hubungan kami. Sebagai wanita, seharusnya aku bisa mengendalikan nafsu, tetapi aku malah menikmati hubungan ini. Fredy mulai meminta untuk melihat adik bawaan yang ibuku berikan alias nona V yang kumiliki. “yang, pingin liat punya kamu dong, nih aku tunjukkin adekku, biar kamu tahu yang tegang itu apa..”, ucapnya sambil senyum senyum. Setelah itu, kami mulai mengeksplor aktifitas hubungan layaknya suami istri.

Semakin hari semakin aktif kami melakukan hubungan intim. Hingga suatu saat, kami mulai mencoba hal hal baru. “yang, nyobain kayak animal yuk”.

Animal??? Hewan?? Hubungan sama hewan? Gila aja lu…

Bukan yang, coba gaya gaya hewan gitu.

 

Nah itulah kami mulai eksplorasi gaya gaya animal dan yang terakhir adalah BDSM. Fredy dan aku mencoba mempraktekkan perilaku BDSM. Awalnya Fredy memintaku untuk menamparnya dengan keras, lalu aku ditampar nya hingga aku merasa kesakitan. Ia malah semakin keras dalam memainkan aksinya. Aku diikat dengan ikat pinggang dan tali, aku di sabet dengan ikat pinggang, dan yang paling gila dan menyakitkan, ia meminta untuk meneteskan lilin ke tubuhnya dekat kemaluannya. Awalnya ia meminta aku yang ditetesi, tetapi aku tidak mau. Jadi hanya dia yang ditetesi lalu meminta ku meng0r*l sambil melihat ia mengerang kesakitan. Fredy nampaknya menikmati perilaku Bdsm ini. Hal ini ditunjukkan dengan permintaannya untuk selalu melakukan hal ini setidaknya seminggu sekali saat aku stay di kamar dengannya.

Jujur semakin hari semakin tidak tahan dengan perilaku ini. Sakit dan terasa menyiksa. Jujur aku lebih suka bermesraan sambil melakukan itu dengan cinta, bukan dengan kekerasan begini. Aku tidak tahan. Di usiaku yang menuju 17 tahun ini, aku sudah merasakan penyiksaan dalam hubungan badan. Ku akui, ini salah dan dosa, tetapi nafsu kami ini memang sudah menyatu. Tetapi, jujur aku tidak kuat kalau harus bermain dengan kekerasan. Aku takut apalagi kalau dia sudah menyekik ku sambil memainkan gerakannya. Aku takut mati saat berhubungan badan. Tetapi untuk berpisah dengan nya sangatlah berat. Karena aku sangat mencintainya, dan dia adalah pria idamanku. Hubungan kami sudah terjalin sejak 2021. Rasanya sangat disayangkan untuk dilepaskan, tetapi aku tidak tahan dan bahkan membuatku tertekan. Setiap kali ia mengajakku berhubungan, aku menjadi tidak nyaman lagi. Aku jadi takut dan was was. Takut aku mati saat berhubungan badan.

Aku harus bagaimana? Dilema rasanya…