Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pilotwaras108Avatar border
TS
pilotwaras108
Jelaskan Tolak Khilafah di Indonesia, Gus Nadir Beberkan Fakta Mengerikan

SuaraJawaTengah.id - Sistem khilafah untuk diterapkan jadi dasar negara Indonesia masih sering diperbincangkan publik di media sosial.

Bagi mereka yang mendukung sistem ini menilai bahwasanya sistem khilafah mampu menyelesaikan persoalan bangsa seperti korupsi, dan masalah lainnya.

Kekinian, ada seorang netizen di twitter yang menyuruh tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir untuk menjelaskan alasannya menolak sistem khilafah.

"Bisakah anda menjelaskan apa ketakutan anda atau apa alasan terbesar kalian menolak sistem khilafah yang notabene peninggalannya nabi SAW. Kalau ada dan logis menjawab aku berhenti bicara tentang khilafah," kata seorang warganet dengan akun @janz**.

Mengetahui pertanyaan itu, Gus Nadir pun langsung membeberkan fakta mengerikan soal sistem khilafah dengan menyuruh warganet itu untuk membuka sebuah kitab.

"Bacalah di kitab Thabari, Ibn Katsir, Suyuthi dan Ibn al-Atsir bagaimana pertumpahan darah, korupsi, negara bangkrut di masa khilafah, bro @janz** akhirnya bubar," balas Gus Nadir.

Dosen hukum di Monash University ini mengatakan jika sebagian umat muslim ngotot ingin memperjuangkan sistem khilafah. Gus Nadir khawatir akan banyak perang saudara antar suku di Indonesia.

"Kalau mereka yang keislamannya lebih baik saja mengalami hal tersebut. Apalagi kalau khilafah balik lagi. Pasti perang saudara," tegasnya.

Sontak saja cuitan Gus Nadir itu pun langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang memberikan ragam tanggapan.

"Kalau kembali yang sistem khilafah lagi, yang bertikai bukan lagi partai politik, tapi kubu HTI vs FPI vs IM vs Daulah, dll," ujar akun @Chairul86**.

"Makanya baca, baca, baca, biar gak taklid buta, HTI sudah dilarang di beberapa negara. Kenapa makhluk ini masih ngotot juga," tulis akun @tok_**.

"Khilafah butuh akhlak dan aqidah rakyat yang baik sesuai alquran dan sunnah Rosullulloh. Dengan pemahaman seperti para shahabat bukan cuma simbol-simbol khilafah tapi akhlaknya masih seneng korupsi, caci maki muslim lain bahkan pemimpin," ungkap akun @Surono**.

"Lagian nabi saw tidak meninggalkan khilafah. Warisan nabi adalah Al-Quran dan hadis. Para sahabat berijtihad dan bermusyawarah menentukan kepemimpinan pasca nabi," sahut akun @bagusmus**.

"Menambahi gus, suruh baca juga kitabnya Imam Mawardi Ahkam al-sulthaniyah. Terdapat redaksi "siyasatu al-ummah mabniyatun 'ala 'qidatiha", bahwa dalam hal bentuk atau sistem negara tergantung pada konsensus atau nilai luhur negara tersebut. Selebihnya suruh baca sendiri tuman," timpal akun @Ghufron**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Suara.com
valkyr9
muhamad.hanif.2
Sinkhole
Sinkhole dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
a.dirntAvatar border
a.dirnt
#18
Tpi mmg bner kok, pasca peninggalan Rasul kecemburuan sosial,iri dengki antara pendukung tiap2 golongan sahabat itu nyata adanya. Ga jarang berakhir dgn penikaman dan pembunuhan. Bisa dibilang, yg paling damai ya hanya Khalifah Abu Bakar. Selepas itu Umar,Usman dan Ali khususnya dua nama terakhir yg berlanjut sampai ke dinasti setelahnya Ummayah dan Abbasiyah anggota / pendukungnya dendam kesumat trus. Issuenya:
1) Penentuan Tahta Amirul Mukminin yg sepihak.
2) Issue KKN.
3) Tirani dan pembantaian. Baik kepada ahli fiqih dan juga sains (dinasti Abbasiyah mulai Harun Alrasyid ke bawah)
4) Homoseksual,perang,pembantaian massal dan kelakuan bejat lainnya yg jauh dri sifat Rasul (ini di dinasti Ummayah setelah Ummayah 1 permulaan).

Yang mendukung Khilafah adalah ummat muslim yg males membaca sejarah benar adanya. Mana ada orang yg berakhlak mulia sempurna macam dongeng, ngimpiiii!
Diubah oleh a.dirnt 01-06-2022 00:57
pilotwaras108
pilotwaras108 memberi reputasi
1
Tutup