Bertemu Zelensky di Kyiev, Jokowi Dikawal Prajurit dari Tiga Matra TNI
TS
suparnianjing
Bertemu Zelensky di Kyiev, Jokowi Dikawal Prajurit dari Tiga Matra TNI
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv akhir Juni ini. Dalam pertemuan itu, Jokowi akan dikawal oleh 39 orang pasukan elite dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pasukan elit ini berasal dari tiga matra TNI baik dari TNI AD yakni ditempa di Kopassus, TNI AL yang pernah ditempa di Denjaka, dan TNI AU yang pernah ditempa di Pakhas.
"Kami juga sudah menyiapkan tim penyelamatan yang biasanya pada saat kegiatan tertentu kita tidak membawa, khusus ini kita membawa personel tersebut," kata Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo saat dihubungi, Kamis (23/6).
Pasukan elite tersebut kata Tri akan dibagi menjadi beberapa tim, yakni pertama tim utama yang melekat dengan Jokowi, tim penyelamatan, dan tim advance atau tim pendahulu. Total pasukan yang akan diterjunkan berjumlah 39 orang.
"Kalau kita sendiri yang melekat ke beliau (Jokowi) ada 19, ditambah yang matannya (tim penyelamatan) sendiri 10 [orang] di sana. Berarti 29 [orang], ditambah dengan 10 orang yang sudah stand by di sana," kata Tri menjelaskan.
Kata dia, para prajurit itu juga akan dilengkapi dengan senjata laras panjang. Mereka juga dipasok dengan amunisi tidak terbatas selama mengawal Jokowi.
Bukan cuma anggota pengaman, dalam kunjungan itu. Jokowi dan para delegasi Indonesia akan dilengkapi rompi dan helm. Para pengawal juga dilengkapi senjata laras panjang dengan amunisi tak terbatas.
"Sementara mereka (Rusia) masih melakukan serangan ya memang di seputaran Donetsk itu saja. Jadi, alhamdulillah masih jauhlah dari Kyiv," tuturnya.
Jokowi berencana mengunjungi Ukraina dan Rusia akhir bulan ini. Kunjungan dilakukan usai Jokowi menghadiri pertemuan G7 di Jerman.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut Jokowi akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Langkah itu diambil dalam upaya mendamaikan kedua negara.
bila ini beneran kejadian.. dan setidaknya pakdhe joko bisa lebih banyak memberikan opsi buat rusia dan ukraina untuk bernegosiasi which mean lebih mengendurkan pertikaian diantara keduanya.. bisa jadi selangkah lebih maju untuk mendapatkan nobel perdamaian buat pakdhe joko.. dan semakin yakin klo si bacot dulu cuman jadi anjingnya pakdhe joko..
Quote:
Original Posted By samuel.tirta►TNI udah punya pengalaman dalam Pam Kepala Negara di negara konflik. Konflik Bosnia di awal 90an dan yg sangat menguras tenaga dan energi personel yg terlibat tentunya PAM KTT Asean di Manila.
Dalam tugas PAM begini apalagi di rah konflik tentunya banyak unsur yg dilibatkan, disamping personel tentunya dukungan peralatan serta Alut juga sangat vital cuman ga mungkin di umbar ke media, ntar jadi bahan overproude ketar ketir lagi para youtuber.
Yang di publish mungkin cuma Pamkat (pengamanan melekat) sbb memang mereka ter ekspose. Biasanya ada beberapa skenario yg udah disusun gugus tugas PAM untuk antisipasi segala kemungkinan. Gausah lah dijelaskan skenarionya gimana, cukup ambil contoh aja skenario PAM KTT Manila di tahun 87.
Sedikit kisah :
Gugus Tugas (GT) PAM TNI KTT ASEAN ke 3 di Manila, Philipina. Pada tahun 1987, sesuai jadwal akan dilaksanakan KTT ASEAN yang ke - 3 di Manila, Philipina, namun pada saat persiapan pelaksanaan Konperensi tersebut telah terjadi semacam pembelotan dari seorang Kolonel AD Filipina, Col.Gregorio Honasan atau terkenal dengan sebutan "Gringo Honasan".
Nah si Gringo ini berhasil menghimpun kekuatan bersenjata dalam rangka melakukan semacam
" pemberontakan " kepada Pemerintah yang sah. Akibatnya, panitia penyelenggara menjadi ragu - ragu melaksanakan Konperensi, karena ada - nya gangguan keamanan tersebut.
Pada waktu itu baru saja ada transisi pemerintahan dari tangan Presiden Marcos yang ke Presiden Corazon Aquino atau terkenal dg sebutan Corry Aquino.
Singkat kata, Indonesia memberi saran / usul kepada pihak penyelenggara di Pemerintah Philipina, agar Konperensi tetap dapat berlangsung, perihal keamanan selama Konperensi yang di jadwalkan pada tgl 14 - 15 Desember 1987 di Kota Manila,adalah tanggung jawab sepenuhnya TNI.
Setelah di lakukan perundingan dan rapat koordinasi di pulau Batam, tercapai kesepakatan bahwa Konperensi Tingkat Tinggi ASEAN ke 3 di Manila akan tetap berlangsung.
Dengan kesepakatan tersebut, maka di bentuklah GT ( Gugus Tugas ) atau flotilla di bawah koordinasi TNI - AL, yang mana GT tersebut melakukan persiapan dengan pengerahan kekuatan diantaranya : 2 LST dengan muatan BTR - 50 dan satu group Marinir + Kopassus, kapal frigatte, kapal selam dan satu flite pespur F - 5E yang disiagakan di Lapter SRI, Manado, Sulut.
Pada persiapan PAM tsb, di skenariokan bahwa seluruh pimpinan negara anggota ASEAN waktu yg terdiri dari 6 negara akan di kawal perwira TNI selaku ADC, dan beliau di lengkapi dengan jas anti peluru begitu juga para ADC, dimana jas atau rompi anti peluru tsb seluruhnya di datangkan dari Israel.
Pada pelaksanaan kegiatannya, setelah seluruh kaprang TNI - AL merapat di pelabuhan Manila, adalah di turunkannya passus kita untuk " menangkap " sang Kolonel Gringo Honasan dg tujuan agar selama Konperensi tidak ada gangguan.
Dalam upaya itu, dengan mudah sang "Gringo" dapat di "selamat" kan oleh tim khusus Passus TNI dan kemudian beliau ini di " simpan " di salah satu Kapprang kita.
Tindak lanjut setelah "Gringo" dapat diselamatkan adalah melakukan upaya pengamanan pada lokasi dan jalan protokol di Manila agar kiranya tidak ada gangguan apapun oleh pihak manapun.
Terlihatlah di jalan-jalan protokol di kota Manila, sesuatu yang asing karena di setiap jalan yang strategis, prajurit TNI melakukan perondaan secara menyambung dan kata beliau " TNI tidak melakukan pengawasan pada jalan akan tetapi mewaspadai gerak Tentara Philipina."
Sedang para Marinir yang sdh siaga di LST justru bertanya-tanya kapan di perintahkan mendarat.
Alhasil begitu pelaksanaan Konperensi yang di laksanakan dari tanggal 14 - 15 Desember 1987, dapat berjalan sukses.
Ketika para Presiden negara2 ASEAN berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain, terlihat oleh mereka Jend Benny di suatu sudut, maka berbelok lah para Presiden tsb untuk mengucapkan terima kasih atas pengamanan selama KTT ASEAN .................."
Dan berikut kutipan pesan dari LBM kepada Gringo " Silahkan beri perintah kpd anak buahmu agar tidak melakukan gerakan apa2. Kalau nggak nurut, TNI akan bertindak "naboki" prajuritmu".
Diubah oleh suparnianjing 26-06-2022 05:34
songosongo memberi reputasi
3
3.3K
Kutip
74
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru