harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Kisah Horor: Diketawain Kuntilanak Saat Sedang Camping! Merinding Gan!

sumber gambar: outsideonline.com

Selamat Datang Di Thread Horor Ane Gan!

Siapa yang suka camping? Camping adalah kegiatan outdoor yang disukai oleh banyak orang. emoticon-Blue Guy Smile (S)

Namun, di Indonesia ada sebuah aturan tak tertulis mengenai camping di hutan. Yaitu jangan bicara kasar dan jaga sopan santun agar tidak menggangu penghuni tak kasat mata. emoticon-Takut (S)

Tapi terkadang, kita sudah sopan tetap saja "mereka" mengganggu kita. Seperti yang terjadi pada cerita berikut ini.

Selamat membaca!

emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2

Cerita ini bermula ketika saya bersama empat teman saya berlibur ke tempat perkemahan. Kami berniat melakukan camping selama beberapa hari di sana. Selayaknya orang camping, kami membawa segala perlengkapan yang dibutuhkan. Mulai dari tenda, makanan dan alas yang nyaman untuk tidur.

Singkat cerita pada hari yang telah ditentukan, kami datang pada sore hari. Hal pertama yang kami lakukan adalah mencari spot bagus untuk mendirikan tenda karena pada saat itu lumayan ramai juga orang yang camping.

Akhirnya kami menemukan spot yang agak ke pinggir. Dekat dengan pohon-pohon dan juga toilet yang sudah agak tua. Tapi masih berfungsi, walau di tempat lain ada toilet yang lebih baru.

Kami pun memutuskan untuk camping di sana, dan tidak ada hal aneh terjadi di malam itu. Keesokan harinya, kami mulai berjalan-jalan melihat sekitar. Walau cuaca dingin karena memang di lereng gunung, tapi kami semua tetap semangat. Karena katanya ada spot foto bagus yang mengarah ke pegunungan.

Saya bersama tiga teman saya yaitu Adi, Rafi dan Dimas mulai menelusuri jalan setapak yang menuju masuk ke hutan. Saat itu masih siang, sekitar pukul satu siang. Tapi di sini justru pertama kali terjadi hal aneh.

Jadi saat sedang asik berjalan sambil mengobrol di tengah hutan, saya dan teman-teman sadar kalau kita kurang satu orang. Adi yang berjalan paling belakang tiba-tiba hilang. Ya, tidak ada jejak atau tanda-tanda apa pun. Hilang begitu saja! Bahkan tidak bicara apa-apa pada kami semua.

Karena takut terjadi apa-apa, kami pun mulai mencarinya. Dimas menelusuri jalan seapak kembali ke tempat perkemahan, sedangkan aku dan Rafi berpencar mencari ke dalam semak dan pepohonan lebat.

Jadi posisinya sekarang, kami saling terpisah untuk mencari si Adi ini. Aku sendirian mencari di tengah pohon-pohon besar. Tak lama kemudian, aku melihat Adi sedang berdiri di dekat pohon. Langsung saja aku dekati dia.

“Adi!” panggilku.

Adi menoleh dan langsung tersenyum saat melihatku. “Eh, iya!” katanya. Tidak ada yang aneh sama sekali dengannya.

“Ngapain lu di sini?”

“Gak apa-apa, tadi penasaran aja ada binatang aneh. Gue kejar deh, sekarang udah hilang.”

“Jangan macem-macem lu, di hutan asal kejar binatang. Nanti nyasar gimana?”
kataku yang agak kesal.

Setelah bertemu Adi, aku segera membawanya kembali ke jalan setapak. Aku sampai di jalan setapak tadi bersamaan dengan Rafi yang juga baru keluar dari semak-semak.

“Rafi, Adi udah ketemu nih!”

“Iya udah nih!”

“Lho?”
Kami berdua langsung bingung. Adi yang tadi kami bawa tiba-tiba menghilang.

“Barusan Adi sama gue, Raf! Kemana lagi tuh anak ya?” tanyaku.

“Lah? Adi sama gue barusan!” kata Rafi.

“Sama lu? Orang tadi sama gue kok, gue ke sini bareng Adi. Tadi gue ketemu dia di bawah pohon.”

