nandekoAvatar border
TS
nandeko
Secangkir Kopi Cinta
secangkir Kopi Cinta




Guyuran hujan menyambut ku yang barusaja turun dari pesawat, sebuah sambutan yang hangat dari pulau Borneo kepadaku. Namaku Kris, dan ini kali pertamaku menginjakkan kaki di pulau ini.

Kuseruput kopiku yang masih mengepulkan asap tipis sembari ditemani rintik hujan yang menjadi teman di senja ini.

"huufttt... puh..."

Rasanya nikmat sekali, sehabis bekerja seharian menekmati kopi di temani sebatang rokok di tangan, rasa capek dan letih terbang bersama asap rokok yang mengepul.

Quote:


Tanpa perintah, anganku membawaku kembali ke masa dimana aku masih duduk di bangku SMK, masa dimana kisah canda, tawa, kegilaan, hingga cinta mewarnai hari hariku.


Tahun 2010...
Kulangkahkan kakiku yang masih ingin bermalas malasan menuju sekolah baruku, hari ini hari pertama mulai masuk SMK, salah satu SMK favorit di kotaku.

Quote:


Kucari barisan kelasku yang hanya terdiri dari satu kelas saja, memang jurusan yang ku ambil tidak banyak diminati dan seruluhnya laki laki. Saat itu kulihat seorang yang berdiri di sebelah kelasku, terlihat sangat ku kenal tiga tahun lalu.

Quote:


Aneska Belavina namanya, wanita yang membuatku pertamakali merasakan cinta, bisa dibilang dia adalah my firs love, namun entah mengapa mulut ini terasa terkunci untuk mengatakan perasaanku, atau mungkin waktu itu yang masih duduk di bangku sekolah dasar, masih belum terlalu mengenal apa itu cinta. Setalah lulus sd pun, dia berbeda sekolah denganku, jadi pertemuan ini membuat hatiku lebih bersemangan untuk kembali dekat dengannya.

Hari berganti hari, bulan demi bulan telah berlalu. Pagi itu dengan tergesa gesa karena aku bangun kesiangan, kukendarai motorku menuju sekolah.

"Ahh...sial kena omel lagi nih..." gerutuku.

Sesampainya di gerbang sekolah, kulihat ada beberapa siswa siswi yang juga terlambat. Kutuntun motorku hingga ke depan gerbang sekolah.

Quote:


Kutuntun kembali motorku hingga ke parkiran, lalu aku mulai menjalankan rutinitas setiap kali terlambat, yaitu memungut sampah. Walau sudah ada petugas kebersihan, tapi namanya budaya membuang sampah sembarang masih melekat. heran aku udah disediain tong sampah masih saja di buang sembarangan.

Tetapi rasa kesalku hilan ketika aku melihat seorang perempuan yang juga sedang memunguti sampah, kucoba dekati dia.

Quote:


Kujalani sisa hari ini dengan penuh senyuman. Tak terasa bel sekolah berbunyi, sebelum pulang biasanya aku mampir ke kantin sekedar untuk membeli minuman dan juga menunggu hingga parkiran agak sepi, rasanya malas sekali untu antri berdesak desakan. Di saat itu lah Vina datang dan duduk di bangku depanku.

Quote:


Akupun kembali dengan membawa secangkir kopi dan segelas es jeruk.

Quote:


Saat itu aku merasa seperti seorang kesatria yang berhasil mengalahkan para penjahat, terkesan berlebihan memang tapi, siapa sih yang tak mau jalan dengan wanita cantik. Sekilas tentang Vina, dia punya bentuk tubuh ideal tingginya 160 an, rambut se pundak, wajahnya dihiasi mata bulat indah dan senyuman manis dari bibirnya yang tipis. Tak heran dia banyak di sukai laki laki seangatanku bahkan ku dengar, kakak kelas juga banyak yang tertarik dengannya.

Quote:


Sesampainya di rumah, baru ku sadari betapa bodohnya aku.
"kenapa tidak ku minta nomornya" gerutuku.

Keesokan paginya, aku kesekolah seperti biasa bedanya, kali ini aku tidak terlambat lagi. Baru saja masuk ke kelas, udah ada Toni yang langsung nyerocos.

Quote:


Benerjuga si Toni ini, tapi apa daya ingin meraih bitang tapi tangan tak sampai.



Quote:



Sejak terakhir kali mengantar Vina, hingga saat ini aku belum bertemu dengannya lagi. Entah kenapa aku merasa seperti ada sesuatu yang kurang.

Malam harinya aku pergi ke sebuah cafe bersama Toni, letaknya ada di dekat sungai. memang, kotaku di belah oleh sebuah sungai cukup besar, dan terkenal dengan buaya putih nya, dan ada berbagai macam mitos juga yang beredar di masyarakat.

