Pertengahan tahun menjadi hari yang menggembirakan khususnya bagi mereka para siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Pada pertengahan tahun seperti di bulan Mei dan Juni seperti sekarang momen-momen kelulusan tengah mereka lakukan dan menandakan bahwa perjuangan wajib belajar 12 tahun telah usai.

Ujian sekolah, ujian praktek, ujian kompetensi, semua telah dilewati. Kelulusan menjadi sebuah pencapaian besar dan akan menjadi awal perjuangan yang lebih besar lagi kedepannya.

Dalam rangka merayakan kesuksesan mengikuti program belajar 3 tahun di SMA dan sederajat, biasanya siswa-siswi akan dilepaskan dalam acara perpisahan sekolah.
Pertunjukan seni, pidato, ucapan terima kasih pada guru, dan tidak luput coret-coret baju putih abu-abu sudah menjadi budaya dari zaman dulu sampai sekarang.

Membahas tentang budaya kelulusan khususnya coret-coret baju sekolah, apakah itu perlu dan penting untuk dilakukan?
Dan apa manfaat dari mencoret-coret baju putih abu-abu dengan menggunakan cat semprot?
Mari kita bahas budaya kelulusan yang satu ini.

Saat ditanya apakah budaya coret-coret baju sekolah perlu dan penting untuk dilakukan, tentu jawabannya adalah sangat tidak perlu dan tidak penting untuk dilakukan GanSis.

Memang mencoret-coret baju kelulusan menandakan tentang perasaan bahagia para siswa-siswi SMA yang sedang dalam momen kelulusan, selain itu juga menjadi kenang-kenangan dari teman satu angkatan yang ikut mencoret atau menandatangani baju sekolah putih abu-abu yang terakhir kali dipakai, tapi perlu diketahui bahwasanya cara untuk mengungkapkan kebahagiaan dan membuat kenangan indah bisa dilakukan dengan cara lain selain mencoret-coret baju.

Bukan hanya tidak penting, budaya coret-coret baju di momen kelulusan juga sangat berbahaya, pasalnya kegiatan ini biasanya diawali dengan pawai atau konvoi dan tidak jarang diakhiri dengan pesta miras atau seks bebas untuk anak-anak yang memang telah mengenal hal tersebut dan biasa melakukannya.

Perlu diadakannya sosialisasi bagi para siswa-siswi angkatan kelas 12 yang akan merayakan kelulusan tentu juga perlu dilakukan oleh para Guru sekolah.

Adapun tujuan sosialisasi ini agar para siswa-siswi angkatan kelas 12 sadar bahwa kelulusan adalah awal perjuangan, saat mereka bahagia berlebihan dan kemudian menghadapi kenyataan setelah lulus beban akan semakin berat, tekanan mental akan dialami yang bisa berujung stres dan depresi.

Dari pada mencoret-coret baju yang manfaatnya hanya sekedar meluapkan kebahagiaan sesaat, akan sangat lebih baik jika kelulusan diperingati dengan syukuran, berbagi dengan yang membutuhkan, atau mengevaluasi diri apa yang perlu dirubah dan apa yang perlu dipersiapkan setelah kelulusan.

Mudah-mudahan kedepannya para siswa-siswi angkatan kelas 12 dapat sadar seberapa besar tanggung jawab yang akan segera diemban setelah lulus, agar mereka tidak terlalu larut dalam kebahagiaan sampai lupa bahwa masih banyak hal yang harus dihadapi dan masalah yang harus diselesaikan.

Oke, mudah-mudahan thread ini bermanfaat dan ada pelajaran baik yang bisa diambil.