“Hah? Adi sama lu? Adi tadi sama gue, tadi gue ketemu Adi lagi ngerokok di bawah batu di sana tuh!”

Aneh, bukan? Di waktu yang bersamaan kami berdua bertemu dengan Adi. Aku bertemu Adi di bawah pohon dan Rafi bertemu Adi di batu sedang merokok. Tapi saat kami berdua bertemu, Adi malah menghilang.

Belum selesai sampai di situ, Dimas yang tadi kembali ke tenda pun datang kembali. Dia berkata: “Udah ayo lanjut jalan, si Adi ada di tenda. Katanya males ikut.”
Sontak, perkataan Dimas semakin membuat kami berdua bingung.

“Dimas, gue sama Rafi juga ketemu Adi. Lu ketemu juga di tenda? Itu beneran Adi?” tanyaku agak ragu.

“Coba kita cek yuk! Kali aja itu beneran Adi.”

Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk kembali ke tenda untuk melihat langsung, apakah memang benar ada Adi di sana. Dan hal yang mengejutkan pun terjadi. Baru beberapa langkah berjalan balik, seseorang memanggil.

“Woi!” teriak seseorang itu.

Saat kami menoleh, kami kaget ternyata Adi sudah ada di depan dan sekarang dia malah berjalan kembali mendekati kami. Aku, Rafi dan Dimas saling pandang dengan wajah takut sekaligus heran.

“Kalian kok malah balik lagi sih? Malah ninggalin gue di depan!” kata Adi.
Dari sini sudah aneh. Setelah aku dan Rafi bertemu Adi, kemudian Dimas juga mengaku melihat Adi di tenda, kini Adi malah muncul dari arah depan. Seolah-olah dia berjalan mendahului kami, padahal tadi dia berada di di paling belakang.

“Ninggalin gimana sih, Di? Jelas-jelas daritadi lu di belakang. Kok lu bisa tiba-tiba di depan? Gue gak liat lu jalan dahuluin kita.”

“Lu ada berhenti gak tadi?”
tanya saya.

“Enggak, gue jalan terus!” jawab Adi yang juga bingung.

Sebenarnya kami belum yakin ini Adi yang asli atau bukan. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke tenda, selama perjalanan kembali kami sengaja menempatkan Adi di depan. Supaya dia tidak hilang lagi.

Sesampainya di tenda, ternyata tenda kosong. Apa yang dilihat Dimas itu tidak benar. Tidak ada Adi di tenda. Dan Adi yang bersama kami kali ini adalah Adi yang asli. Lalu siapa Adi yang aku, Rafi dan Dimas temui? Tidak tahu.

Cerita kedua, terjadi pada malam harinya. Saat itu kami mulai melupakan tentang kejadian aneh semalam. Kami fokus bersenang-senang karena tujuan kami ke sini adalah liburan. Kami masak-masak, bakar sosis, minum kopi. Pokoknya malam itu seru.

Sampai pada akhirnya, saat hampir menjelang tengah malam kami semua masih bercanda. Kami tertawa cukup keras, selayaknya kami saat sedang nongkrong. Terutama Dimas yang memang anaknya suka melucu.

Nah, ada satu momen di saat kami berempat tertawa bersamaan. Tertawa lepas dan cukup keras selama beberapa detik. Namun saat kami semua berhenti ketawa, ada satu suara ketawa yang tidak berhenti. Kami berempat pun saling pandang, aneh karena kami semua sudah berhenti ketawa tapi masih ada suara ketawa. Dan itu suara ketawa perempuan.

“Suara ketawa siapa tuh?” tanya Dimas. Kami semua merinding mendengarnya.

Kami semua mengangkat bahu karena tidak tahu itu suara siapa. Siapa yang ikut tertawa bersama kami? Suaranya cukup dekat dari kami, padahal tenda-tenda lain berjarak agak berjauhan dan kalau diperhatikan pun tidak ada yang tertawa. Beberapa detik kemudian suara ketawa misterius itu pun hilang. Kami semua yang semula sedang seru mendadak hening. Semuanya diam.

Kami semua menduga itu adalah suara Kuntilanak yang ada di pohon besar dekat tenda kami. Yang saat siang dijadikan tempat duduk karena akarnya cukup besar. Tapi setelah kejadian malam itu, kami tidak berani lagi duduk di sana.

