Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia memang cukup mengejutkan, ada apa beliau cape-cape kesana di tengah kondisi perang? Tentu sebagai Presiden KTT G20 dan negara sahabat dari kedua negara ada kepentingan dari Indonesia untuk mengundang mereka secara langsung.

Namun bukan hanya untuk menghentikan peperangan, tujuannya memang kalau bisa berdamai itu bagus! Tapi, terlihat ego kedua negara cukup besar! Jadi walau peperangan itu menguras tenaga dan nyawa, tetap dilaksanakan. Peran Indonesia disana hanya memberikan masukan tidak bisa menekan kedua negara tersebut.





Hanya agenda kerjasama pangan dan industri lainnya yang menguntungkan kedua belah pihak yang menjadi poin utama kunjungan Pakde Jokowi. Sebab dari embargo Rusia, eropa krisis energi dan melirik batu bara Indonesia, sedangkan minyak dan gas Rusia Indonesia juga bisa saja meliriknya.

Bisa dibilang permainan Rusia cukup gila! Tapi, apakah Indonesia akan terang-terangan bermain dengan Rusia atau sembunyi-sembunyi, itu yang tidak diungkap dari pertemuan ini.



Namun yang menjadi pusat perhatian dunia saat ini adalah ekonomi Rusia, apalagi currency mereka Rubel semakin menguat dibandingkan Dollar.

Tentu cukup mengejutkan, ditengah sanksi barat dimana banyak investor Amerika juga meninggalkan Rusia. Ternyata tidak menggoyahkan ekonomi Rusia yang diserang dari segala arah.

Bahkan intensitas serangan jarak jauh juga terus dilakukan kepada wilayah Ukraina, ini menandakan babak perang yang baru! Jangka panjang akan diambil, jadi siapa yang bangkrut duluan dialah yang kalah!



Saling embargo terus terjadi, namun yang mengalami krisis malah negara-negara eropa. Rusia memang krisis, tapi dapat diatasi dengan semakin menguatnya Rubel ini menyatakan Rusia tidak gentar dengan embargo barat. Karena pihak BRICS tentu akan membantu ekonomi Rusia.

Investor asing dari negara bukan NATO masih banyak, terlebih China sekarang bisa diandalkan jadi negara industri. Tapi, kenapa rubel bisa menguat?



Jadi begini, ada kebijakan pemerintah Rusia dimana masyarakatnya dibatasi untuk menarik tabungan dalam mata uang asing, walau ekonomi Rusia belum sehat banget karena Rusia gagal bayar utang.

Tapi gagal bayar utangnya karena kreditur enggan menerima pembayaran dari Rusia, justru ini hal yang aneh dan dianggap lelucon oleh Rusia.





Menarik bukan permainan barat membuat ekonomi Rusia jatuh, hingga pembayaran utang ingin digagalkan dan dibuat default.

Bisa dibilang inilah perang ekonomi terbesar sepanjang sejarah! Tak heran, kalau sudah sama-sama krisis pangan maka niklirlah yang bertindak, seperti yang dilakukan Amerika terhadap Jepang.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2
Pic : google