Ku pesan secangkir kopi espresso, entah kopi modelnya kayak gimana juga gak tau, asal pesen aja.

Quote:


Ku alihkan pandanganku ke pojok belakang, terlihat dua orang laki-laki dan perempuan sedang duduk di sana. salah satunya sudah kukenali, Vina.

Rasanya jantung ini berhenti berdetak, entah kenapa aku merasakan kekecewaan padahal dia juga bukan pacarku.Ini bahkan lebih pahit dari kopi yang ku minum.

Quote:


Kusudahi nongkrong malam itu. Mungkin sudah saat aku untuk merelakannya.

Rintik hujan mulai mengguyur kota ini. Rasa malas kembali datang seakan enggan untuk melakukan aktifitas ku. Untungnya hari ini1 adalah hari penerimaan raport kenaikan kelas, jadi tidak masalah untuk tidak berangkat sekolah. Ku ambil gitarku dan mulai mengalunkan perikan-petikan nada, dan dipikiranku terlintas sebuah lagu dari Iwan fals berjudul "Entah".

Waktupun berjalan begitu cepat, tak ada yang berubah dari ku bedanya aku sekarang menjadi penyuka kopi.

Hingga waktu kelulusanku telah tiba, aku memutuskan untuk langsung mencari pekerjaan. Setelah kesana kemari mengirimkan surat lamaran pekerjaan, akhirnya aku diterima di sebuah perusahaan sebagai teknisi di kota sebelah. Untungnya disediakan fasilitas mes.

Aku bekerja selama tiga tahu di sana, hingga wabah yang menyerang seluruh pelosok dunia, mengharuskan aku pulang ke kota asalku. selama wabah menyerang itu aku hanya bekerja serabutan, dan akhirnya aku diajak kakakku ke pulau Kalimantan.

"JDUARRR...."

Suara petir menyadarkanku dari lamunan kisah masa lalu. Kuseruput kopi ku yang sudah hampir habis, seakan mengingatkan ku waktu untuk menikmati kenangan ini sudah usai, saatnya kembali ke kehidupan sekarang.

Ribuan suara ayam membangunkanku yang masih enggan untuk memulai aktifitas, ini bukan kata semata tapi memang bekerja di peternakan ayam, suaranya menjadi alarm pagi buat kita.

Sore hari sehabis bekerja, aku memutuskan untu sekedar bersantai dan menikmati suasana kota di Kalimantan sendirian. Ku kendarai motor menuju ke sembarang arah sekedar mencari tempat nongkrong yang asik. Setelah beberapa lama akhirnya kutemukan cafe yang suasanya cocok denganku.

Quote:


Cafe disini asik, ada live musik, juga terletak di pinggir pantai, hembusan angin laut terasa menyegarkan saan menyentuh kulit.

Quote:


Hidupku terkesan datar memang, rutinitas sehari hari hanya kerja, makan, tidur. Aku pun sering nongkrong di cafe, hingga aku kenal para karyawan di sana. Hingga aku tau teknik-teknik menyeduh kopi, yang sulit bagiku adalah membuat late art, emang dasarnya aku ngak punya seni apa ya, hehehe...

Sore itu aku berencana pergi ke cafe langganan ku.

Quote:


Disini ada dua metode penyeduhan manual dan mesin, saat itu aku aku sedang ingin membuat coffe latte. Sedang asik asiknya men-steam susu aku di kejutkan oleh sebuah suara.

Quote:


Vina kemudian mengambil susu yang sudah ku steam tadi. Tangannya terlihat luwes sekali. Ternyata dia membentuk gambar love.

Quote:


Vina menjawab dengan angukan kepala. hati ku terasa lega, kupeluk erat Vina seakan enggan untuk melepaskannya kembali. Secangkir coffe late bergambar love menjadi saksi bisu pertemuan ku dengannya.

Enam bulan telah berlalu aku dan Vina sedang bersiap siap untuk menyiapkan pesta pernikahan kami. Rasa bahagia menyelimuti ku ,sepertinya sekarang aku sudah bisa menggapai bintang nan cantik yang selama ini hayan ada di anganku.


.......


2 February 2022
Akhirnya aku telah menggenggam sebuah bintang di tangan
Bintang yang takakan kulepaskan
Ku kecup kening Vina yang sekarang sudah menjadi istriku



***



Quote:
Diubah oleh nandeko 08-07-2022 11:56
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
3
892
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gagak.putihAvatar border
gagak.putih
#4
wah cinta yang dipertemukan setelah masa ppkm berakhir emoticon-Big Grin
nandeko
nandeko memberi reputasi
1
Tutup