Sampai akhirnya satu per satu dari kami masuk tenda dengan alasan capek dan ngantuk. Padahal jika dilihat dari wajahnya, mereka kelihatan sekali takutnya. Karena sudah sepi dan kopi pun sudah habis. Aku pun ikut masuk bersama mereka.

Semuanya tidur, tidak ada yang berani membahasnya. Kami baru membahas berbagai kejadian aneh yang terjadi setelah pulang dari tempat perkemahan itu.

Ternyata selain yang saya ceritakan, teman-teman saya Dimas, Adi dan Rafi pun mengalami kejadian aneh lainnya. Mungkin lain kali akan saya ceritakan apa saja yang teman-teman saya alami. Dengan sudut pandang mereka tentunya.

emoticon-Jempol

Ya itu dia tadi cerita singkat yang bisa saya share di sini. Meski begitu, kalian tidak perlu takut. Karena semakin takut, para makhluk halus ini malah semakin percaya diri untuk mengganggu kita.

Jadi biasa aja gan, kalo dia nampakin diri baru kita kabur. Wkwk

emoticon-Ngakak

Tunggu Thread Horor Ane Selanjutnya, Gan! Terima Kasih.

Kalau suka dengan thread horor ini, silahkan mampir ke thread horor ane yang lain gan. Link-nya ada di bawah ini!

1. Kisah Horor: Teror Pocong Hamil Yang Menghantui Warga!
2. Kisah Horor: Akibat Mencuri Barang Milik Orang Meninggal!
3. Kisah Horor: Ojek Online Antar Makanan Milik Hantu!
4. Kisah Horor: Akibat Mengambil Barang Sembarangan Di Hutan!
5. Jagad Mistis Nusantara: Kumpulan Cerita Horor Mistis
6. Kisah Horor: Kejadian Mistis Saat Kerja Shift Malam!
7. Kejadian Horor Setelah Nenek Meninggal

Langsung aja meluncur gan!

emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2

Quote:
Diubah oleh harrywjyy 25-07-2022 01:09
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
3
3.2K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
#1
Kisah Horor: Diketawain Kuntilanak Saat Sedang Camping! Merinding Gan!

sumber gambar: outsideonline.com

Selamat Datang Di Thread Horor Ane Gan!

Siapa yang suka camping? Camping adalah kegiatan outdoor yang disukai oleh banyak orang. emoticon-Blue Guy Smile (S)

Namun, di Indonesia ada sebuah aturan tak tertulis mengenai camping di hutan. Yaitu jangan bicara kasar dan jaga sopan santun agar tidak menggangu penghuni tak kasat mata. emoticon-Takut (S)

Tapi terkadang, kita sudah sopan tetap saja "mereka" mengganggu kita. Seperti yang terjadi pada cerita berikut ini.

Selamat membaca!

emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2

Cerita ini bermula ketika saya bersama empat teman saya berlibur ke tempat perkemahan. Kami berniat melakukan camping selama beberapa hari di sana. Selayaknya orang camping, kami membawa segala perlengkapan yang dibutuhkan. Mulai dari tenda, makanan dan alas yang nyaman untuk tidur.

Singkat cerita pada hari yang telah ditentukan, kami datang pada sore hari. Hal pertama yang kami lakukan adalah mencari spot bagus untuk mendirikan tenda karena pada saat itu lumayan ramai juga orang yang camping.

Akhirnya kami menemukan spot yang agak ke pinggir. Dekat dengan pohon-pohon dan juga toilet yang sudah agak tua. Tapi masih berfungsi, walau di tempat lain ada toilet yang lebih baru.

Kami pun memutuskan untuk camping di sana, dan tidak ada hal aneh terjadi di malam itu. Keesokan harinya, kami mulai berjalan-jalan melihat sekitar. Walau cuaca dingin karena memang di lereng gunung, tapi kami semua tetap semangat. Karena katanya ada spot foto bagus yang mengarah ke pegunungan.

Saya bersama tiga teman saya yaitu Adi, Rafi dan Dimas mulai menelusuri jalan setapak yang menuju masuk ke hutan. Saat itu masih siang, sekitar pukul satu siang. Tapi di sini justru pertama kali terjadi hal aneh.

