Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mahadev4Avatar border
TS
mahadev4
Cincin Putih (Ketika Cinta Tak Mesti Memiliki)


Daftar Isi

Chapter 01

Chapter 02

Chapter 03

Chapter 04

Chapter 05

Chapter 06

Chapter 07

Chapter 08

Chapter 09

Chapter 10

Chapter 11

Chapter 12

Chapter 13

Chapter 14 End
Diubah oleh mahadev4 04-05-2023 09:08
bukhorigan
indrag057
bachtiar.78
bachtiar.78 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mahadev4Avatar border
TS
mahadev4
#1
Chapter 1
Braaakk!!!

Kecelakaan tak bisa di hindari, lelaki yang mengendarai sepeda motor itu terpental dari motor setelah sebuah mobil sedan yang melaju dengan kecepatan tinggi menabraknya, tanpa di komando para pejalan kaki yang menyaksikan kejadian tersebut berlari ke arah korban, sebagian orang mencegat mobil sedan yang menabrak tadi agar tidak kabur.

"Woi keluar! tanggung jawab loh!" teriak orang-orang yang berkerumun menghalangi laju mobil, pengendara mobil keluar, seorang wanita muda mengenakan pakaian kerja. Ia tampak seperti kebingungan, sementara orang-orang yang berkerumun dekat korban tabrakan segera memeriksa korban.

"Masih hidup, cepat bawa ke Rumah Sakit!"

Wanita pemilik sedan segera membuka mobilnya, korban yang ternyata seorang pria itu di bawa masuk.

"saya ikut, saya akan memastikan Anda benar-benar membawa korban kerumah sakit," kata salah seorang di antara mereka, mobil sedan itu pun melaju cepat menuju Rumah Sakit, sementara sepeda motor yang rusak di titipkan di sebuah Warung makan tidak jauh dari lokasi tabrakan.

===

"Oke, saya rasa cukup acara meeting kita pagi ini, semoga semua berjalan sesuai harapan kita. Selamat pagi semuanya. As salaamu alaikum."

Wanita muda, cantik, berjilbab dan anggun itu yang menjadi pimpinan rapat meninggalkan ruang rapat, bergegas keluar menuju mobilnya yang terparkir di halaman Kantor.

"Pak Maman, antarkan saya ke Rumah Sakit ya," perintah wanita muda itu.

"Baik, Bu," lelaki yang dipanggil Pak Maman itu membukakan pintu belakang mobil.

Setelah wanita muda itu masuk, Pak Maman juga segera masuk, menyalakan mesin mobil dan melaju menuju Rumah Sakit.

"Siapa yang sakit, Bu?" tanya Pak Maman.

"bukan siapa-siapa, Pak. Kemarin karena kelalaian, saya menabrak seorang pengendara motor. Alhamdulillaah bisa di selamatkan, hanya saja sejak kemarin masih pingsan. Semoga hari ini dia sudah siuman," dengan ramah wanita muda itu tersenyum sambil menjelaskan.

"Innaa lillaahi ... Kasian sekali, apa keluarganya sudah diberi tahu, Bu?"

"Belum, Pak. Secepatnya akan saya hubungi."

Tak terasa mobil pun sampai di Rumah Sakit.

"Pak Maman langsung saja ke Kantor, biar saya nanti pulang naik Taxi."

Pak Maman mengiyakan kata-kata wanita itu, ia bergegas membawa mobil kembali ke Kantor, sementara wanita itu berjalan menuju Resepsionis Rumah Sakit.

"Pasien korban tabrakan kemarin keadaannya bagaimana, Suster?"

"Maaf, Anda siapanya Pasien ya?"

"Saya yang bertanggung jawab atas semua biaya pengobatan Pasien."

"Nama Anda?"

"Cintya, Suster"

"Mari Bu Cintya, saya antarkan Anda ke kamar Pasien, alhamdulillaah pagi tadi sudah siuman, hanya kakinya kami gips karena tulangnya patah, tetapi tidak ada luka serius di bagian dalam."

"Syukurlah, Suster."

Suster dan wanita yang di ketahui bernama Cintya pun sampai ke Ruang VIP tempat lelaki itu di rawat.

"Selamat pagi, Tuan Reinaldy. Ini ada yang datang menjenguk Anda."

Lelaki yang terbaring lemah di ranjang kamar itu menolehkan wajahnya mendengar kata-kata Suster barusan, saat matanya bertatapan dengan Cintya, seketika ekspresinya berubah, dengan suara yang nyaris tak terdengar ia bergumam.

"Cin ... Cincin ... Cincin Putih?"

===

Bersambung
indrag057
bachtiar.78
bachtiar.78 dan indrag057 memberi reputasi
2