- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Taktik Jitu Putin Usir AS & Barat Dari Timur Tengah
![mamadthepunk](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/04/30/avatar10198399_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
mamadthepunk
Taktik Jitu Putin Usir AS & Barat Dari Timur Tengah
Sebuah media asal Jerman, Welt, mengungkap bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan taktik jitu untuk mengeluarkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dari Timur Tengah (Timteng).
Hal ini terbukti dari sikap negara-negara Arab terhadap isu Ukraina.Penulis Daniel Dylan Behmer mengatakan Putin saat ini telah meningkatkan posisinya di wilayah Timteng.
"Putin telah berhasil menempatkan Moskow pada posisi kunci dalam menyelesaikan konflik besar," ujarnya dikutip Jumat, (15/7/2022).
"Mengejutkan bahwa sekutu terpenting Washington, Uni Emirat Arab, menahan diri untuk tidak mengutuk operasi khusus Rusia di Ukraina," tambahnya.
Seorang peneliti di lembaga pemikir Carpo, Sabastian Sanz, mengatakan hal ini bukan tanpa alasan. Beberapa negara Arab menurutnya tidak sepaham dengan Barat soal cita-cita demokrasi yang didengungkan. Bahkan, ada beberapa negara yang kecewa dengan paham itu. "Kekecewaan terhadap cita-cita demokrasi Barat terlihat jelas di dunia Arab," paparnya.
Setelah serangan Rusia ke Ukraina, Barat meningkatkan tekanan sanksinya terhadap Moskow. Tekanan ini utamanya diberikan di sektor ekonomi dan perbankan untuk meluluhlantakkan pendapatan Negeri Beruang Merah.
Beberapa negara Barat pun mengumumkan pembekuan aset Rusia. Terbaru, Uni Eropa menyetujui enam paket sanksi baru yang mencakup embargo bertahap terhadap minyak Moskow.
Meski begitu, diketahui tidak ada negara Timur Tengah yang ikut memberikan sanksi. Bahkan, baru-baru ini, Putin berencana untuk bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Selain itu, Arab Saudi, Turki, dan Mesir sedang berencana untuk memasuki pakta dagang BRICS yang juga diisi Rusia serta China, Brasil, India, dan Afrika Selatan.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...mur-tengah/amp
Hal ini terbukti dari sikap negara-negara Arab terhadap isu Ukraina.Penulis Daniel Dylan Behmer mengatakan Putin saat ini telah meningkatkan posisinya di wilayah Timteng.
"Putin telah berhasil menempatkan Moskow pada posisi kunci dalam menyelesaikan konflik besar," ujarnya dikutip Jumat, (15/7/2022).
"Mengejutkan bahwa sekutu terpenting Washington, Uni Emirat Arab, menahan diri untuk tidak mengutuk operasi khusus Rusia di Ukraina," tambahnya.
Seorang peneliti di lembaga pemikir Carpo, Sabastian Sanz, mengatakan hal ini bukan tanpa alasan. Beberapa negara Arab menurutnya tidak sepaham dengan Barat soal cita-cita demokrasi yang didengungkan. Bahkan, ada beberapa negara yang kecewa dengan paham itu. "Kekecewaan terhadap cita-cita demokrasi Barat terlihat jelas di dunia Arab," paparnya.
Setelah serangan Rusia ke Ukraina, Barat meningkatkan tekanan sanksinya terhadap Moskow. Tekanan ini utamanya diberikan di sektor ekonomi dan perbankan untuk meluluhlantakkan pendapatan Negeri Beruang Merah.
Beberapa negara Barat pun mengumumkan pembekuan aset Rusia. Terbaru, Uni Eropa menyetujui enam paket sanksi baru yang mencakup embargo bertahap terhadap minyak Moskow.
Meski begitu, diketahui tidak ada negara Timur Tengah yang ikut memberikan sanksi. Bahkan, baru-baru ini, Putin berencana untuk bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Selain itu, Arab Saudi, Turki, dan Mesir sedang berencana untuk memasuki pakta dagang BRICS yang juga diisi Rusia serta China, Brasil, India, dan Afrika Selatan.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...mur-tengah/amp
![arcleid](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/06/07/default.png)
arcleid memberi reputasi
2
672
5
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
![sehau76](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/10/26/avatar2201109_93.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
sehau76
#1
Sebenarnya sistem demokrasi itu bukanlah hal yg buruk. Masalahnya penerapannya gak bisa dipaksakan harus ikuti gaya/style negara2 Barat. Yang paling ideal, demkrasi yang dimodifikasi sesuai dengan kondisi masing2 negara. Kalo dipaksakan pasti bakal muncul penolakan.
![arcleid](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/06/07/default.png)
arcleid memberi reputasi
2
Tutup