Jadi saat sedang asik berjalan sambil mengobrol di tengah hutan, saya dan teman-teman sadar kalau kita kurang satu orang. Adi yang berjalan paling belakang tiba-tiba hilang. Ya, tidak ada jejak atau tanda-tanda apa pun. Hilang begitu saja! Bahkan tidak bicara apa-apa pada kami semua.

Karena takut terjadi apa-apa, kami pun mulai mencarinya. Dimas menelusuri jalan seapak kembali ke tempat perkemahan, sedangkan aku dan Rafi berpencar mencari ke dalam semak dan pepohonan lebat.

Jadi posisinya sekarang, kami saling terpisah untuk mencari si Adi ini. Aku sendirian mencari di tengah pohon-pohon besar. Tak lama kemudian, aku melihat Adi sedang berdiri di dekat pohon. Langsung saja aku dekati dia.

“Adi!” panggilku.

Adi menoleh dan langsung tersenyum saat melihatku. “Eh, iya!” katanya. Tidak ada yang aneh sama sekali dengannya.

“Ngapain lu di sini?”

“Gak apa-apa, tadi penasaran aja ada binatang aneh. Gue kejar deh, sekarang udah hilang.”

“Jangan macem-macem lu, di hutan asal kejar binatang. Nanti nyasar gimana?”
kataku yang agak kesal.

Setelah bertemu Adi, aku segera membawanya kembali ke jalan setapak. Aku sampai di jalan setapak tadi bersamaan dengan Rafi yang juga baru keluar dari semak-semak.

“Rafi, Adi udah ketemu nih!”

“Iya udah nih!”

“Lho?”
Kami berdua langsung bingung. Adi yang tadi kami bawa tiba-tiba menghilang.

“Barusan Adi sama gue, Raf! Kemana lagi tuh anak ya?” tanyaku.

“Lah? Adi sama gue barusan!” kata Rafi.

“Sama lu? Orang tadi sama gue kok, gue ke sini bareng Adi. Tadi gue ketemu dia di bawah pohon.”

“Hah? Adi sama lu? Adi tadi sama gue, tadi gue ketemu Adi lagi ngerokok di bawah batu di sana tuh!”

Aneh, bukan? Di waktu yang bersamaan kami berdua bertemu dengan Adi. Aku bertemu Adi di bawah pohon dan Rafi bertemu Adi di batu sedang merokok. Tapi saat kami berdua bertemu, Adi malah menghilang.

Belum selesai sampai di situ, Dimas yang tadi kembali ke tenda pun datang kembali. Dia berkata: “Udah ayo lanjut jalan, si Adi ada di tenda. Katanya males ikut.”
Sontak, perkataan Dimas semakin membuat kami berdua bingung.

“Dimas, gue sama Rafi juga ketemu Adi. Lu ketemu juga di tenda? Itu beneran Adi?” tanyaku agak ragu.

“Coba kita cek yuk! Kali aja itu beneran Adi.”

Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk kembali ke tenda untuk melihat langsung, apakah memang benar ada Adi di sana. Dan hal yang mengejutkan pun terjadi. Baru beberapa langkah berjalan balik, seseorang memanggil.

“Woi!” teriak seseorang itu.

Saat kami menoleh, kami kaget ternyata Adi sudah ada di depan dan sekarang dia malah berjalan kembali mendekati kami. Aku, Rafi dan Dimas saling pandang dengan wajah takut sekaligus heran.

“Kalian kok malah balik lagi sih? Malah ninggalin gue di depan!” kata Adi.
Dari sini sudah aneh. Setelah aku dan Rafi bertemu Adi, kemudian Dimas juga mengaku melihat Adi di tenda, kini Adi malah muncul dari arah depan. Seolah-olah dia berjalan mendahului kami, padahal tadi dia berada di di paling belakang.

“Ninggalin gimana sih, Di? Jelas-jelas daritadi lu di belakang. Kok lu bisa tiba-tiba di depan? Gue gak liat lu jalan dahuluin kita.”

“Lu ada berhenti gak tadi?”
tanya saya.

“Enggak, gue jalan terus!” jawab Adi yang juga bingung.

