Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

trifatoyahAvatar border
TS
trifatoyah
Perlukah Membuat Pesta Pernikahan Besar-besaran, Tapi Hasil Ngutang?
Perlukah Membuat Pesta Pernikahan Besar-besaran, Tapi Hasil Ngutang?


Menggelar hajatan atau Melangsungkan pernikahan besar-besaran sudah menjadi gaya hidup pada masyarakat sekarang ini. Mirisnya lagi dengan menggunakan uang hasil hutang sana hutang sini. Kalau bisa mengembalikan sesuai jatuh tempo sih nggak apa-apa, lha kalau sampai nggak bisa ngembalikan hutangnya apa nggak kasihan yang memberikan pinjaman.

Hajatan setelah lebaran, wow ternyata di mana-mana banyak sekali yang menggelar hajatan setelah lebaran, sehari kadang sampai double-double kondangan. Ada yang menggelar hajatan pernikahan, khitanan, Mitoni, bahkan ada juga yang menggelar hajatan karena membangun rumah. Iya beneran membangun rumah di daerah saya ada yang membangun rumah sengaja bikin hajatan, ya ada orang-orang kerja, tukang-tukang gitu, berbarengan dengan tuan rumah yang menggelar hajatan.

Kembali ke menggelar hajatan dengan modal hutang, apa iya sampai segitunya pengen menggelar hajatan, dengan maksud biar dapat laba gitu? Bukan karena mengharap keberkahan. Beberapa kasus yang dihadapi pemilik toko, ketika ada hajatan adalah orang belanja tapi membayarnya belakangan, setelah habis menggelar acara baik pernikahan atau khitanan. Kalau orang yang amanah biasanya setelah hajatan selesai langsung menemui pemilik toko untuk membayar hutangnya tersebut. Kalau yang seperti ini menurut saya nggak masalah wong ada niat buat ngebaiin hutangnya.

Akan tetapi orang yang tidak tahu malu, membiarkan hutangnya begitu saja, tanpa mempedulikan perasaan pemilik toko, bagaimana dia akan kembali berbelanja untuk mengisi tokonya kembali. Bahkan ada yang sampai berbulan-bulan dan bertahun-tahun membiarkan hutang tersebut, ketika ditagih sama pemilik toko juga bersikap santai saja. Yang lebih mengesalkan lagi sampai ada yang punya anak, tapi belum lunas juga biaya pernikahannya.

Perlukah Membuat Pesta Pernikahan Besar-besaran, Tapi Hasil Ngutang?


Sebenarnya, perlukah membuat pesta pernikahan besar-besaran tapi hasil ngutang? Kalau menurut pendapat saya sih nggak perlu, kita menggelar pernikahan sesuai dengan kemampuan kantong kita. Tidak perlu ingin mendapatkan sanjungan dari orang lain, supaya dianggap wah. Mendapatkan berbagai macam pujian, dari penata rias yang luar biasa, hidangan yang serba istimewa, semuanya itu nggak perlu kalau akan membuat kecewa orang lain.
Kalau memang mampunya sederhana ya mengapa tidak, bukankah yang penting adalah prosesnya menuju Halal, bukan kemewahannya. Untuk apa bermewah-mewah kalau akhirnya menyakiti orang lain.
Janganlah besar pasak dari pada tiang, pastilah akan ambruk.
Bukankah setiap pasangan yang melangsungkan pernikahan pastilah menginginkan rumah tangga yang bahagia, bagaimana bisa rumah tangga bahagia, bila diawalai dengan menyakiti perasaan orang lain?

Lebih baik sederhana tapi tidak menyakiti orang lain, karena perjalanan dalam mengarungi bahtera rumah tangga masih panjang jalannya.
Bagaimana pendapat Ahan Sista semuanya?

Okey deh Agan Sista semuanya, sampai si sini Thread saya kali ini, semoga bermanfaat, mari berdiskusi santai.

Sampai jumpa di Thread selanjutnya, tetap bahagia bersama keluarga dan orang-orang tercinta. Bye ... bye ...

Perlukah Membuat Pesta Pernikahan Besar-besaran, Tapi Hasil Ngutang?


Opini pribadi
Sumber dok.pri dan google
Diubah oleh trifatoyah 14-05-2022 04:32
shotgunBlues
cheria021
diekri
diekri dan 26 lainnya memberi reputasi
25
9K
155
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
topihitamputihAvatar border
topihitamputih
#67
lagi2...sebagai fotografer yang uda berkiprah 15 taon lebih...ane sering ngeliat orang2 ngadain pesta nikah segede2 gaban...pernah jg dapet klien yg foto di luar negeri...pas tiba disana, itu cowonya jutek mulu wajahnya...ane bingung kenapa...pas ditanya, cowonya curhat klo keinginan cewenya foto prewed dan wedding itu begitu besar...dan dia sangat terbebani dengan gaji yang ga seberapa...jadi ane yang bilang ke cewenya dengan cara2 alus bahwa kalimat "Sekali seumur hidup" itu adalah kalimat iklan...jangan sampe termakan...karena "sekali seumur hidup" itu bukanlah pernikahan...melainkan melihat anak belajar jalan, mendengar anak ngomong "mama" pertama kali...mengantar anak ke sekolah..melihat tumbuh kembang anak...itu semua adalah kejadian2 yang sangat memorable dan bisa dikategorikan "sekali seumur hidup"....alhasil cewenya meritnya di gedung serbaguna (ga jadi di hotel bintang 5)...dan undangannya jg sederhana sekali...cowonya bener2 berterima kasih ama ane...sekarang anak mereka ada 2...setiap ketemu, pasti dipeluk ane..hahahaha...
j1a107202
suhartojaya
kaiserwalzer
kaiserwalzer dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup