Pembicaraan malam itu di kucingan sangatlah lama dan berbelit belit pakai kode kode, intinya pengamanan wilayah karena penegakan hukum yang dianggap menggangu penguasa lokal di demak dan kekuasaannya akan pemerintahan dan bisnis, memang penegakan hukum selalu berdampak pada nilai keadilan itu sendiri tapi juga saat ini berkaitan dengan ekonomi masyarakat, karena jika sebuah oligarkhi terkena mana up down ekonomi masyarakat bisa runtuh dan hancur bergelimpangan, padahal hanya satu atau dua orang saja yang terkena, jangan harap ada ekses ekonomi masyarakat sekitarnya, inilah tindak pidana yang tersistematis, sifat extra ordinary crime, inilah kejahatan white colar crime, kejahatan oleh ahli dan penguasa politik....

"Nanti bagaimana LO nya dan formatnya mas ?" tanya dewa
"ya diarahkan skema politik hukumnya, sistematis dan multi dimensi sosial lainnya"
"walah, saya pikir hanya nolong demak satu.saja. ternyata multi ekses to ?"
"iya mas, ya efek serakah dan keduawian begitu, pengen sugih dewe san kuasa dewe ya mas "
"lha nanti yang naik keluarga blok M to mas ?"
"iya, mereka nanti yang ambil alih kekuasaan, mungkin jadi religius dan agamis mas dewa " jawabku sederhana...
" bagaimana pak warto pati, pasti ikut mengambil alih ekonomi disini jika kolep semua "
"ya saya efek itu tak tau, knapa ? Karena saya hanya belajar hukum dan bukan ilmu management sosial "

Dan kami sepakat untuk mundur ganti topik dan memanggil sekutuku si rahmad itu, dia mengambilkan kopi dan kopi susu es buat dewa serta sepakat kami pisah setelahnya....

Selapasnya dewa pamit dan kami masih duduk disitu satu dua anggota penyelidik mundur satu persatu, tapi aku menyuruh rahmad tetap duduk dan atur serangkaian improvisasi kabur...
"pengawal dia banyak mas " jelas rahmad sambil berbisik...
"berapa ?"
" empat" kata rahmad "dia bilang tak pernah ganjil...
" pantau pakai tim cakra "
" dia ganti mobil nanti di trans mart dan dikawal pasukannya..."
" hem, pantau anggota dia yang tersisa..."
"siap" kemudian diam sesaat dan laporan lagi...
"masih satu atau dua orang, penjual kucingan itu orang tanaman dewa mas "
"hem... Santai lima menit lagi kabur...menuju semarang"
" siap"

Strategi aku atur dan eksekusi sendiri, berfikir cepat dan pengamatan lapangan singkat kemudian kabur...

"kamu pegang stir aku mau ke toilet" kuberi perintah...
"siap"
Kemudian kembali tanya ke bakul nasi kucingan itu tanya toilet tempat dewa pamit kencing...
aku harus lihat cara dia berbagi pesan dan perintah kepada anak buahnya lewat tempat ter aman tanpa cctv tanpa kecurigaan yaitu toilet...
"hem, aman" kata batinku...
Rahmad tlah siap dan mobil menuju semarang aku yang pegang stir, sampai di mranggen bagi seat dia nyopir setelah melihat aman dari pemantauan tim dewa...
Dimobil rahmad nyetir dan aku memberitahunya " edan full team dia menemui aku tadi, liat yang menguntit masih ikut nggak ?"
"hem masih kayaknya " kata rahmad masih clingukan..
" Udah keris dibelakang ada tiga, tombak botton dibawah jok, slempitan peci itu ada keris kecil buat senjata jarak pendek..." kasih instruksi
"ambil arah balik ketimur dan digubug muter nanti, karena kecurigaan masih tinggi aku suruh belokan mobil ke arah bligo dan balik lagi, kearah gubug kubatalkan lurus menuju arah tegowanu dan berhenti di mrapen, alasan kencing, tapi sebetulnya karena intel intel itu kutakutkan menghantui langkah pelarian pulang ku...
Kemudian stir kembali aku pegang dan kupesan ke rahmad " matikan hapemu, nanti kalo ada apa apa kamu lari saja, biar aku yang hadapi mereka..."
"kemana ?"
"improvisasi, kamu kabur dan cari jalur selamat kalo aku santai saja "
" woo ...kenapa nggak kenceng saja? "
"jangan ini saya bagi ilmu, kecepatan 40 kilometer per jam adalah agar bisa membalas, jika ditembak balas menembak dan jika ditabrak balas menabrak..."

Kami diam dan buka jendela, setiap ada mobil di belakang atau motor sengaja pura pura buang abu rokok tanda biar disalip dan mereka tau kita siap siap juga dengan segala kemungkinan...

Setelah muter muter aku mengamankan lokasi rumah dan situasi, makan sahur di warung soto tetanggaku dan kami pisah....

"gimana ini mas ?"
"dah, diam saja...itu bahaya karena kita kalah jumlah dan keahlian"
"ya iya ya mas, kita hanya punya pasukan cakra, pengawal dengan 1500 kekuatan pasukan demit demit jawa..hahaha..." kata rahmad..
"iya, waspada sampai pagi nanti kita ketemu lagi...

Pagi....
Siang....
Sore....
Janji pertemuan sudah aku yakini batal saja, pasti dewa dan pasukannya mikir juga, dan aku juga mikir...
Inilah perang asimetris, anti semi pigural, masing masing memamerkan kedok dan setingan masing masing, kamu atau aku...
Istriku dengan feelingnya ketika datang berkata " mas aku ngimpi kamu ditangkap 3 hurup merah putih"
Kata kode istriku...
Itulah keyakinan bagiku untuk mengaman diri...
"tanda bahaya telah dibenarkan oleh naluri wanita"

Dan benar, aku menolak komukasi dan berhubungan..
Menjelang magrib dewa telpun dan berkata " mas 3 hurup baru meninggalkan semarang by pesawat ke jakarta..."
Sambil batuk batuk pura pura sakit flu aku berkata..." ya nggak papa, kalo nggak percaya ya dibatalkan saja, namanya strategi kalo batal tergantung klien..."

Naluri adalah anugrah dimana manusia dianugrahi dan dilatih agar landep menghadapi perkiraan kedepan dan keadaan kedepan serta gambaran kejadian kedepan adalah keahlian seorang ahli strategi yang matang, seperti arya banyak wide memberi strategi kepada raden wijaya untuk mengusir pasukan mongol dari tanah jawa,....