Sebenarnya kami belum yakin ini Adi yang asli atau bukan. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke tenda, selama perjalanan kembali kami sengaja menempatkan Adi di depan. Supaya dia tidak hilang lagi.

Sesampainya di tenda, ternyata tenda kosong. Apa yang dilihat Dimas itu tidak benar. Tidak ada Adi di tenda. Dan Adi yang bersama kami kali ini adalah Adi yang asli. Lalu siapa Adi yang aku, Rafi dan Dimas temui? Tidak tahu.

Cerita kedua, terjadi pada malam harinya. Saat itu kami mulai melupakan tentang kejadian aneh semalam. Kami fokus bersenang-senang karena tujuan kami ke sini adalah liburan. Kami masak-masak, bakar sosis, minum kopi. Pokoknya malam itu seru.

Sampai pada akhirnya, saat hampir menjelang tengah malam kami semua masih bercanda. Kami tertawa cukup keras, selayaknya kami saat sedang nongkrong. Terutama Dimas yang memang anaknya suka melucu.

Nah, ada satu momen di saat kami berempat tertawa bersamaan. Tertawa lepas dan cukup keras selama beberapa detik. Namun saat kami semua berhenti ketawa, ada satu suara ketawa yang tidak berhenti. Kami berempat pun saling pandang, aneh karena kami semua sudah berhenti ketawa tapi masih ada suara ketawa. Dan itu suara ketawa perempuan.

“Suara ketawa siapa tuh?” tanya Dimas. Kami semua merinding mendengarnya.

Kami semua mengangkat bahu karena tidak tahu itu suara siapa. Siapa yang ikut tertawa bersama kami? Suaranya cukup dekat dari kami, padahal tenda-tenda lain berjarak agak berjauhan dan kalau diperhatikan pun tidak ada yang tertawa. Beberapa detik kemudian suara ketawa misterius itu pun hilang. Kami semua yang semula sedang seru mendadak hening. Semuanya diam.

Kami semua menduga itu adalah suara Kuntilanak yang ada di pohon besar dekat tenda kami. Yang saat siang dijadikan tempat duduk karena akarnya cukup besar. Tapi setelah kejadian malam itu, kami tidak berani lagi duduk di sana.

Sampai akhirnya satu per satu dari kami masuk tenda dengan alasan capek dan ngantuk. Padahal jika dilihat dari wajahnya, mereka kelihatan sekali takutnya. Karena sudah sepi dan kopi pun sudah habis. Aku pun ikut masuk bersama mereka.

Semuanya tidur, tidak ada yang berani membahasnya. Kami baru membahas berbagai kejadian aneh yang terjadi setelah pulang dari tempat perkemahan itu.

Ternyata selain yang saya ceritakan, teman-teman saya Dimas, Adi dan Rafi pun mengalami kejadian aneh lainnya. Mungkin lain kali akan saya ceritakan apa saja yang teman-teman saya alami. Dengan sudut pandang mereka tentunya.

emoticon-Jempol

Ya itu dia tadi cerita singkat yang bisa saya share di sini. Meski begitu, kalian tidak perlu takut. Karena semakin takut, para makhluk halus ini malah semakin percaya diri untuk mengganggu kita.

Jadi biasa aja gan, kalo dia nampakin diri baru kita kabur. Wkwk

emoticon-Ngakak

Tunggu Thread Horor Ane Selanjutnya, Gan! Terima Kasih.

Kalau suka dengan thread horor ini, silahkan mampir ke thread horor ane yang lain gan. Link-nya ada di bawah ini!

1. Kisah Horor: Teror Pocong Hamil Yang Menghantui Warga!
2. Kisah Horor: Akibat Mencuri Barang Milik Orang Meninggal!
3. Kisah Horor: Ojek Online Antar Makanan Milik Hantu!
4. Kisah Horor: Akibat Mengambil Barang Sembarangan Di Hutan!
5. Jagad Mistis Nusantara: Kumpulan Cerita Horor Mistis
6. Kisah Horor: Kejadian Mistis Saat Kerja Shift Malam!
7. Kejadian Horor Setelah Nenek Meninggal

Langsung aja meluncur gan!

emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2

Quote:
Diubah oleh harrywjyy 25-07-2022 01:09
0