Salah satu tugas Tim SAR adalah mencari korban hilang, diawali pada tahun 1950 Indonesia menjadi anggota organisasi penerbangan internasional ICAO (International Civil Aviation Organization). 

Kemudia pada pada 1959 Indonesia menjadi anggota International Maritime Organization (IMO). Tentu hal ini menjadikan cikak bakal Tim SAR di Indonesia untuk pertolongan pertama pada korban kecelakaan udara dan laut.



Barulah di tanggal 28 Februari 1972, pemerintah memperkuat dengan kepres tentang pembentukan Badan SAR Indonesia (BASARI), Pusarnas (Pusat SAR Nasional).

Lalu diubah namanya oleh Keputusan Presiden Nomor 47 tahun 1979, menjadi Badan SAR Nasional (BASARNAS). Tugasnya pun tetap sama, yaitu
pencarian dan pertolongan, penyelamatan, serta evakuasi kepada masyarakat dalam sebuah musibah secara andal, efektif, cepat, efisien, dan aman. 



Tugas utamanya adalah kecelakaan transportasi laut, udara, dan darat yang merupakan kecelakaan yang menimpa kapal laut, pesawat udara, kendaraan darat/kereta api. Lalu tugasnya yang tak kalah penting adalah membantu korban bencana alam, serta membantu juga masyarakat yang terjadi kecelakaan/malapetaka yang menimpa perorangan atau kelompok.

Untuk itu kita harus appresiasi tinggi apa yang telah dilakukan oleh tim SAR atau Basarnas. Namun baru-baru ini di Ciamis Tim SAR setempat kena prank.



Ada seorang warga yang bernama Ade, dia adalah warga Dusun Cibangban, Jawa Barat. Saat itu Ade di duga hilang akibat memancing di Sungai Cirendeu yang berada di Dusun Cibangban Desa Bunter, Kecamatan Sukadana, Ciamis.

Nah, korban ini pamit ingin memancing di Blok Leuwi Bokor. Seperti biasanya korban pergi jam 14.00 wib dan keluarga yang was-was karena sudah jam 17.30 belum pulang.

Lalu keluarga korban melapor ke kepala dusun setempat, warga beramai-ramai mencari namun Ade tak juga ditemukan. Yang menarik warga justru menemukan alat pancing, tas dan motor di sekitar sungai.



Spekulasi warga semakin yakin kalau Ade jatuh ke dalam Sungai, terlebih warga mencari korban di pukul 23.00 malam. Setelah tak berhasil ditemukan, maka dihubungilah pihak SAR.

Mulailah dilakukan pencarian menyusuri sungai esok harinya jam 12.00 siang, dengan perahu karet dan dibantu oleh warga setempat.

Namun sekitar jam 14.30 korban ditemukan selamat, bukan di sungai tapi ketiduran di rumah neneknya yang berjarak 5 km dari tempat kejadian.



Diduga korban mengalami depresi, jadi pencarian yang dilakukan selama ini kena prank. Itulah cerita unik yang dialami anggota Basarnas. Mungkin masih banyak cerita-cerita lainnya yang berbalut komedi, mistis atau tak masuk akal.

Bagi kamu yang menjadi anggota Basarnas, bisa share ceritamu di kolom komentar.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google